Poster, spanduk, dan lain sebagainya kini mulai memenuhi bundaran hi sejak pagi tadi. Diawali mahasiswa lalu di susul para geng motor yang kian meramaikan jalanan.
Sibuk menelpon seseorang menjadi pekerjaan Liam saat ini. Cuaca cerah tentu saja menarik semangat tinggi siapapun yang hadir dalam demo hari ini.
"Halo om? Iya sekarang om! Udah muak gue panas-panasan gini!"Ucap Liam berteriak, mencoba melawan kebisingan para pendemo. Ponsel itu kembali tersimpan ke kantung celana Liam.
Sebuah mobil dengan speaker besar membawa rombongan dari Yogyakarta yang baru bisa ikut sekarang. Mobil pick up itu sekiranya membawa tiga orang diiringi beberapa orang yang siap dengan posternya berjalan mengiringi mobil yang berjalan lambat itu.
Suara alunan melodi yang dihasilkan dari speaker besar yang mereka bawa membuat para demonstran terdiam. Memperhatikan ulah mereka.
"BUKA LAH MATA HATIMU KAWAN! KORUPSI TLAH BANGKIT KEMBALI! LAHIRKAN GENERASI TERKINI TUK MENJAJAH NEGRI SENDIRI!"Pria yang terduduk tepat di atas speaker besar itu menyorak sebuah lagu yang berjudul "mereka yang berdasi"Beberapa orang yang tahu lagu tersebut ikut bersorak, mendendangkan lagu tersebut dengan emosi yang membara.
"HUKUM TAK SEPERTI DI NEGRI ORANG,
PUTUSAN ADIL TAK SEMBARANG!
YANG SALAH TAK SELALU DIBENARKAN,
BUDAYAKAN JANGAN HILANGKAN!MEREKA YANG BERPAKAIAN RAPIH,
YANG MENGANDALKAN PROFESI!
MEREKA YANG SELALU BERDASI!
TERNYATA YANG MEMBOHONGI!KU TAHU SUSAH MENGADILI!
KARNA KU TAHU, TEMAN SENDIRI!
KU MALU TATAP NEGRI INI KARNA KORUPSI TLAH MEWABAH LAGI!"Para petinggi yang mereka libatkan dalam demo ini tengah berkumpul di ruang rapat yang berada di istana merdeka. Layar yang seharusnya menampilkan foto atau video demonstrasi yang tengah berlanjut, malah menampilkan bukti-bukti beberapa koruptor di negara ini.
"Sial"Desis Harun. Baru saja akan beranjak kabur, tangan Harun sudah ditangkap salah seorang polisi yang berjaga.
Seorang yang membantu demonstran lewat informasi kini hanya bisa tertawa kemenangan di depan layar komputer membuat anaknya pun terheran-heran dibuatnya.
"Dad jangan gila deh!"Cetus Veroline yang sibuk mengerjakan tugas di ruang kerja dadynya. Zoey. Ingat? Sahabat Nara yang merupakan seorang hacker terkenal."Emang lo kira cuma di penjara doang? Keenakan banget lo ya? Udah buat masalah lo sama penguasa jalanan?"Seperti yang Zoey katakan. Kini kediaman Harun mendapati banyak sekali kiriman Burger yang belum dibayar. Karna sangking banyaknya Burger yang dipesan membuat keuangan keluarga Harun bersisa dua juta rupiah dari ratusan miliar.
Tak cukup sampai disana, sebuah kantor di bawah kekuasaan Harun pun harus kehilangan banyak kertas dan tinta karna peretasan yang dilakukan Zoey. Lelaki berumur tiga puluh tujuh tahun itu meretas mesin printer kantor Harun. Bahkan kertas yang dihasilkan mesin printer itu saja membuat orang yang melihatnya geleng-geleng.
TIKUS BAJINGAN!
BADAN GEDE! SENDIRIAN LO
KALO BERANI!TELAH KU DENGAR JERITAN LAPAR HARI INI DAN KULIHAT SENDIRI!
DAN KUPANDANGI RATAPAN ANAK KECIL BERNYANYI! BERLARI TUK DAPATI SEGENGGAM MIMPI!MEREKA YANG BERPAKAIAN RAPIH!
YANG MENGANDALKAN PROFESI!
MEREKA YANG SELALU BERDASI!
TERNYATA YANG MEMBOHONGI!""Saya, presiden negara republik Indonesia turut berdukacita atas meninggalnya Aryo Abichandra, kami mohon maaf sebesar-besarnya." Seluruh kamera menyorot presiden republik Indonesia yang tengah menyampaikan permohonan maaf di atas podium.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARAKSA
JugendliteraturHidup didunia, apa artinya untuk kalian? Jika lelaki ini berbicara, ia akan mengadu bahwa kehidupan sudah merantainya di dalam neraka duniawi. Kebahagiaan, kesedihan, kebencian, dan kekecewaan itu selalu merantainya. Menjadikan dirinya seakan-akan m...