Happy Reading🎎
Puluhan orang terdiam ketika lelaki itu mulai menatap tajam baris puluhan manusia dengan tatapan tersirat penuh kebencian didalamnya. Sedari tadi tangannya mengepal kuat untuk menahan emosinya, naas, ia benar-benar tidak bisa.
"JAWAB GUE SIAPA YANG NYURUH KALIAN ANJING!"Teriakannya bahkan menggelegar ke segala penjuru jalanan. Puluhan orang didepan nya terpekik— bahkan bernafas pun rasanya sulit dilakukan.Haden menepuk pundak pria Jangkung itu, hingga kerlingan membunuhnya beralih menatap lelaki berambut ikal berperawakan tengil ini. "Kaya orang bego aja lo nanyain orang bisu gitu"
Kepalan tangannya mulai melonggar. Ia sadar bahwa tak ada gunanya juga seperti ini jika dirinya tak bertindak lebih tegas. Biarlah jika ketuanya memarahinya habis-habisan. Tak ada waktu lagi, itu bisa diurus nanti. Satu hal bodoh yang ia lakukan hari ini, menolak arahan yang benar dari Seto dan malah memperkuat arahannya yang menjerumuskan mereka ke perangkap. Dengan membuang waktu melawan komplotan didepannya kini, Thruster harus kehilangan satu anggota yang sangat-teramat berharga dan berjasa.
Jantung mereka saja bahkan seakan memberontak ketika dia mulai mendekati komplotan lelaki ber-jaket denim berlambang bintang berdarah terbaris rapih didepannya. Mereka Frextrith, geng motor yang hatinya tergelap pada kekuasaan. Sangking bodohnya, bahkan mereka mau diperbudak oleh geng motor sialan yang berhasil menghancurkan Thruster itu.
"Dikasih hati mintanya jantung, bego!" Celetuk Arvind yang sedari tadi terkekeh karna Puluhan orang itu bahkan terdiam kaku walau membawa persenjataan lengkap yang memungkinkan untuk menyerang lelaki yang dominan dengan sifat kasar nya."Ayo abwang Raksaa! Ih ganteng banget sich! Makin cinta lho adek bangg"Goda Satya seraya tangan kanannya mengayun manja. Sungguh suaranya saja membuat telinga Raksa geli. Bersyukur ia tak menoleh dan melihat wajah konyol yang mungkin akan membuatnya muntah ditempat.
Tangan Raksa menarik rambut salah satu pria dibarisan terdepan, menggeretnya dengan paksa hingga teman dari lelaki itu saja sampai tak tega melihat temannya digeret. Definisi menggeret bukanlah yang kalian pikirkan. Definisi menggeret Raksa adalah, ketika kaki pria itu lemas dan membuatnya terjatuh, hal itu tak membuat Raksa jengah untuk menyeret lelaki itu ke motornya. Sakit mungkin rasanya ketika ia terseret lewat tarikan di kepalanya.
"Jangan terlalu banyak berharap deh, muka memelas banget gitu. Eh tadi yang teriak 'Thurster lemah' siapa yaa?"Satya menyahuti ucapan Gavin dengan tawa yang mengintimidasi.
"Udah! Balik!"Tegas Devan dengan emosi berapi-api. Bisa-bisanya Raksa membawa anak orang dengan cara seperti itu. Kan sayang. Ganteng hwhw. Enggak, Devan memang lagi sentimen.
Ketujuh motor tersisa itu meninggalkan tempat kejadian, berlalu dengan kekalahan dan perpecahan yang mereka panggul. Terasa nyata sakitnya, ketika yang mereka tempati hampir satu tahun yang lalu harus terpecah belah karna kejadian ini. Dan jangan kira orang tadi dinaikkan motor. Tidak, lelaki itu diseret dengan motor kini.
🏁
4 Minggu kemudian..
Harapan bukanlah yang akan kalian dapatkan jika masuk ke kelas 11 IPS³. Bukan IPS³ jika tidak membuat kegaduhan heboh apapun. Kericuhan semakin menjadi ketika dua orang di depan kelas saling melontarkan umpatan demi umpatan untuk memanasi lawannya. Apalagi ditambah banyaknya penonton dan sorakan penyemangat.
"ARVIND KESAYANGANKUU AYO DONGG! TONJOK VIND! TONJOK! IDUNGNYA BELUM ANJIR! MULUS AMAT KAYA PAHA GUE!"Bukan lagi Satya namanya jika tidak memanas-manasi siapapun yang tengah berhadapan sengit. Mirip banget kaya kompor pokoknya!
KAMU SEDANG MEMBACA
GARAKSA
Ficção AdolescenteHidup didunia, apa artinya untuk kalian? Jika lelaki ini berbicara, ia akan mengadu bahwa kehidupan sudah merantainya di dalam neraka duniawi. Kebahagiaan, kesedihan, kebencian, dan kekecewaan itu selalu merantainya. Menjadikan dirinya seakan-akan m...