😘
***
"Lapor, Jenderal! Mayat ini tidak mempunyai lidah, sepertinya karena telah dipotong. Di belakang telinganya, terdapat tato bulan sabit berwarna gelap. Setelah mengamati lebih seksama, satu-satunya kelompok yang memiliki tanda fisik seperti ini hanyalah sekte Bulan Hitam dari kerajaan Fantasia Selatan."
"Sekte Bulan Hitam? Tidakkah ini aneh? Untuk apa sekte yang tumbuh di kerajaan lain bisa sampai sini, padahal perbatasan kita terlindungi amat ketat?" Jenderal Wu bergumam.
Seketika ingatannya berputar beberapa tahun pada masa di mana hubungan kerajaan Fantasia Timur yang baru didirikan Kaisar Lee mendapatkan kecaman dari kerajaan Fantasia Selatan karena masalah daerah kekuasaan.
Masih jelas, ketika dua pemimpin muda kerajaan dipertemukan dalam satu tempat untuk mendiskusikan masalah ini. Raja muda dari kerajaan Fantasia Selatan yang tampak amat angkuh dan Kaisar Lee yang memiliki watak keras. Hampir saja, waktu itu terjadi peperangan besar yang mungkin saja bisa mengancam kelangsungan kerajaan Fantasia Timur.
Ia merenung sejenak, terlalu mudah ditebak, seandainya memang ada mata-mata dikirim dari kerajaan sana. Memakai penjahat, bukanlah ide bagus untuk kedamaian dua negara. Harus ada utusan untuk meminta penjelasan tentang sekte tersebut, langsung dari sudut pandang tempat asalnya. Kecuali, kalau memang si pengirim memang berencana membuat perpecahan antara kedua kerajaan.
"Untuk sementara, sepertinya ini hanya propaganda untuk memecah kedamaian dua kerajaan. Ada pihak ke tiga dalam masalah ini. Cari lagi bukti yang tertinggal, awasi tiap pergerakan pasukan dalam istana ataupun penjaga. Langsung selidiki jika mereka melakukan gerakan mencurigakan."
"Baik, Tuan!" Prajurit itu langsung undur diri.
"Sejujurnya, aku memiliki firasat, kalau musuh kita bukanlah orang luar," gumam Jenderal Wu lalu berjalan menyusuri sisa-sisa bangkai pasar malam yang sudah hancur.
Namun, kegiatan penyelidikan yang dilakukan langsung terinterupsi akibat ledakan besar yang terdengar dari dalam hutan. Semua orang langsung melihat ke arah asal suara. Betapa terkejutnya mereka ketika melihat jauh dari kedalaman hutan, tampaklah sebuah pancaran air yang membumbung tinggi ke langit. Tak sampai di situ, orang-orang di sana makin tercengang dengan kemunculan sosok makhluk yang amat besar serupa ular yang mengeluarkan es dari dalam mulutnya.
"Kaisar Lee ...!"
Jenderal Wu yang melihat dengan kedua matanya, langsung dibuat kalang kabut seketika. Terlebih ketika menyadari hewan-hewan tunggangan seperti kuda tampak gelisah, seolah berusaha ingin kabur karena turut merasakan betapa besar energi dari makhluk raksasa yang tampak itu.
Tak mau membuang waktu, Jenderal Wu segera melesat bak kilat untuk menyusul Kaisar Lee yang kemungkinan besar dalam bahaya.
***
"Maafkan saya, Yang Mulia. Saya hanya bisa mengantarkan sampai di sini," ucap si makhluk serupa ikan yang mengantarkannya, lewat telepati.
Kaisar Lee menatap makhluk itu lalu menganggukkan kepala. Makhluk itu perlahan menghilang, meninggalkan sosok pria yang telah memiliki fisik serupa kaum mereka. Menatap kegelapan, Kaisar Lee berenang mendekat menuju kegelapan yang kian pekat di bawah sana.
Tanpa cahaya, ia mempertajam penglihatannya, sehingga beberapa objek kini telah mampu tertangkap retina. Tampaklah kini arus deras yang memanjang, seoalah menjadi tembok beton, pembatas antara kekuasaan si makhluk naga air yang konon memiliki wujud raksasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen Of Fantasia (Revisi)
FantasyThe Queen of Fantasia (Revisi) #1 fiksisejarah 17-07-2020 FOLLOW DULU SEBELUM BACA!!! Menjadi idol populer, ternyata tak lekas membuat Lisa menjadi bahagia. Sebaliknya, berbagai rintangan yang telah ia lewati justru menjadi boomerang untuk kehidupan...