Misteri Pemanggil Arwah

4.3K 430 18
                                    

Beri aku satu alsan mengapa aku harus kembali.

***

Lisa masih diliputi keraguan, tetapi pemilik giok hanyalah keturunan para raja, dan yang paling dekat adalah Kaisar Lee. Namun, ia juga meragukan opsi itu. Ia paham betul seberapa benci Kaisar Lee pada Permaisuri Aerin. Jadi, seolah tidak mungkin, jika memang pria itulah yang melakukan upacara terlarang itu.

Siapa?

Pertanyaan itu yang kini memenuhi otaknya. Setidaknya, satu pertanyaan mengenai bagaimana ia bisa sampai sini sudah terjawab, yaitu melalui upacara pemanggilan jiwa.

“Yang Mulia, ada gerangan apa Anda memanggil saya?” tanya Dayang Im setelah memberi hormat.

“Dayang Im, aku punya informasi penting.”
Kedua mata Dayang Im membulat, ia langsung duduk di seberang Lisa dengan perasaan was-was. Tentu ini karena peristiwa besar yang belakangan ini terjadi. “Informasi apa, Yang Mulia? Saya jadi berdebar.”

“Dayang Im, saya sudah tahu alasan mengapa saya bisa datang kemari.”

“Benarkah? Bagaimana Anda bisa mengetahuinya? Kalau orang ini boleh tahu, apa alasannya? Saya yakin, kedatangan Anda kemari tentu adalah hal baik.”

Wajah Lisa merengut seketika. Ditekuknya kedua lutut mungilnya di depan dada, tangannya bergerak memeluk kedua lutut, menaruh pucuk dagunya di sana. “Sayangnya, ini bukan hal baik.”

“Maksud Anda?”

Lisa menyodorkan sebuah buku bersampul kayu yang diberikan sosok berjubah hitam yang ia temui malam itu. Ia sudah menduga jika Dayang Im mungkin akan terkejut. Namun, ia tidak menduga jika rasa syok wanita tua itu sampai menjerit histeris. Sontak saja, Lisa langsung memberi peringatan untuk jangan berisisk dengan menempelkan jari telunjuknya di atas bibir.

“Ssst …! Anda jangan berteriak, Dayang Im! Ini sudah malam, Anda bisa membangunkan orang-orang.”

Sontak saja wanita tua itu menutup mulutnya. Ia berbisik karena merasa bersalah. “Maafkan wanita tua ini, Nona Lisa. Hamba sangat terkejut dengan kehadiran buku ini.”

“Apa yang Anda ketahui tentang buku ini? Sejauh yang aku baca, tulisan yang ada tidak sampai seperenam isi buku ini, yang lain hanya kertas kosong.”

Dayang Im menggeleng dengan wajah serius.

“Tidak seperti itu, Yang Mulia. Buku ini adalah tentang sihir. Sihir hitam tepatnya. Sihir hitam adalah sihir terlarang. Dari mana Anda memperoleh buku terkutuk ini?”

Rasanya dada Lisa seolah dihimpit dua tembok beton raksasa. Napasnya sesak seketika. “Buku ini terlarang?”

Dayang Im yang memulai memeriksa buku itu tak langsung menjawab. Wanita tua itu membolak-balikkan halaman demi halaman buku yang tampaknya juga telah menemui waktu uzhur itu. Manik hitam di balik mata sipit itu kian mengecil, saking fokusnya membaca. Hingga memakan waktu agak lama kemudian, barulah Dayang Im mendongakkan wajahnya.

“Bagaimana? Aku sempat mencurigai Kaisar Lee yang menjadi dalang alasan aku berada di sini. Hanya dia, pemilik giok seperti yang telah disebutkan buku itu.”

“Nona Lisa, saya pikir kita tidak bisa asal menuduh. Pemilik giok pelindung, memang hanya mereka keturunan raja. Namun, keturunan raja bukan hanya Kaisar Lee.”

The Queen Of Fantasia (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang