Hallo Hasna kambek nihh😂
Maaf yah Typo Bertebaran
H A P P Y R E A D I N G
****
KRIIIIINGG.
Bel tanda jam istirahat pertama terdengar.
Rea dan Sindi memasukkan alat tulisnya kedalam tas mereka masing-masing.
Setelah selesai mereka bergegas ke kantin untuk mengisi perutnya yang sudah meronta-ronta.
Sampai dikantin mereka langsung mencari tempat duduk.
"Mau pesen apa lo Re? biar gue pesenin" Tanya Sindi.
"Gue batagor aja deh sama es jeruk ya" jawab Rea.
"Tunggu" ucap sindi seraya berjalan meninggalkan Rea untuk Memebelikan pesenan Rea dan juga untuk dirinya.
✏✏✏
Reza sedang nangkring di kantin bersama Gio.
Gio Prasetyo adalah sahabat Reza
Mereka udah deket dari SMP.
"Eh Za tuh si Rea bukan sih?" Tanya Gio sambil menunjuk pintu masuk kantin.
"Mana?" Tanya Reza sambil celingak celinguk.
"Itu yang deket pintu masuk!" Geram si Gio.
"Wuihhh bener tuh ayang beb gue,samperin aa" ucap Reza sambil berlari menghampiri Rea dan disusul oleh Gio sambil mebawa makanan keduanya.
"Hai bebeb nya bang Reza"sapa reza kepad Rea.
"Reaaa yuhuuuu"panggil Reza.
"Reaaaaaa"reza manggil Rea lagi.
"Reaaa."
"Reaaaaaaaa."
"Reaa,Reaaa,Reaa."
"REALITA AYU MAHESA BEBEBNYA BANG REZA KOK DIEM MULU SIH" Reza berteriak sangat keras hingga semua perhatian tertuju padanya.
Tapi Reza tidaak peduli.
Diaa tetap berusaha manggil Rea seraya menoel-noel lengan Rea.
"Ihh lo apaansih pergi gak?"jawab rea sambil menatap sinis kepada Reza.
"Gue mau duduk sini sama lo" Reza berucap lagi.
"Gaboleh! cari tempat duduk lain" larang Rea.
"Gue duduk sini titik" kukuh Reza.
Gio yang dari tadi melihat interaksi dua orang tersebut hanya geleng-geleng kepala saja.
Begitupun dengan penghuni kantin lainnya.
Karena hal seperti itu sudah biasa bagi mereka.
Tak Lama kemudian Sindi datang dengan pesenan dirinya dan juga Rea.
"Eh ada Reza sama Gio? Ngapain?" Tanya Rea sambil meletakkan makanannya.
"Biasa Sin si Reza ni sama si Rea debat lagi"Gio menjawab pertanyaan Sindi seraya memutar bola matanya jengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Realita (On-going)
Dla nastolatkówWelcome to my first story Ini hanya kisah seorang gadis cantik yang membenci cowok dengan sejuta pesona Tapi dapatkah dia membenci cowok tersebut selamanya jika setiap harinya dia diperlakukan selayaknya seorang putri? NOTE: TYPO BERTEBARAN HARAP M...
