|| Part 10🍬 ||

179 53 49
                                        


Warning: Typo bertebaran
Mohon dikoreksi:)

H A P P Y R E A D I N G

saat ini kelas Reza dan Gio sedang jam Olahraga

anak cowok kelas Reza semuanya bermain basket dibagi menjadi dua kelompok.

sedangkan anak ceweknya ada yang jajan, ada yang ngegosip ria ada juga yang hanya ngadem di bawah pohon gede.

maklum gak ada guru yang ngajar alias jamkos.

pada mencar dah tuh muridnya.

Reza ini emang member Tim basket Ckrawala bahkan dia ketuanya.

dan kebanyakan membernya itu anak di kelas Reza.

Mereka terus bermain sampai tidak sadar jam istirahat telah tiba

Semua siswi pada keluar berbondong-bondong untuk menyaksikan most wanted Cakrawala.

Tidak ada yang mau ketinggalan melihat cogan keringetan.

Sampai-sampai lapangan yang tadinya sepi sekarang Rame luar biasa.

'Reza ganteng banget astaga'

'Calon imam gue'

'Gio keren banget woyyy'

'Gakuku gue liat keringatnya Reza'

'GIOOOO'

'Reza gue pingsan nih lo harus tanggung jawab'

'blablablablabla'

kira kira seperti itulah jeritan siswi yang memuja Reza dan Gio sehingga suasana di lapangan sangat ramai.

^^^

Rea dan Sindi baru saja keluar dari kelas IPA 3

Mereka berniat untuk mengisi perut keduanya yang sudah meronta-ronta dari tadi saat pelajaran.

tapi saat melewati lapangan Rea heran.. kenapa rame banget.

"Tuh ada apaan deh Sin rame banget?" Tanya Rea heran

"Biasa Re kelas Reza tuh pada main basket.. cewek-cewek yang katanya ngidolain Reza yah kayak gitu alay.. teriak-teriak gajelas." Jawab sindi

"Oh" jawab Rea

entah mengapa dia kesel ngebayangin Reza banyak penggemar

padahal biasanya toh dia acuh

tapi sekarang?

apa jangan-jangan?

Rea sontak menggelengkan kepalanya ngeri

Sindi yang berjalan disamping Rea dibuat heran.

"Lo napa deh Re? sehat?" Sindi bertanya sambil bergidik

"ah gapapa kok yok cepet gue dah laper nih"

Sesampainya di kantin mereka langsung menduduki meja yang kosong

kantin lumayan sepi

gimana gak sepi wong penghuninya pada minggat ke lapangan

"Lo makan apa? kali ini biar gue yang pesen." tanya Rea

"Samain lo aja deh" jawab sindi

"oke" setelah itu Rea menghampiri stand Cilok bu Nunung.
Dan memesan 2 Cilok untuk sendiri dan untuk Sindi

"Bu Nunung Rea pesen 2 ya" Senyumna selalu terbit jika berbicara kepada Bu Nunung, gak hanya bu Nunung dengan siapapun Rea pasti tersenyum ketika bicara

"Siap neng Rea.. pedes kan neng?"
tanya Bu Nunung dengan tangan yang menyiapkan pesenan pembelinga

"Iya bu pedes semua"

^^^

Selesai makan Cilok dengan Sindi, Rea sekarang sedang berada di taman sambil membaca novel yang belum selesai dia baca

Mumpung masih ada waktu 15 menit sebelum masuk kelas katanya

sedangkan Sindi?

Dia lebih milih gabung cewek alay yang dikatainya sendiri untuk melihat Gio.

Tadi Sindi sudah mengajak Rea tapi dia menolak dan pergi ke taman.

Saat sedang asik-asiknya dengan novelnya, Rea merasa ada pergerakan di sebelahnya semacam orang duduk
Tapi dia tidak mempermasalahkannya toh bangku ini bukan miliknya sendiri.

"Ngapain?" Tanya seseorang yang duduk disebelah Rea

Rea pun menoleh merasa kenal dengan suara orang tersebut..untuk memastikan.

Dan benar saja dugaannya tidak meleset sama sekali.

Rea pun kembali fokus dengan novelnya tanpa mau repot-repot menjawab pertanyaan Reza.

Reza yang merasa diabaikan pun hanya terkekeh~ Sudah biasa...

"Mau minum gak Re?" Reza berbasa-basi. sebab Reza tau, Rea tidak akan mau.

tapi diluar dugaan, Rea langsung menerima Air mineral yang disodorkan Reza tadi.

Rea langsung menenggaknya dengan sangat terburu-buru~ wong haus ya gini

"Uhuuk uhukk" tersedak kan

"Hati-hati Re kalo minum! tersedak kan?!" Omel Reza sambil menepuk-nepuk leher belakang Rea

"Makasih" setelah reda Rea pun mengucapkan Terimakasih dengan nada yang tidak ikhlas mungkin

Rea lanjut meminum mineralnya lagi
masih haus ternyata

Reza lagi-lagi terkekeh

"Malam minggu jalan yuk?"

"Uhuk Uhuk uhuk"

Dan untuk kedua kalinya Rea Tersedak.

😂😂😂

Halo kawan😁

Maaf ya Sedikit dan banyak typo pastinya

Jangan lupa votmen😊

See u next part👋💜

Sayang kalian😍

salam:

Hasna.

Realita (On-going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang