⊱ 3┊ᴋᴇʀᴊᴀ

716 158 114
                                    

❝ ᴋᴇʀᴊᴀ ❞一一一一一一一一一一一一

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᴋᴇʀᴊᴀ
一一一一一一一一一一一一

"Ah... annyeongseo, Saya Elise, Elise Anderson. Mulai hari ini saya akan jadi romemate mu." Sapanya memperkenalkan diri sambil tersenyum. Manis! Sangat manis!

Batin ku memang berisik. Tapi tubuhku masih merespon. Terdiam sejenak lalu tersenyum lebar. "WAAAHH, Annyeong! Saya Delynn Jescova, anda bisa panggil saya Delynn. Oh iya, kalau ngomong sama aku pakai bahasa informal aja gapapa."

"Ah, okay..." Balas Elise. Terlihat masih canggung. Mungkin karena baru bertemu. Dia juga menyatukan jari telunjuk dan ibu jarinya bersamaan. Sedangkan ketiga lainnya berdiri tegap. Orang memakainya sebagai bahasa isyarat 'Ok'.

Suasana menjadi hening. Ah, canggung!

Aku mendeham pelan dan bertanya guna memecahkan keheningan. "Bukannya pindahnnya minggu depan ya?"

"Jadwal penerbangannya ternyata dipercepat, jadi gitu deh haha." jelas Elise singkat dengan cengiran manisnya.

"Oh, begitu. Ya udah deh, aku mau mandi dulu ya."

"Oke!"

Sedikit tak ku sangka. Roommate ku orang Amerika. Bahasa Koreanya lancar banget.







· • -- ٠ ✤ ٠ -- • ·

Setelah mandi dan sarapan aku berencana untuk berkeliling kota dengan bus. Ide bagus. Aku mengganti pakaian ku. Memilih untuk memakai kemeja out of shoulder berwarna biru muda, celana jeans hitam robek di bagian lutut dan sepatu Nik* warna putih.

Berkaca dan memoleskan sedikit bedak dan liptint. Berpikir sejenak apa yang harus ku lakukan dengan rambut panjang ku. Akhirnya, ku ikat satu tinggi. Sederhana.

Keluar kamar dan berpamitan dengan Elise. Aku turun dengan lift dan berjalan santai menikmati udara pagi menjelang siang.

Menunggu bus di halte. Aku ga tau bus mana yang harus ku naiki. Aku menaikinya secara random. Saat sampai, aku langsung turun dan jalan-jalan tanpa arah yang jelas. Tapi tenang saja, aku ga tersesat. Jikalau memang tersesat, ada yang namanya google map. Zaman udah canggih.

Melirik layar ponsel, jam masih menunjukkan angka sembilan.

Tiba-tiba,

"Permisi... Anda sangat cantik. Apa anda ingin menjadi Idol?" Tanya seorang wanita yang kira-kira berumur dua puluh tahun lebih. Dia cantik banget!

"Maaf, tapi saya tidak berniat menjadi Idol." Tolak ku pelan tidak enak. Aku menjawab seperti itu bukan tanpa alasan. Alasanku berkuliah di Korea juga untuk menggapai cita-cita sejak SMP. Lagi pula dia orang asing, rada was-was juga.

ᴡᴏʀᴋ & ᴅᴀᴛᴇ || sᴏᴏʙɪɴ  [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang