⊱ 9┊sᴀᴘᴀᴀɴ

464 98 43
                                    

❝ sᴀᴘᴀᴀɴ ❞一一一一一一一一一一一一

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sᴀᴘᴀᴀɴ
一一一一一一一一一一一一

Bultaoreune. Fire fire fire fire. When
I wake up in my room, room

Dering riuh alarm dari benda pipih di atas nakas membangunkan Delynn. Dengan mata setengah terkatup dan lenguhan mengantuk Delynn meraih ponsel miliknya. Ibu jarinya menggulir simbol bulat pada layar hingga bisingnya alarm terhenti. Dilihatnya angka nol dan lima berdampingan. Masih jam lima subuh rupanya. Dengan malas Delynn menarik kembali selimut yang ia pakai, sejenak teringat bila ia kini memiliki pekerjaan. Bukan sembarang pekerjaan, melainkan pekerjaan idaman semua kalangan penggemar.

Lima menit lamanya Delynn duduk dengan kesadaran yang masih mengawang. Ia bangun, berjalan keluar dari kamar, mandi, menyikat gigi, cuci muka dan akhirnya kembali ke kamarnya dengan pakaian yang sama. Dibukanya lemari, memindai isinya selama beberapa saat. Hari ini Delynn akan memakai sweater warna cream pucat dan celana bahan warna abu-abu tua. Sedikit memakaikan bedak di atas kulit wajah dan semburan blush on agar tidak terlihat pucat. Dan tidak lupa dengan touch up terakhir yaitu memakai liptint berwarna pink cherry. Liptint terfavorit.

Rambut gelombang hitam kecoklatan Delynn gerai. Sebenarnya lurus, namun karena kemarin Delynn lupa melepas ikat cepolnya sebelum tidur jadi rambutnya keriting sekarang. Sang mudi menunggu hair iron memanas kemudian meluruskan poninya. Hair iron milik Elise, ia meminjamnya kemarin malam. Ia kemari tidak membawa peralatan rambut apapun kecuali sisir.

Tersisa dua jam sebelum jam kerja, Delynn keluar dari kamar. Ia edarkan pandangannya pada sekitar, tidak ada tanda-tanda kehidupan sama sekali. Yang dapat Delynn simpulkan kalau Elise belum bangun. Duduk berdiam diri kebosanan, Delynn memutuskan untuk membuat sarapan.

Dengan bahan seadanya yang ia beli kemarin-marin, Delynn memasak nasi goreng kacang polong. Baru beberapa hari berlalu tapi ia sudah merindukan masakan rumah. Ia memasak lebih, untuk Elise pikirmya. Yah, Delynn tidak terlalu pandai memasak, tapi tidaknya masakannya masih layak dimakan. Kini ia bersyukur karena selama masih di Indonesia ia cukup sering membantu Mamanya memasak. Berguna juga pada akhirnya.

Makan sembari menonton serial drama yang ditayangkan di salah satu saluran televisi. Begitu selesai ia bergegas meraih tas, name tag, memakai sepatu putih dan berangkat kerja. Sebelum benar-benar berangkat ia berkaca terlebih dahulu, tersenyum dengan tangan menembak kecil kaca, "Perfect."

Sama seperti kemarin, Delynn akan pergi dengan bis. Sembari menunggu di halte, ia melihat anak anjing kecil yang tampaknya terlepas dari penjagaan majikan. Ia memandang gemas hewan berbulu yang duduk di dekat kakinya. Sekalian menjaga hewan kecil itu, siapa tahu majikannya mencarinya. Dan benar saja, tepat saat bis datang, sang majikan datang. Berterimakasih kecil pada Delynn yang hanya mengangguk cepat terburu-buru. Ia tidak mau tertinggal bis.

ᴡᴏʀᴋ & ᴅᴀᴛᴇ || sᴏᴏʙɪɴ  [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang