PART 19 [revisi]

1K 57 0
                                    

ASSALAMUALAIKUM


Sesungguhnya. Maut, rezeki dan jodoh hanya Allah yang tahu.

~My Heart Chose You~

√Jangan Sinder√
.
.
.
🌿🌼🌿

Arghhhh..... prangg...

Pecahan kaca sudah berserakan di lantai, bahkan barang-barang berserakan yang membuat kamarnya sudah tidak berbentuk lagi. Risky tidak bisa menahan amarahnya saat ini, mendengar pernikahan Almira membuatnya geram. Dia tidak rela jika Almira harus menikah dengan orang lain.

“aku gak akan biarkan hidupmu bahagia, kamu akan merasakan apa yang aku rasakan.” Batinnya.

“kita lihat saja permainan kita.”
Risky mengambil gadget-nya di atas nakas.

“pantau terus mereka. Beri kabar setiap hari.”
u

capnya setelah itu dia mematikan sambungan telefon.

🌿🌼🌿

Almira merasakan hari ini hari yang paling bahagia. Sedari tadi senyumnya tak pernah luntur yang diberikan kepada fauzan, suaminya itu baru saja menyanyikan sebuah lagu untuk dirinya, baru pertama kali dia diberi kejutan seperti ini.

Para tamu undangan masih terus saja berdatangan, jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, tetapi semakin malam semakin banyak tamu yang datang. Almira merasakan sakit di kakinya akibat banyak berdiri ditambah lagi perutnya yang tiba-tiba sakit. Dia meruntuki dirinya kenapa mau memakai hils, sudah dipastikan pasti sekarang kaki nya sudah sangat merah dan lecet.

“kamu kenapa?” tanya Fauzan saat merasakan cengkraman tangan Almira yang sangat kencang dilengannya.

“ah... gak papa.” Fauzan menatap penuh Almira. Dilihat Almira merasakan kesakitan.

Fauzan memegang bahu almira lembut. “kenapa ra, bilang sama saya.” Almira memegang lengan fauzan kencang.

“perut ira sakit.” Lirihnya.

“kamu lapar.” Almira menggeleng. Fauzan mengriyit bingung, dia merasa bingung dengan tingkah Almira.

“Almira boleh ijin kekamar dulu gak?” Almira memandang Fauzan dengan wajah pucatnya.

“kamu pucat banget. Kita kekamar, saya antar.” Fauzan membawa Almira turun dari pelaminan, dia meminta ijin kepada kedua orang tuanya serta mertuanya. Mereka juga khawatir dengan Almira yang sudah pucat, membuat orang tua mereka menyuruh Fauzan segera membawa Almira istirahat.

Mereka sedang berada di dalam lift
"masih sakit?” Almira mengangguk memegangi perutnya.

Fauzan berjongkok. “kakak mau ngapain.?” Tanya Almira yang merasa gugup. Fauzan hanya diam dan melepas sepatu yang digunakan oleh Almira.

“kenapa pakai haigh hils?” tanya fauzan yang sudah menenteng high hils Almira tepat di depan almira. “lihat sekarang kaki kamu jadi lecet.” Almira hanya diam.

Ting...

P

intu lift terbuka, mereka berjalan beriringan. Saat jalan beriringan bersama Fauzan, tinggi Almira hanya sebahu Fauzan. Mereka memasuki kamar hotel, Almira langsung berjalan menuju kopernya untuk mengambil baju serta barang-barang untuk mandi. Mungkin saat ini akan membutuhkan waktu lama karena harus membersihkan riasan yang ada di wajahnya. Belum sempat memasuki kamar mandi tangan Almira ditarik oleh Fauzan, membuatnya berhenti dan menatap kearah suaminya.

My Heart Chose You [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang