ASSALAMUALAIKUM
membuatmu bahagia sangat mudah, bahkan hal sekecil pun yang aku lakuka untukmu mampu membuatmu tersenyum.
~fauzan mahendra~
√Jangan Sinder√
.
.
.
🌿🌼🌿M
alam ini aku sudah siap dengan gamis berwarna hitam serta hijab instan berwarna mocca yang menjuntai menutupi dada. Setelah sholat isy'a mas Fauzan mengatakan jika dia ingin mengajak ku untuk jalan-jalan keliling kota Bandung, sebenarnya aku sangat malas untuk keluar malam, apalagi mengingat hari ini malam minggu. Bisa dibilang malam minggu, malam anak remaja untuk bertemu serta berpacaran bersama pasangannya masing-masing. Aku membenarkan hijab ku, agar terlihat rapi.
“sudah yang?” Tanya mas Fauzan yang baru saja keluar dari ruang ganti.
Aku mengamati penampilan mas fauzan malam ini, bisa dilihat dia sangat tampan dengan kaus hitam dipadukan dengan celana jeans dan tak lupa jaket kulit yang melekat di tubuhnya.
Bentar. Seketika aku terigat dengan jaket kulit yang dipakai sama mas Fauzan, itu adalah hadiah ulang tahun dari balqis. Aku masih ingat waktu itu Balqis mengajak ku untuk memilihkan hadiah yang cocok untuk mas Fauzan. Entah kenapa waktu aku justru memilihkan jaket untuk hadiah ulang tahunnya.“sayang. Hey?”
Sudah tak asing saat mas fauzan memanggilku dengan panggilan “sayang”. Awalnya aku malu, namun kata mas Fauzan. “kenapa harus malu? Kan kamu sayangnya aku.” Sontak perkataan nya saat itu membuatku, tersenyum malu, dan aku merasakan pipiku terasa hangat, aku pastikan pasti pipiku sangat merah.
“i-iya mas?”
“ngelmunin apa sih. Hmm?” aku menggelengkan kepala.
“bentar.” Mas Fauzan berjalan masuk kembali di ruang ganti, dan ternyata dia mengambilkan sebuah jaket kulit berwarna hitam. Setelahnya dia memasangkan kepadaku.
“biar gak kedinginan” katanya sambil menaikan resleting jaket yang membuat tubuhku terasa hangat.Mas Fauzan meraih tangan ku dan menggandengnya keluar kamar.
“kita mau kemana sih mas.?” Tanyaku kepadanya, sedari tadi aku bertanya kemana pastinya dia menjawab.
“udah kamu ikut aja.”Sesampainya di depan rumah, aku melihat sebuah motor yang sudah terparkir di depan perkarangan rumah. Setahuku aku tidak pernah tahu motor ini ada di garasi, biasanya hanya mobil mas Fauzan dan mobil yang sering mengantar jemput ku saja. Aku memang sudah pindah rumah seminggu yang lalu. Setelah acara menginap dirumah orang tua mas Fauzan dan juga rumah ayah, mas Fauzan memberikan sebuah kejutan yaitu sebuah rumah yang letaknya tak jauh antara rumah orang tua mas Fauzan dan orang tuaku bisa dibilang tengah-tengah. Katanya rumah ini sebagai hadiah pernikahan, aku tidak tahu kapan mas Fauzan membelinya. Dirumah ini tidak hanya aku dan mas Fauzan saja, tetapi ada mbok Dasri serta mang Ucup suami dari mbok Dasri yang membantu disini serta pak Suep yang ditugaskan mas Fauzan untuk mengantarkan ku kemana saja. Karena mas Fauzan tidak memperbolehkan ku untuk menyetir mobil sendiri ataupun naik motor.
Aku menatap mas Fauzan. “kita naik motor?” ucapku.
“iya, gak papa kan, kalau kita naik motor?” aku tersenyum mengangguk kearah mas Fauzan.
“sejak kapan motor ini ada disini?” tanyaku.
“ini motor mas, yang ada dirumah abi, udah lama juga sih gak dipakai. Sekalian aja malam ini mau ngajakin kamu keliling kota bandung sambil manasin motor, tadi mas minta tolong pak Suep buat ambil motor di rumah abi.” Jelas mas Fauzan, aku mengangguk. Mas Fauzan mengambil heml dan memasangkan ke pada kepalaku, aku tersenyum melihat apa yang dilakukan mas Fauzan. Walaupun perhatiaan sekecil ini, namun mampu membuatku merasa nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Heart Chose You [SELESAI]
Fiksi Remaja[⚠ Romance~Islami ⚠] AWAS BAPER!!! [PART LENGKAP SUDAH DI REVISI] {JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN❤❤} CERITA INI ASLI DARI PEMIKIRAN AUTHOR SENDIRI, NO COPY PAST. PLAGIAT DI LARANG MENDEKAT.⚠⚠ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Antara mata dan hati, dua...