3

3.3K 548 92
                                    

(Name) Pov

Aku yang masuk sembari malu menuju mejaku, lalu berkenalan dengan teman sekelasku, menyadari bahwa lelaki dwi warna yang tampan itu ada lelaki yang sangat tampan dan familiar.

"Hah, berarti dia teman pertamaku dong"
Kepojokan diirinya dan menaruh tangannya dimeja sendirian dikelas mengingatkannya dengan kakaknya yang seperti dia ini.

//Plak
"Tidak! Aku tidak ingin seperti nee-san!"
(Name) menepuk kedua pipinya dengan tangannya.

"(Name)-chan? Kau tak apa? Mau kekantin bareng?"
Uraraka menyadarkanku dengan uluran tangan itu, aku menerimanya dan mengikutinya dikantin.

-------------------------------

"Onigirinya dua dan jus strawberry nya tolong-" aku memesan beberapa makanan dan minuman rasa kesukaanku.

"Ah itu, Lida-kun, Deku-kun, dan Todoroki-kun, aku dan (Name) ikut bergabung ya"
Aku hanya mengekor dari belakang Uraraka mengikutinya sampai kemeja makan.

Reader Pov

Sampai disitu (Name) duduk berhadapan dengan Todoroki dan Uraraka yang berhadapan dengan Midoriya.

Lah Lida?
//Jomblo nasib
*Author ditendang sama Lida

(Name) menampakan dirinya yang malu, melirik sekilas dengan apa yang ada didepannya. Lalu (Name) memperhatikan sebentar dengan teman pertamanya saat ia masuk kelas yang tepat dihadapannya.

Sambil memakan onigiri (Name) bengong tanoa kesadarannya bahwa ia masih belum bisa berapdatasi.
Ia menarik rambut bersurai (h/c) itu ketelinga sebelahnya.

//Plak!
Suara tepukan pipi itu membuat kaget Uraraka dan yang lainnya, terutama terhadap Todoroki.

"(Name)-san kau kenapa?"
Midoriya yang tersontak dari suapan katsudonnya yang merasa khawatir dengan (Name).

(Name) sedikit bimbang untuk membicarakannya, tapi untuk menghilangkan rasa sifat yang sama terhadap Nee-sannya ia memberanikan dirinya untuk cerita.

"Ya, kalian tau, nee-sanku seperti apa? Dia sangat pemalu dan canggung terhadap sekitarnya, a-aku tidak ingin seperti nee-san! A-aku harus merubah diriku su-supaya lebih ceria dari nee-san"

(Name) yang menunjukan sifat malunya, dan mengembungkan pipinyapun tersontak dengan perkataan Lida setelah ia menjawab pernyataan (Name).

"(Name)-kun! Kau berbicara seperti ini, menjelaskan pada kami, dan memberanikan diri untuk berbaur dengan yang lain, kau sudah menampakan dirimu yang ceria itu! Jangan bersedih dan terus berjuang!"

Lida yang memberi saran dengan ala robot kakunya itu menyadarkan (Name) dari malunya dan membuat ia sedikit blush dan berbinar.
"Hmp! Terimakasih Lida-san"

(Name) menunjukan senyuman manis itu dan tertawa bersama.

Todoroki Pov

Aku melihat (Name) mengekor dibelakang Uraraka dan duduk didepanku. Aku memperhatikannya tanpa sepengetahuan sekitar melihat ia melahap onigirinya dan menggantungkan rambut bersurai (h/c) ditelinga sebelahnya.

Tanpa sadar aku memerah dan melanjutkan sobaku yang mulai dingin.

Saat ingin menyuap, aku langsung memberhentikan suapanku melihat (Name) menepuk pipinya sendiri.

Aku menoleh padanya menunjukan muka 'kenapa?' dan hanya menyimak perkataan (Name) bahwa ia ingin beraptasi terhadak temannya.

"Ya, kalian tau, nee-sanku seperti apa? Dia sangat pemalu dan canggung terhadap sekitarnya, a-aku tidak ingin seperti nee-san! A-aku harus merubah diriku su-supaya lebih ceria dari nee-san"

Aku mendengar semua pernyataan (Name) dengan menyimaknya.
Pipinya yang mulai digembungkan membuatku menutup mulutku dan mengalihkan pandanganku darinya. Aku harus menahan merah merona ku terhadap wanita itu.

Setelah Lida selesai berbicara aku pun kaget dengan senyuman itu lagi, aku mulai tidak bisa mengatur dadaku yang sakit.

'apa ia ingin membunuhku dengan quirknya?'

-------------------------------------

Reader Pov

Setelah selesai makan dan pulang sekolah, tinggalah Todoroki dan (Name) saja yang berada dikelas.

Todoroki ingin memberanikan niatnya untuk menghampiri (Name) dimejanya. Dengan maksud ingin membantunya menambah teman, ia juga tersadar mengapa ia harus sepeduli ini?.

"(Name) kau ingin pulang bersamaku?"



























---------------------------------

Ih, jangan berhenti disini, bentar abis chap ini bakalan ada kamu ( Si Haluan Todoroki)
//Eaa ngarep lo!

berjalan bersama Todoroki.

Todoroki: Author, kau mengatakan sesuatu?

Author: Onoh, yang baca ini pen jalan berdua ama lu

Todoroki: Nggak .

Author: Lah kok?

Todoroki: Jarang yang baca Chap ini, lagi pula mereka segan-segan pencet tanda bintang dibawah.

My Crush BoyFriend [Todoroki Shoto X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang