"Hah, hujan"
.
.
.
.
.
.(Name) Pov
Setelah memakan katsudon buatan kami berdua, aku mulai membuka jendela rumah Todoroki. Aku yang mengeluh harus pulang karena masih memikirkan kejadian tegang tadi.
"Hm, apa yang dilakukan Shoto itu"
Aku menelan ludah kasarku masih tidak percaya kejadian yang menimpanya itu.Aku masih tidak yakin dengan kiss Shoto itu. Menghasilkan titik merah kecil dibahunya.
"Hm,"
Aku memegang bahu kanan bekas Todoroki sambil tertawa kecil. Ya aku benar-benar tidak sangka. Meskipun aku tidam paham, aku pastikan kalau aku menyukainya.Todoroki pov
Apa yang aku lalkukan tadi, benar-benar sangat memalukan.
Selesai makan, (Name) berjalan menuju pintu depan melihat jendela.
Aku yang masih didapur menghela nafas panjang. Aku masih merasakan lembutnya kulit bahu susu putih yang dimiliki (Name)."Apa aku salah melakukannya"
Tau sadar, ia telah membaca banyak buku xReader yang ia baca.Ugh, Todorokipun sampai memperaktekannya untuk mendekati wanita yang ia sukai. Menurutnya cukup gila. Tapi mau bagaimana kalau Todoroki terus diserang jantung ketika (Name) selalu mendekatinya.
"Aku harap (Name) tidak marah"
Reader pov
(Name) mengembungkan pipinya didepan jendela melihat rintikan air yang mulai deras.
"(Name) diluar mulai deras, menginaplah disini sehari"
Tawaran Todoroki membuat mata (Nane) yang terlihat seperti panda itu menoleh padanya.
"Ah- tidak Shoto-kun, kurasa aku akan meminjam payungmu saja"
"Aku memaksa"
Wajah tegang dan dingin itu membuat (Name) terpaksa menginap dirumahnya.
"Ba-baiklah"
(Name) naik kelaintai atas dan memasuki kamar Todoroki mendahuluinnya.
"Hm kamarmu lumayan adem ya, padahal disini sangat tradisinal dan tidak menggunakan apa-apa"
(Name) duduk diatas kasur Todoroki mengusap kasurnya yang halus dan menghirup udara khas aroma kamarnya.
Aroma itu seperti badan khas lelaki tampan dwi warna itu. (Name) benar-benar sangat mengenalinya.
"Baiklah, aku akan mengambil beberapa bantal dan turun ke-"
Belum selesai berbicara, (Name) menarik baju belakang Todoroki dan menunjukan mukanya yang tersipu malu.
Yang ada dibatin Todoroki hanyalah
'Kawai'"Ehm, Sh-Shoto kun, temani aku disini sa-saja ya, aku mendengar suara gluduk yang membuatku tidak tenang"
Todoroki Pov
Hendak aku ingin turun, bajuku ditarik oleh wanita yang tingginya seleherku dengan surai rambut (H/c) memintaku untuk tidur menemaninya.
'aku pikir ia marah denganku'
Aku yang sadar atas sesak didadaku, menerima permintaan itu. Aku duduk disamping (Name). (Name) yang masih tiduran menghadapku duduk, ia masih gelisah dengan petir kencang itu.
"Shoto-kun kenapa kau tidak tidur?"
"A-aku menemanimu kan?"
"Tidurlah, ini sudah malam"
![](https://img.wattpad.com/cover/231887041-288-k607348.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush BoyFriend [Todoroki Shoto X Reader]
Não FicçãoBeberapa hari lalu seorang pemuda lelaki yang tampan dan tidak terlalu dikenal banyak orang. Ya dia adalah anak baru di sekolah U.A. Tak senggan aku Langsung dekat saat mengenalinya. [ALERT FOR TYPO!]