13

1.3K 158 2
                                    


Ciee yang nungguin lamaa

(Name)  Pov

Setelah beberapa menit battle dijam olahraga, kami. Aku dan teman-teman wanitaku berkumpul menggosip sebentar sebelum istirahat. Mereka biasanya berkumpul disatu temoat yaitu ditempatnya Jiro. Jiro yang tadinya juga tidak suka menggosip apalagi tentang para lelaki, toh akhirnya dia ikutan juga meskipun ujung-ujungnya saling tidak percaya.

"Hah? Yang benar saja, Jiro dengan Kaminari"

Mina, mendekatkan wajahnya kearah Jiro, ia memainkan mimik wajah nakalnya dengan alisnya yang naik turun. Jiro hanya bisa menggrutu dan tak berkutik, ia hanya bisa diam dan tak berkata apa-apa. Nah tak hanya di Jiro mereka mulai posisi pandangan menujuku. Yang benar saja, memangnya mereka punya masalah apa? Aku diam disini tidak ikut menggosip, tapi pandangan mereka tertuju padaku?

"Hee? Bagaimana dengan (Name)"

Mina merangkulku, semua anak gadis yang ikut perbincangan ini perlahan mendekatiku dan mulai menunjukan telunjuk jari itu menuju satu orang. Aku yang  salah tingkat sampai aku tak tau harus berkata apa. Chigau, jika aku tidak berkata apa-apa, berarti itu benar. Aku harus berkata sesuatu.

"HEH?! Si...siapa?! Tidak tidak, ayolah, ada apa dengan kalian"

Orang yang menjadi pusat telunjuk itu menghadap kebelakang. Aku semakin hilang fokus, ia menengok kearah belakang mencari sesuatu apa yang membuatnya dibicaakan. Tak ingin tahu, aku mengaktifkan quirkku dan memaksanya.

'Todoroki! Jangan menghadap kebelakang!  Cepat berbalik! Cepat!!!!'

Aku mengencangkan suaraku dalam quirkku. Sial! Super per sial! Aku menggunakan quirkku untuk seluruh murid 1-A. Ahk! Mereka akan mendengarnya! Sial, apa yang harus kulakukan. Mereka akan tau ini. Aku semakin tidak menyukai hal yang seperti ini. Aku harap ada seseorang yang menolongku!

"Bisa kalian tidak menggangunya?"

'Eh?-'

Aku yang tertunduk bingung, dihadiri seseorang yang sangat kukenal dengan aroma khas bau badannya. Todoroki menghampiri gerombolan kami dan mulai berbicara pada mereka yang mengusiliku. Tentu saja sulit bagiku untuk mengatasi ini. Aku belum terbiasa dalam situasi yang menegangkan seperti ini.

"Dia terlihat tidak nyaman, bisa kalian tidak menggangunya?"

Aku mengangkat kepalaku, pandanganku tertuju pada wajah tampan Todoroki yang membelaku, padahal ia baru saja dibicarakan, ini justru semakin membuat dadaku sakit. Aku menggigit ujung bawah bibirku. Aku tidak tahan ini, ini terlalu sakit. Dan aku mulai menunduk lagi, aku dapat melihat mereka terkekeh dan menyenggolku mulai pergi dari tempatnya. Begitupun Todoroki, ia kembali kekursinya dan tidak berkata apapun.

___________________________

Istirahat tiba, inilah saat yang kutunggu untuk menenangkan diriku sendirian. Bukannya pergi kekantin, aku menuju tempat sepi. Aku butuh sendirian. Aku tidak ingin perasaan yang sakit ini terbaur dengan yang lain. Ketikan aku menyukai lelaki itu. Dan aku memendamnya. Ini benar-benar sakit. Aku tidak sanggup berada didekat-dekat lelaki yang berdwi warna itu.

Aku mendudukkan diriku di atap U.A, menuju langit. Jelas sekali asrama U.A terlihat dari sini. Mulai hari ini ia akan tinggal bersama temannya. Ah ini adalah kelutusan yang sulit. Mana lagi ia aharus menjauhkan dirinya dari Todoroki. Aku harus menenangkan diriku sampai aku tidak hilang fokus karena ini.

"Aku rasa terlalu lama"

Aku menuju kebawah melewati tangga, disana aku dapat melihat Midoriya, Uraraka, dan Todoroki berjakan mendekatiku. Uraraka berlari menuju lenuh kebingungan dan khawatir.

"Kau dari mana saja (Name)-chan?! Ayo kita diskusikan tugas kita"

//Plak

Aku nyaris lupa!
Hah, bodoh aku, yang pergi memutuskan sendiri dan melupakan kelompokku sendiri, yang benar saja. Anggota macam apa aku ini, niatku yang ingin berubah berubah drastis bersama Todoroki. Sekali-kali aku mencuri pandang menuju Todoroki. Ah aku tidak bisa mengatur perasaan ini. Aku harus membuang perasaan ini sementara demi kelompokku dan menjadi hero yang ternama.

Reader Pov

"Kalau begitu, aku dan Uraraka-san pergi untuk meneliti"
-Midoriya

"Ehk..ehkem!"
-(Name)

"E-eh?! Ada apa (Name)-chan?!"
-Uraraka

(Name) sedikit terkekeh, melihat Midoriya yang memerah dan Uraraka yang sedikit salting, terlihat seperi pasangan yang serasi. Todoroki yang melihat itu, berdampingan dengan Midoriya hanya terdiam dan tersenyum kecil dari jauh. Terlihat Uraraka juga menjahili (Name) dari jauh. Ia hanya bisa menghela nafas dan menuju perpustakaan.

(Name) dan Todoroki melihat Uraraka dan Midoriya yang kemudian menjauh dan mengecil. Ia menuju kelapangan lalu ke tempat pusat. Helaan nafas (Name) terdengar, ia benar-benar harus melupakan apa yang terjadi sebelum-sebelumnya dan mulai fokus dengan tujuannya.

"Jadi-? Apa yang akan kita lakukan dulu?"

_________________________________

Meh, chap ini memendek toh,

Soalnya biar bisa perpanjang juga!!!

Susah ngembangin alur romanCe Todoroki itu T^T

BELUM LAGI, nanti bagian-bagiannya ahk!

TBC___

My Crush BoyFriend [Todoroki Shoto X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang