boleh?

1.3K 204 34
                                    

Sehabis makan malam, semua anggota keluarga berkumpul. Hanya saja kurang satu, yaitu Iqbaal. Laki-laki itu pergi sejak sore tadi. Katanya ingin bertemu dengan pacarnya, siapa lagi kalau bukan Vanesha.

Entahlah, (Namakamu) pun tidak mempermasalahkan hal itu. Tidak butuh juga tentang kehadiran Iqbaal sekarang. Dia hanya ingin meminta persetujuan dari kedua orangtuanya dan kebetulan ada Teteh, jdi ya sekalian juga.

"adek bener mau ke London?" tanya ayah memulai obrolan.

"Iya yah," jawab (Namakamu).

"Bunda udah cerita sama ayah tadi. Ayah gak masalah kalau anak ayah ngejar pendidikan sampe jauh. Cuma Ayah mau nanya sekali lagi sama adek. Adek bener kesana untuk pendidikan? bukan untuk menghindar atau menjauh dari masalah?" tanya Ayah memastikan. Pasalnya ayah sudah tau masalah tentang kedua anaknya ini. Antara Iqbaal dan (Namakamu).

"Adek gak ada masalah kok, Yah. Semua udah selesai juga. Dan ya bener bener untuk pendidikan aja. Ayah sama Bunda juga tahu apa keinginan adek dari dulu kan? Adek cuma pengen belajar mandiri dan lebih dewasa lagi. Adek gak mau terus bergantung sama Ayah, Bunda sama Teteh juga" kata (Namakamu) mantap.

"Gak sebaiknya disini aja nak? Kamu bisa kok di UI, atau mau yang jauh misalanya UGM atau ITB gak mau?" tanya bunda enggan jauh dari anak kesayangannya ini.

"Kan teteh udah UI, bang Iqbaal Melbourne. Adek cuma mau wujudin keinginan adek dari dulu aja kok. Ya, keputusan ada di bunda, ayah sama teteh. Diizinin ya alhamdulilah dan kalau gak diiziinin ya gapapa. Adek tau keputusan kalian yang terbaik buat adek." ucap (Namakamu) yang sudah berpikiran kalau tidak akan diizinkan.

"pasport sama visa kamu ada kan?" Tanya Ayah.

"ada yah. Waktu itu kan bikin sama Bunda. Yang waktu nyusul bang Iqbaal ke Melbourne" kata (Namakamu).

"Teteh gimana, izin gak?" tanya Ayah ke teh Ody.

"asalkan yang terbaik buat adek, teteh izinin kok. Lagian gak ada salahnya kalau adek ngejar mimpinya," kata Teh Ody sambil menatap adik perempuan kesayangannya ini .

"Bunda gimana?" kini giliran Ayah menanyakan kepada bunda.

"Berat yah. Semua ninggalin bunda. Bunda sendirian jadinya. Sepi gak ada yang nemenin," ucap Bunda.

"Kalau ayah bunda gak kasih izin gapapa. Adek gak maksa kok," kata (Namakamu) tak enak hati.

"Tapi gapapa, demi anak kesayangan bunda, bunda kasih izin. Bunda ngerti kok, sekarang anak bunda udah dewasa semua. Udah punya planningnya masing-masing. Bunda kasih izin kok, asalkan bunda ikut nemenin beberapa hari disana" kata Bunda dengan senyum pertanda ikhlas.

"Ayah kasih izin juga. Kamu boleh lanjut pendidikan disana. Asalkan janji sama Ayah, kalau anak ayah ini bisa jaga diri. Jangan terlalu mengikuti pergaulan disana, harus selektif. Janji juga harus bisa banggain Ayah, bunda sama teteh kalau kamu bisa lulus dengan baik ya? Ayah akan coba cari waktu untuk bisa nyusul kamu kesana nanti." kata Ayah setuju.

"Jadi adek boleh lanjut kuliah di London?" tanya (Namakamu) memastikan dan dibalas anggukan oleh Ayah, Bunda dan Teh Ody.

"Adek udah Nemu tiket yang murah. Tapi seterah kalian kapan adek bisa jalan." ujar (Namakamu).

"Seterah kamu. Kamu atur aja, tinggal bilang ke Ayah nanti. Tanya teteh juga, siapa tau teteh bisa bantu kamu" kata Ayah.

"Makasih ya Yah, Bund, sama teteh. Adek sayang banget sama kalian. Gak ngebayangin gimana nanti adek disana tanpa kalian. Tapi yang harus ayah, bunda dan teteh tau. Adek sayang sama kalian, janji gak akan kecewain kalian nantinya. Makasih udah selalu support adek. Doain adek terus supaya bisa sehat dan banggain kalian," ucap (Namakamu) yang kini sudah memeluk ketiga kesayangannya.

:::

Bersambung.
Jangan lupa vote+ comment.

Boleh nih? hahahaha
asik kan dibolehin akhirnya.
Ramein komenannya ya gaiz, supaya kalau mood gue up lagi.
Jangan pelit buat vote apalagi komen.
Happy reading all!✨💃

11 Juli 2020
12.45 WIB.

Abang Kesayangan × IDR [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang