berangkat.

1.5K 229 48
                                    

Sudah seminggu persiapan (Namakamu) untuk melanjutkan pendidikannya di negara orang. Tentu hal kepergiannya ini, Iqbaal belum mengetahuinya. Lagipula laki-laki itu tampak acuh dengan adiknya sekarang. Hampir beberapa hari ini waktunya selalu diluar. Jarang sekali berada dirumah.

Dua hari yang lalu, (Namakamu) sudah packing. Mempersiapkan segala hal untuk keperluannya nanti disana. Untuk beberapa hari setelah di London, (Namakamu) akan ditemani oleh Bundanya. Sekalian membeli perlengkapan yang dibutuhkan disana. Masalah tempat tinggal itu sudah disiapkan. (Namakamu) sudah menyewa apartement untuk hidupnya selama di London.

Jadwal penerbangan (Namakamu) sekitar jam sembilan malam. Jadi ada waktu tiga jam lagi untuk dia beristirahat sebentar.

Mungkin kalian tanya siapa saja yang mengetahui tentang hal ini. Oke, untuk hal keberangkatannya ke London sudah diberitahu hanya kepada keluarga besarnya (Namakamu) dan teman-teman Iqbaal, dan ya kalian tau mereka siapa saja.

Awalnya shock, tapi setelah (Namakamu) menjelaskan tentang kepergiannya, akhirnya mereka semua mengerti dan mendukung selama itu memang yang terbaik. Dan teman-teman Iqbaal itu akan ikut mengantarkannya ke bandara nanti.

Perihal (Namakamu) kapan kembali ke Jakarta? Mungkin kalau ada libur sekolah atau ada acara keluarga, mungkin (Namakamu) akan kembali ke Jakarta sementara waktu. Entahlah akan ada drama apa nanti di bandara.

:::

Sekarang sudah pukul setengah delapan. (Namakamu), Ayah, Bunda dan teteh sudah siap mengantar gadis kesayangannya ke Bandara. Berat memang mereka rasa, tapi tak apa, demi kebaikan bersama juga.

Iqbaal? Entahlah, laki-laki juga tak peduli sepertinya. Bahkan menanyakan kabar saja Iqbaal tak ada. Basa-basi pun tak ada. Biarkanlah dia asik dengan dunianya sendiri sekarang. Nampaknya dunia Iqbaal sudah teralihkan. Bukan tentang (Namakamu) lagi. Kini sudah ada Vanesha yang menjadi dunianya Iqbaal. Mau marah juga percuma. Iqbaal sudah bilang cukup suport aja kan ttg hubungannya? So, (Namakamu) mencoba untuk hal itu.

Selama diperjalanan menuju bandara, (Namakamu) hanya diam. Entah sekarang dia memikirkan abangnya Iqbaal. Oh iya, sebelum berangkat tadi. (Namakamu) sudah meletakan suatu buku dan kotak di meja belajar Iqbaal. Semoga dia suka.

Jalanan cukup lancar hari ini. Macet pun tidak parah-parah sekali. Mungkin akan lebih cepat sama di bandara.

Drrtttdrtttt

Itu suara ponsel teh Ody. Dan ya, ternyata yang menelpon Iqbaal. Mungkin dia sudah dirumah dan bingung mengapa rumah sepi sekali.

"kenapa le?"

"teteh dimana? sama ayah bunda?"

"iya ini ada kok. Sama adek juga."

"kalian kemana? kok rumah sepi"

"makanya jangan kelayapan mulu lu,tong. Kabar keluarga sendiri aja gak tau kan kamu?"

"Emang mau kemana? Kok Ale gak diajak?"

"mau otw ke bandara"

"Bandara? siapa yang mau pergi? Ayah dinas ke luar?"

"Bukan ih! Adek yang mau pergi"

"adek pergi? pergi kemana?"

"ke London."

"ha London? Ngapain? Liburan?"

"au ah, susah nangkep kamu mah kalau diajak ngomong."

"Ya ngapain? kok sampe ke London gitu si adek"

"lanjut kuliah lah, tong"

"HA? KULIAH? KOK GK BILANG ALE? INI APA SIH SEBENERNYA?!"

"Udah ah bawel kamu. Kalau mau tau mending sini susul ke Bandara."

"Soekarno-Hatta kan?"

"Iya! Udah gak usah bawel, teteh udah mau sampe"

"tunggu Ale! Otw!"

:::

Bersambung.
Jangan lupa vote+comment.

Gaiz, mau cerita!
Gue nulis ini campur aduk gitu perasaannya.
Tega gak tega gitu loh. Abisan ya greget sama si Iqbaal.
Udahlah jadi gue cepetin langsung berangkat aja.
Semoga kalian suka deh,
btw udh triple up kan?! kurang baik apa coba gue hehe
Happy Reading all!✨🤘

11 Juli 2020
19.12 WIB.

Abang Kesayangan × IDR [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang