"Abang noh," ft. "adek noh,"

1.5K 218 4
                                    

Hari ini (Namakamu) tak ada kegiatan. Niatnya ia ingin bersantai dirumah saja membereskan rumah.

"Abang-abang," teriak (Nk) didepan pintu kamar Iqbaal.

"Wake up,"

"Sarapan disuruh bunda ih,"

"Bangun atau kita gk temen!" Kata (Nk) mengancam.

Cklekk

Pintu kamar pun terbuka dan tampaklah Iqbaal yang benar benar baru bangun tidur.

"Udah bangun gak usah bawel," kata Iqbaal kesal, lantaran tidurnya diganggu.

"Sarapan ayo," (Namakamu) pun menarik tangan Iqbaal menuju ke bawah.

"Bunda, bang Iqbaal baru bangun nih" teriak (Namakamu).

"Adek suaranya heh," kata Ayah mengingatkan.

"Ayo sarapan dulu baru kita beres-beres rumah. Numpung anak-anak bunda ada dirumah," kata Bunda Rike yang sedang menyendokan nasi goreng ke piring.

"Bang Ale gak pergi?" Tanya (Nk) heran. Tak biasanya Iqbaal dirumah. Sekalinya dirumah pun tak lama. Beberapa jam kemudian pasti keluar.

"Gak. Hari ini Abang mau dirumah aja," jawab Iqbaal.

"Ahk gak seru ah," kata (Nk) kecewa.

"Lah kok gak seru?" Kata Iqbaal heran.

"Abang pergi aja gih, nanti aja dirumahnya" kata (Nk) mengusir.

"Lah kenapa gitu?"

"Bang Ale pelit. Adek gak mau temenan," kata (Nk) seolah-olah merajuk.

"Pelit kenapa? Emang minta apa kamu sama Abang?" Tanya Iqbaal.

"Kemarin adek minta beliin iPhone 11 pro Abang gak kasih," kata (Nk) asal

"Kapan kamu mintanya sayang," ucap Iqbaal gregetan.

"Barusan," ujar (Nk) santai.

"Masih pagi otaknya masih dikulkasin," ucap teh Ody yang sedaritadi mendengarkan perdebatan kedua adiknya itu.

"Hp Abang aja masih iPhone 10 dek," kata Iqbaal.

"Yaudah ilah bercanda juga kali. Serius-serius amat," kata (Nk) terkekeh.

"Udah dimakan dulu, baru nanti ngobrolnya," kata Bunda melerai.

:::

Sekarang (Namakamu) sudah dikamarnya. Setelah sarapan dan membantu Bunda mencuci piring, (Namakamu) langsung menuju kamarnya untuk mandi.

"Adek ayo beresin kamar dulu," ajak teh Ody.

"Bantuin kamar teteh dulu atau adek dulu?" Tanya (Nk).

"Kamar teteh aja, baru kamu terus lanjut kamar Ale," kata teh Ody memberi instruksi.

"Yaudah lanjottttt," kata (Nk) semangat.

Awalnya mereka membersihkan kamar teh Ody. Hanya teteh dan (Namakamu) sih, kalau si Iqbaal mah molor dikamarnya.

"Adek gantiin sprei, teteh nyapu ya"

"Siap"

Mereka pun mulai bekerja. Mengganti sprei dan bantal serta guling, membersihkan meja-meja, menyapu lalu mengepel lantai dikamar teh Ody.

"Udah (Nam)?" Tanya teteh.

"Udah teh,"

"Oke kita ke kamar kamu," mereka pun berjalan menuju kamar (Nk). Dilantai yang sama dan posisi kamar Iqbaal, Teh Ody dan (Namakamu) itu seperti huruf (n). Dibagian kanan itu kamar teteh lalu ditengah kamar Ale dan sebelah kiri kamar (Nk) yang berseberangan dengan kamar teh Ody.

"Kaya tadi aja ya dek kerjanya," ucap teh Ody memerintahkan.

"Sip,"

Melakukan pekerjaan yang sama seperti dikamar teh Ody tadi.

"Teteh," teriak Iqbaal.

"Dikamar adek, Le" kata teh Ody ikut teriak.

"Teteh ngapain dikamar si curut," ucap Iqbaal terkekeh.

"Kurang ajar emang Abang ih. Biarin aja, adek laporin ke Bunda sama Ayah biar diusir dari rumah," kata (Nk) mengancam.

"Ngadu Mulu si curut," ucap Iqbaal lagi.

"Udah ih. Ale beresin kamar cepet! Teteh bantuin adek dulu," kata teh Ody.

"Udah, tinggal di pel aja" kata Iqbaal santai.

"Ganti sprei udah?"

"Udah tadi,"

"Yaudah pel, gak usah nungguin teteh. Laki kok manja," kata (Nk) ketus.

"Oek, banyak gaya. Kamu tuh yang manja," kata Iqbaal tak mau kalah.

"Udah ah berantem Mulu kalian. Beresin cepet, biar kita lanjut ke bawah," ucap teh Ody melerai.

"Noh si curut lemah," kata Iqbaal meledek.

"Noh si fakboi banyak gaya," ucap (Nk) tak mau kalah.

"Noh si sadgirl banyak mau," kata Iqbaal pun tak mau kalah.

"Abang noh fucekboi,"

"Adek fakgirl,"

"Halah sadboi,"

"Kamu fucekgirl,"

"Diem atau teteh usir kalian dari rumah!" Kata teh Ody yang capek melihat perdebatan kedua adiknya ini.

"Ketemu berantem, giliran jauh kangen" kata teh Ody.

"Adek noh," kata Iqbaal menunjuk (Nk).

"Abang duluan yang mulai teh," ucap (Namakamu) tak mau kalah.

"Bener-bener teteh pisahin kalian berdua!" Teh Ody pun menjewer kedua kuping adiknya itu.

"Udah ih sakit teteh," kata Iqbaal mengelus kupingnya bekas jeweran.

"Kaya bunda tiri ih," ucap (Namakamu) kesal.

"Diem!"

Akhirnya mereka diam dan kembali ke pekerjaan masing-masing.

:::

Bersambung.
Jangan lupa vote+comment ya.

Termasuk double up gak nih? Hehe

Seneng deh kalau kalian suka sama part sebelum ini yang ttg tiktok gitu hihi
Sebenernya udah lama pengen bikin edisi tiktok gitu, tapi baru ketik tadi huhu
Jangan bosen-bosen sama criitaku ya teman:)

17 Juni 2020
21.03

Abang Kesayangan × IDR [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang