Hal yang tak terduga

7 2 0
                                    

Beberapa tahun kemudian, aku pun sedang menyelesaikan skripsiku. Tak jarang aku sering bulak-balik ke kampus menemui dosen pembimbingku. Tak jarang pula coretan-coretan yang kudapatkan dari dosen pembimbingku.

Suatu hari, aku pergi ke toko buku untuk mencari novel yang ingin kubaca jika sedang ada waktu luang.
Aku pun mengambil buku itu dan hendak ke kasir untuk membayarnya.
“GDBRUKK”
Aku bertabrakan dengan seseorang. Novel-novel yang aku pegang pun terjatuh. Aku hendak mengambilnya tapi ternyata orang itu yang mengambil bukuku duluan, sehingga tak sengaja aku menyentug tangannya.

“Ini mbak” sambil menyodorkan buku
“Eh iya, makasih mas” kataku
Setelah melihat wajah satu sama lain, rupanya itu adalah Tegar.
“Eh mel?” Tanyanya
“Eh hmm mhh”
“Lagi cari novel ya?”
“Iya” kataku
“Sama siapa ke sini?” tanyanya
“Hmmm... sendiri” jawabku dengan senyuman tipis
“Kamu sendiri? Mana istrimu?” tanyaku kembali
“Hah? Istri?”
“Lho, iya. Bukannya kamu udah nikah?”
“Hmm.. gak jadi Mel, calon istriku selingkuh ternyata” katanya
“Ohh begitu, yang sabar ya”
“Mmmhh, iya makasih Mel.”

Sejak pertemuan itu, aku menjadi lebih sering bertemu dengannya. Jujur saja, ketika mendengar dia tidak jadi menikah  aku merasa senang karena selama ini aku belum menemukan lelaki seperti Tegar. Sebenarnya tidak terlalu heran bagiku ketika mendengar dia tidak jadi menikah. Karena setelah mendengan kabar dari Amel bahwa beberapa bulan lagi dia akan menikah, aku tidak pernah mendapatkan undangan darinya.

Beberapa minggu kemudian, akhirnya skripsiku diterima dan aku segera melakukan Sidang Skripsi. Alhamdulillah, aku lulus dan tinggal menunggu beberapa bulan lagi untuk wisuda.

Oh ya, sebelum aku di wisuda aku sudah mempunyai modal untuk membuka Toko Baju di Yogya dari hasil oline shopku. Setidaknya, jika sudah lulus nanti aku sudah memiliki usaha sendiri jika belum mendapatkan pekerjaan.

Antara Keinginan dan KenyataanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang