Tak terasa, sudah dua tahun ini aku duduk di bangku SMP. Di sinilah untuk pertama kalinya aku merasakan ketertarikan terhadap lawan jenis. Jika bisa dibilang, aku adalah anak perempuan tomboy bahkan ketika sekolah SMP pun kebanyakan temanku itu laki-laki. Karena aku merasa berteman dengan laki-laki itu tidak penuh dengan drama.
Di kelas dua SMP ini, pembagian kelas kembali diacak. Sehingga ada sebagian temanku yang tidak satu kelas lagi denganku. Di kelas dua ini juga aku mendapatkan teman baru lagi. Di kelas dua ini juga aku memiliki teman seorang lelaki yang begitu pendiam, Tegar namanya. Bisa dibilang dia sangat kutu buku, bahkan tidak jarang dia dibully oleh teman-teman sekelasku karena terlihat cupu. Aku yang selalu menghentikan aksi itu, walau pun yang membully temanku sendiri tapi aku masih punya hati.
"Haii.." aku menghampiri dan menyapanya ketika dia sedang membaca buku.
Dia menolehkan wajah kepadaku dan tersenyum manis sembari mengangguk.
"Lagi baca buku apa?" Tanyaku
"Emmm... Biologi" Jawabnya singkat
"Kamu teh suka banget baca buku ya?"
"Iya"
"Kenapa?" tanyaku
"Yaa supaya pengetahuanku bertambah"
"Oohh... emang kamu teh pengen jadi apa nantinya?"
"Pengen jadi dokter, kalo kamu?" Tanyanha kembali
"Hmm.. saya mah gimana nanti aja lah hehe"
Dia pun tersenyum kecil
Kami pun mengobrol ke sana kemari sampai tertawa.
Ternyata, mengobrol dengannya asik juga. Tidak sekaku yang aku bayangkan. Dari sini, aku mendapatkan pelajaran bahwa orang yang terlihat pendiam tidak selalu kaku dan serius, jika kita sudah mengenalnya mereka juga bisa asik diajak bicara bahkan bisa menjadi pendengar yang baik.
Seiring berjalannya waktu, aku sering mengobrol dengannya tentang banyak hal. Entah itu kehidupanku sehari-hari, hobiku, makanan-makanan favoritku, dan yang lain-lainnya.
Waktu demi waktu terus berjalan hingga suatu ketika aku merasa ada perbedaan rasa dalam hati ini. Entah apa yang aku rasakan, mungkin ini yang dinamakan cinta? Haha, lucu rasanya jika aku mengingat kembali masa-masa itu. Bagaimana pertama kalinya aku merasakan jatuh cinta. Di masa-masa ini, terkadang aku bisa lupa tentang masalahku di rumah. Jika diingat-ingat, aku pernah surat menyurat dengannya di kelas, lucu memang. Tapi kami tidak menyatakan perasaan satu sama lain, hanya aku tahu dia sepertinya jyga menyukaiku. Eh, atau mungkin aku yang terlalu kegeeran hehe. Entahlah, tapi jika dilihat dari sikapnya kepadaku sepertinya dugaanku tidak terlalu salah. Misalnya pun aku berpacaran dengannya, sepertinya tidak akan ada yang percaya karena aku seorang anak perempuan yang tomboy.
Kami sudah jarang bertemu setelah perpisahan SMP. Karena kami meneruskan ke sekolah yang berbeda. Bertahun-tahun, aku pun tidak tahu bagaimana kabarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Keinginan dan Kenyataan
Historia CortaAmelia Kurniawan, seorang gadis yang tinggal di Tanah Parahyangan yang memiliki segudang keinginan, mimpi, dan cita-cita. Namun, keinginan yang diharapkannya seringkali berbenturan dengan kenyataan yang ia hadapi. Amel, begitulah sapaanya, i...