Namaku Tira. Park Tira tepatnya. Umurku 25 tahun. Aku sangat suka berkuda. Sudah belasan medali kuraih dengan bakatku dalam berbagai kejuaraan menunggang kuda.
Sewaktu kecil, aku sering sekali berkuda dengan ayah. Ayahku adalah warga negara Indonesia, sedangkan ibuku bekewarganegaraan Korea. Aku sendiri lahir di Jakarta.
Ketika berumur 15 tahun, kedua orang tuaku meninggal dunia. Sejak itu, aku pindah ke Korea dan tinggal bersama nenek di Daegu.
Aku kembali ke Indonesia untuk melanjutkan kuliahku di salah satu universitas dan mendapatkan gelar S1-ku disana.
Namun, hobiku dalam berkuda mendorongku untuk meninggalkan gelar sarjanaku, dan kembali ke lapangan pacuan kuda.
Hingga suatu hari seorang perwakilan horse riding club ternama di korea menawariku bekerja menjadi trainer di klubnya. Korean This Hours horse riding club namanya.
Dengan gaji fantastis yang ditawarkan, tidak ada alasan bagiku untuk menolaknya.
Menjadi penunggang kuda wanita itu bukan hal mudah. Kadang aku jadi lupa makan karena terlalu sibuk berlatih. Bahkan setiap hari aku harus mengelupas hot patch dan menempelkannya dengan yang baru disekujur tubuhku untuk meredakan rasa sakit.
Mungkin dari luar orang-orang menganggapku ambisius. Aku tak pernah peduli apa yang mereka pikirkan.
Aku sangat suka pujian. Aku gila dengan hal itu.
Aku senang ketika mereka memujiku atas medali yang aku kumpulkan dari kejuaraan.
Aku senang ketika mereka meneriakkan namaku saat perlombaan dimulai.
Aku senang ketika mereka menganggapku lebih baik saat membandingkanku dengan yang lain.
Tunggu, tidak seperti itu.
Lagi-lagi aku berbohong pada diriku sendiri.
Aku tidak suka pujian yang mereka lontarkan.
Setidaknya aku hanya suka jika dia yang memujiku.
~🌸~
KAMU SEDANG MEMBACA
Tolong Sukai Aku Lagi
RomanceDulu dia yang selalu membiarkanku memakan slice pizza terakhirnya. Dulu dia yang selalu mengoleskan obat merah saat kakiku berdarah. Dulu dia yang selalu memujiku saat mendapat nilai sempurna di kelas. Dulu dia yang selalu tertawa bersamaku pada hal...
