06 | Sangat Malu

92 24 4
                                    

"Tira aku pulang ya, dah.." seru Yuna sambil melambaikan tangan.

"Dah.. hati-hati." Arah jalan pulangku dan Yuna berbeda. Aku ke selatan, sedangkan Yuna ke arah timur.

Udara Daegu sore ini tidak terlalu panas. Angin bertiup menggoyangkan pepohonan dan menjatuhkan beberapa helai daun. Menandakan musim gugur akan segera tiba.

Aku segera berjalan pulang menuju rumah. Tapi aku merasa ada yang aneh. Ada seseorang dibelakangku. Sepertinya orang itu mengikutiku.

Kemudian aku menengok ke belakang. Kudapati dia-si penyendiri, berjalan beberapa meter di belakangku.

Apa yang dia lakukan. Apa dia mengikutiku. Ah mungkin pulangnya ke arah sini juga.

Aku hampir sampai. Rumahku ada di depan sana. Tapi kenapa dia masih mengikutiku?
Kemudian aku berbalik ke belakang. Dia terkejut mendapatiku kini menghadap ke arahnya.

"Kenapa kau mengikutiku? Apa kau mau bilang terimakasih karena aku telah membantumu tadi di sekolah? Bilanglah saja, tidak usah mengikutiku sampai sini."

"Apa maksudmu?" Jawabnya.

"Bilang saja terimakasih cepat, aku mau pulang. Jangan mengikutiku lagi."

"Rumahku disana." Jawabnya sambil menunjuk sebuah rumah di sebrang rumahku.

"Ru-rumah mu-"

"Terimakasih." Dia memotong perkataanku lalu masuk kedalam rumahnya.

Kau pasti tau apa yang sekarang aku rasakan.

Malu. Sangat.


~🌸~

Tolong Sukai Aku LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang