Sejak hari itu, dia menjauhiku. Dia tidak pernah menjawab panggilanku. Dia juga mengabaikan pesan-pesanku. Dia tidak pernah datang lagi ke tempatku bekerja. Ketika aku ke rumahnya, ibunya selalu bilang dia tidak ingin bicara denganku.
~🌸~
"Apa kau serius ingin tinggal di Indonesia?" Kata Yuna kaget.
Aku mengajak Yuna bertemu di cafe tempatku bekerja. Aku menceritakan semuanya pada Yuna.
"Aku serius. Keputusanku sudah bulat. Lagi pula itu tempat kelahiranku. Kau tidak perlu khawatir."
"Kapan kau akan berangkat?"
"Lusa, aku sudah mulai mengemas barang-barangku. Aku juga sudah memberikan surat pemberhentian pada menejer tadi."
"Aku akan sangat merindukanmu Tira." Kata Yuna sambil memelukku.
"Aku juga." Kataku membalas pelukannya.
"Lalu bagaimana dengan Taehyung? Apakah kau sudah menemuinya?"
"Dia— tak mau menemuiku."
~🌸~
Sudah sebulan aku tidak bertemu dengannya. Sejak malam itu, aku tak pernah melihatnya lagi. Hari ini adalah hari terakhirku di Korea. Aku berusaha lagi untuk menghubunginya, tapi itu sia-sia.
Aku coba ke rumahnya lagi, ibunya bilang dia tidak ada di rumah. Aku menunggu di depan pagar rumahnya, tapi dia tidak juga menampakkan wajahnya. Aku khawatir. Apakah dia baik-baik saja?
[ 내 바보 ]
"Taehyung-ah, aku akan pergi sekarang. Terimakasih atas semua kebaikan yang kau lakukan padaku, akan ku ingat sepanjang hidupku. Maaf jika aku tidak bilang lebih awal. Kau adalah sahabat terbaikku, tak ada yang sepertimu. Jaga dirimu baik-baik. Jangan lupa makan sayur. Wortel itu bagus untuk matamu. Kurangi makan tteok-bokki terlalu banyak di dekat halte itu. Orang lain juga berhak merasakan makanan enak itu. Jika memang ditakdirkan, semoga kita bertemu di lain waktu. Selamat tinggal Taehyung."
[sent]
Maafkan aku karena tidak menepati janji yang kubuat sendiri.
Maafkan aku karena menyakitimu satu kali lagi. Ini yang terakhir.
Selamat tinggal sahabatku.
Selamat tinggal cinta pertamaku.
~🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸~
KAMU SEDANG MEMBACA
Tolong Sukai Aku Lagi
RomanceDulu dia yang selalu membiarkanku memakan slice pizza terakhirnya. Dulu dia yang selalu mengoleskan obat merah saat kakiku berdarah. Dulu dia yang selalu memujiku saat mendapat nilai sempurna di kelas. Dulu dia yang selalu tertawa bersamaku pada hal...