Semesta, aku mohon

21 4 0
                                    

Haiiiii, maaf ya agak lama update part selanjutnyaaa, terus baca ya kawan-kawan.

Setelah pelangi pergi, maka sekarang datanglah senja yang menyelimuti atas laut tersebut. Berselimutkan jingga dengan hangatnya, mengantar kedua remaja tersebut dalam nuansa yang seiring dengan keadaan.Alexi kemudian memeluk erat Aby dan tak sengaja air matanya menetes, "By, kalau Aby mau tahu, sebenarnya lexi juga sudah lama punya rasa sama Aby, tapi kita bisa apa?",

"Maksudnya Alexi bisa apa? Kita kan saling suka saling sayang, apa salahnya mengubah kesepakatan itu?

2014

"Makasih banyak ya lex udah mau dengar ceritaku"

"Iya by santai aja, mulai sekarang aku sahabatmu"

"Ya, sahabat tapi kita harus bikin kesepakatan kalau kita nggak boleh saling suka sebagai pacar atau lebih dari sahabat"

"Kenapa gitu lex?"

"Karena aku nggak mau ada rasa yang lebih dari seorang sahabat dan ketika hubungan yang lebih dari sahabat itu terjalin dan berakhir,kita akan saling membenci dan tak pernah akan sedekat dulu"

"Janji? Janji"

Di samping indahnya pantai sambil menunggu datangnya senja, keduanya bernostalgia akan keputusan yang sudah dibuat. Keduanya berpelukan lalu menangis. Baru kali ini keduanya menangis bersamaan dan menumpahkan segala kekesalan. Mengapa harus ada rasa ini.

"by, ada lagi yang harus kamu tahu, alasan kita sebenarnya sudah salah jika saling menyayangi lebih dari sahabat".

"Maksud lexi? Kenapa sih lex? Emang Alexi Tuhan, bisa memutuskan semuanya???", kata Aby kesal sembari tak bisa menahan tangisnya.

"Bukan gi...."

"Bukan gitu gimana?Aby dari dulu ada perasaan ini ke Alexi, bagaimana bisa kita sudah lama kemana bareng-bareng, semua cerita udah kita buat trus kita nggak ada perasaan lebih? Nggak ada cewek yang nggak baper kalau di posisiku lex!"

"Terus selama ini Alexi Cuma mainin perasaan Aby aja iya?", Aby makin kesal dan melepaskan pelukannya pada Alexi.

Alexi masih tenang dan pasrah kemudian memberikan sebuah pensil. Pensil yang sama dengan apa yang Aby dapat beberapa waktu lalu dari seseorang yang sama sekali tak dikenalnya.

"Bawa ini, semua jawaban ada di pensil ini"

"Kamu pikir aku gila lex?, ini Cuma pensil"

"Bawa aja, tanya apa aja sesukamu, dia akan jawab semua pertanyaanmu tapi kamu harus taruh pensil ini di atas buku saat kamu tanya".

****

Malam yang tenang diiringi lagu Beautiful-Crush

"Pensil, kamu bisa ngomong?"

"Tidak"

"Berarti Alexi bohong?"

"Saya tidak dapat berbicara, saya hanya menggerakkan sensor"

"Sensor, apaan sih? Nggak paham, coba aku tanya, namaku siapa?"

"Abigail Brielle"

"Siapa orang yang aku suka?"

"-----"

"Apa Alexi suka sama aku?"

"Ya"

"Kenapa kami nggak bisa pacaran?"

"Karena dua alasan"

"Apa alasannya?"

"Kesepakatan dan hubungan darah"

"Hah, apa maksud kamu? Nggak mungkin!" Aby kemudian membuang pensil tersebut hingga kepala bonekanya pecah dan dari pecahan tersebut ada sebuah klip seperti lexi pernah bercerita pada Aby tentang buku yang dia baca. Klip itu bisa menghubungkan sensor dari satu tempat ke tempat lain. Dia akan mengirimkan sensor dari suara dan mentransfer lewat tulisan.

Aby mencoba memperbaiki pensil itu kembali dan untungnya belum rusak sepenuhnya.

"Pensil, apa kau bisa mendengarku?"

"Ya"

"Hubungan darah apa yang kamu maksud?"

"Aby dan Alexi".

Aby yang tidak percaya dengan semua ini akhirnya memilih untuk bertanya langsung kepada mama Aby.

Mama Aby hanya menangis dan pergi ke dalam kamarnya, lalu disusul oleh Aby yang masih menanyakan hal itu.

Mama kemudian menunjukkan sebuah foto sambil tak bisa menahan tangisnya. Foto tersebut nampak dua bayi kembar yang sangat lucu. Namun, anehnya bayi kembar tersebut adalah laki-laki dan perempuan.

Aby tak ingin bertanya apapun pada mamanya lagi. Aby langsung berlari ke kamarnya dan menutup pintu dengan kencang.

Aby tak habis pikir mengapa ini harus terjadi pada Aby dan Alexi.

Aby yang menangis dengan sangat kerasnya, terganggu dengan bunyi telepon yang sedari tadi tak mau berhenti. Ya, Alexi yang menelepon.

Tasta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang