Hari ini adalah hari terakhir MOS di SMA ANGKASA rasanya seperti aku sudah melewati banyak cobaan padahal belum sekolah, ini masih permulaan.
Di hari terakhir MOS, kami semua diminta untuk membuat surat kepada seluruh pengurus OSIS yang mendampingi selama kami mengikuti MOS. Sembari mereka memperkenalkan satu persatu, kami mulai menulisnya. Tapi,aku masih saja belum menulis. Bingung antara siapa yang harus kutulis dan siapa yang sedang kupikirkan sekarang.
"Kemudian, ada kak BIMA DEWANTARA dari Sie Humas, untuk kak Bima dipersilahkan maju".
Bima Dewantara? Aby merasa sangat akrab dengan nama itu, namun siapa orangnya aby masih belum mengenalnya.
"Hai adek-adek, saya Bima Dewantara dari kelas 12 IPA 1".
Ya....itu Kak Bima, Kak Bimaku....
2008
Sore hari menjelang maghrib, saat semua orang sudah menghentikan aktivitas di luar, terlihat dua bocah yang baru saja pulang dari suatu tempat. Yang di depan adalah seorang bocah laki-laki gendut dan pipi tembem, sedangkan yang dibonceng adalah bocah perempuan kecil berkulit putih dengan rambut yang dikepang dua.
"Aby pegangan baju kak Bima ya, biar nggak jatuh".
"Iya kak Bima"
Kedua bocah itu tertawa riang dan tak peduli orang sekitar.
Tak lama kemudian, munculah seekor anjing besar yang menggonggong.
"Kak Bimaaa, ada anjing ayo cepat!"
"Waaaa,....mama tolong...".
Kak Bima pun melaju sekencang-kencangnya hingga anjing itu tak terlihat lagi dan....
BRAKKKKKK
********
"Mama kan udah bilang Bim, kalau waktunya maghrib itu berhenti dulu"
"Iya maafin Bima, aby nggak apa-apa kan?"
"Nggak apa-apa kok,kak", kata ku menjawab kak Bima yang khawatir denganku.
Selesai menulis dan mengumpulkan surat untuk seluruh kakak OSIS, kami boleh pulang dengan wajah yang lelah namun menikmati masa-masa MOS yang indah sama seperti siswa lainnya yang tak perlu aku ceritakan.
"By, besok kamu kemana?, Tanya Alexi padaku saat perjalanan pulang.
"ehm, belum ada rencana sih lex, emang kenapa?"
"Besok ikut aku mau nggak?"
"Kemana?".
"Udah deh ayo".
"Berangkat...".
"hoke...... gaspol hahhaha".
Kami tertawa bersama meskipun bagi orang lain lelucon kami bukan hal yang pantas untuk ditertawakan, tapi bagi aku dan Lexi, ini yang membuat persahabatan kami terus berjalan. Padahal kalau dipikir-pikir, rasa bosan pasti ada dalam setiap hubungan apalagi persahabatan, Tapi tidak bagi kami, yang penting kami selalu bisa mnyempatkan waktu untuk masing-masing seperti sekarang. Nemenin cari buku, nonton film terbaru di bioskop, nonton drama korea di rumah (makanya lexi bisa nebak lagu di MOS kemarin karena dia sering nemenin aby nonton korea), dan banyak lagi hal seru lainnya.
Sabtu pagi Alexi sudah datang menjemputku. Kaos hitam dan celana hitam panjang yang dipakainya, serta topi bundar berwarna krem. Tapi anehnya dia mengendarai sepeda onthel bukan sepeda motor.
"Mau kemana sih ini, gaya banget pakai topi gituan segala". Kataku sedkikit protes dan penasaran pada lexi.
"Tante berangkat dulu ya". Alexi langsung pamit ke mama aby tanpa menjawab pertanyaan aby.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tasta
Подростковая литератураTAMAT Aku tidak ingin bertanya mengapa kau masih sendiri, karena aku tidak menginginkan ada nama lain dalam ceritamu selain aku. Kisah dua insan berlawan jenis yang bersahabat selama bertahun-tahun dan saling menyayangi namun memiliki sebuah kesepak...