Jam istirahat tiba, aku menuju kelas sebelah dan mencari seseorang. Siapa lagi kalau bukan Alexi.
"lex, ke kantin yuk"
"Nggak by, aku lagi malas ke kantin".
"Yaudah aby sama Ica aja, lexi mau titip apa?" tanyaku pada lexi yang sedari tadi terlihat murung, kebetulsn Ica satu kelas dengan Alexi.
"Nggak nitip by".
Aby pun pergi bersama Ica yang baru saja mengemasi buku tulisnya dan bersap untuk ke kantin.
"Ca, Alexi kenapa sih, kok murung?".
"Lah kok Tanya aku by? Bukannya kamu yang mengerti semuanya tentang Alexi ya?", Ica berbalik tanya padaku.
"Alexi lagi dapet kali, hahhaha", canda Ica sembari kami berjalan menuju kantin.
"By, beli bakso Pak Ndut aja yuk", ajak Ica pada aby yang masih saja memikirkan Alexi.
"Terserah deh ca, aby cariin tempat buat kita ya ca".
Di sudut kantin ada sebuah meja kosong dan 3 kursi disana, aby bergegas menempati kursi tersebut karena takut didahului siswa lain karena saking banyaknya murid disana.
Aby duduk sambil menunggu Ica.
"Permisi, boleh duduk?", Aby mengangguk tanpa melihat siapa yang bertanya, fikirannya masih tertuju pada Alexi yang tak biasanya.
"Makin cantik aby sekarang", suara ini berasal dari yang bertanya tadi, berani sekali sok tahu tentang aby.
"Maaf, siapa ya?"
"Bima si gendut yang bikin kamu jatuh dari sepeda", jawab cowok tersebut.
"Kak Bima?", ucap Aby kaget.
"haha hai aby, apa kabar?", katanya sambil menarik kursi di sebelahku.
"Kakak kok bisa tahu kalau aku aby?", tanyaku masih heran karena belum pernah bertemu dengan Kak Bima lagi setelah 6 tahun lalu.
"Tau dari sahabat kamu, dia beritahu ciri-ciri kamu sampai detail padahal awalnya dia nggak mau jawab, pas aku bilang aku cinta pertama kamu waktu kita masih kecil, eh dia akhirnya jawab".
"Ca, geser dong, eh hai kak", Kata Ica datang sambil membawa nampan yang berisi 2 mangkuk bakso.
Aku yang masih kaget dan heran dengan perkataan Kak Bima, siapa sahabat yang dimaksud kak Bima?
"Hai, aku Bima, kamu siapa?" Tanya kak Bima pada Ica.
"Ica kak, Ica sudah tahu kok kakak namanya kak Bima", jawab Ica sambil mencampurkan sambal ke baksonya.
Kalau kak Bima dan Ica baru berkenalan, lalu yang dimaksud kak Bima itu siapa? Semenjak masuk ke sekolah ini aku hanya dekat dengan Ica dan Alexi, lalu siapa sahabat yang dimaksud kak Bima? Alexi???
Aby dan kak Bima masih duduk di tempat yang sama dan menceritakan banyak hal, mereka bernostalgia akan masa lalunya yang penuh bahagia. Saking asyiknya, Aby tidak sadar kalau Ica sudah tidak berada di sampingnya.
"Mungkin saja Ica membeli minum", pikir Aby.
TETTTTT TETTTT
"Kak, Aby masuk kelas ya, udah bel"
"Iya aku juga mau ke kelas, oh iya by nanti kamu pulang sekolah aku anter ya?", tanya Kak Bima.
"ehmm, ab...aby sama..." jawab aby agak gagap.
"Udah pokoknya nanti aku tunggu di depan kelas kamu ya, aku anter pulang, sekalian mau ketemu sama mama kamu, lama aku nggak ketemu", Kak Bima berkata begitu lalu langsung pergi meninggalkanku tanpa mendengar jawabanku.
"eh Fik, tau Ica nggak?", Tanya Aby pada Fikri, teman kelas Ica.
"Udah balik ke kelas barusan"
Aby berlari mengejar Ica dan ingin meminta maaf kepada Ica atas ketidaksadarannya mengobrol dengan kak Bima sampai-sampai dia lupa pada Ica.
Aby berjalan menuju ke kelas Ica sekalian ingin melihat Alexi sudah makan atau belum.
"Lex, makan dulu, Ica beliin siomay", langkah Aby terhenti melihat Ica yang sudah berdiri di samping meja Lexi dan membangunkan dengan lembut lexi yang sedang tidur.
"Nggak usah repot-repot ca, aku sudah makan", kata lexi menolak dengan halus.
"Udah lexi, makan sebelum bu Rita datang, nanti kamu sakit kalau nggak makan, aku suapin ya?".
"Nggak usah ca, yaudah iya aku makan sendir, makasih banyak ya ca".
"Iya makan yang banyak, Ica tungguin".
Alexi pun memakan dengan lahap siomay dari Ica.
Aby berbalik badan dan kembali menuju kelasnya, tubuh Aby terasa lemas, seluruh tulangnya terasa rapuh seketika saking tak bisa menahan sakitnya hati yang seperti tercambuk. Mata aby yang penuh dengan air mata pun tak kuat membendung melihat ada gadis lain yang perhatian dengan Alexi, rasa cemburu itu muncul seketika.
Aku lebih memilihmu jujur akan kesalmu,
Daripada diammu sebegitu menyakitkan seperti sekarang
"Yuk by", kata kak Bima yang sudah menunggu di depan kelas aby.
Aby tergugup bagaimana harus menjelaskan pada Alexi jika hari ini tak bisa pulang dengannya, toh mau Aby menjelaskan pun Aby masih kesal dengan sikap Alexi seperti tadi.
Akhirnya Aby memberanikan diri untuk pergi ke kelas Alexi.
"Bentar ya kak, Aby pamit dulu sama sahabat Aby", kata Aby pada kak Bima yang terus tersenyum pada Aby.
"Alexi, maaf hari ini Aby nggak pulang sama Alexi", kata Aby pada Alexi dengan raut wajah seperti anak kecil yang meminta ijin pada orang tuanya.
"Ya, ambil aja helm mu di motor", Kata Alexi dengan nada datar sembari memasukan buku dan alat tulisnya.
"Iya, Aby pulang duluan ya lexi, nggak apa-apa kan?".
Tidak ada jawaban sama sekali yang keluar dari mulut Alexi. Hanya sorotan mata yang menandakan kekecewaan dan mungkin dia mood dia sedang tidak baik.
Aby berbalik kepada kak Bima dengan perasaan yang berat untuk diungkapkan, perasaan yang campur aduk. Kekesalan yang terjadi atas kejadian tadi dan rasa bersalah Aby pada Alexi.
Mungkinkah kecewa itu sedang datang padamu?
Bisakah kau katakan kekesalanmu?
Semoga kau tidak berniat tuk berubah
Berpaling menjauh dari anganku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tasta
Fiksi RemajaTAMAT Aku tidak ingin bertanya mengapa kau masih sendiri, karena aku tidak menginginkan ada nama lain dalam ceritamu selain aku. Kisah dua insan berlawan jenis yang bersahabat selama bertahun-tahun dan saling menyayangi namun memiliki sebuah kesepak...