♔Inseparable: Diam

2.7K 444 18
                                    

Happy Reading♔

^^

KETIKA dihitung, sudah dua hari ini Eric tak banyak bicara. Entah itu di rumah ataupun di sekolah bertemu dengan teman-temannya. Yang biasanya dia sangat cerewet dan bawel, bertingkah absurd dan riwa-riwi kesana kemari, dua hari ini dia nampak tenang, tidak berisik ataupun banyak tingkah. Seperti bukan Eric saja.

Tentu saja hal itu disadari teman-temannya di sekolah. Apalagi Mark dan Wendy yang ada di rumah. Mereka bahkan sampai mengira kalau putra bungsunya itu kemasukan. Karena sikapnya benar-benar seperti bukan Ericㅡanaknya.

Mereka tidak tau apa penyebab Eric yang mendadak jadi pendiam seperti itu. Mereka hanya bisa menebak-nebak. Mereka tidak bisa bertanya langsung karena setiap kali ditanya, Eric selalu mengalihkan jawaban. Seolah dia tidak ingin orang lain tau apa yang sedang menjadi masalahnya.

Namun perubahan sikap Eric secara tiba-tiba ini membuat semua orang merasa cemas, tentu orang yang paling merasa terganggu perasaannya adalah Jenoㅡsang kembaran.

Entah kenapa ingatan Jeno selalu kembali ketika Eric menanyainya di dapur malam itu. Mungkinkah malam itu sebenarnya Eric sudah tau kalau dia berbohong. Dan itu sebabnya Eric jadi pendiam seperti ini?

Tetap saja Jeno tidak merasa yakin karena itu masih sebatas sugesti saja. Dia ingin bertanya pada Eric langsung, tapi dia juga tidak punya nyali. Perasaannya jadi tidak enak dan mengganjal.

Lagi pula jika Eric marah, biasanya akan langsung marah dengan berterus terang seperti biasa. Bukan diam seperti sekarang ini.

Biasanya setiap malam mereka berdua belajar di ruang tengah ditemani oleh Ayah Bunda mereka. Mengingat mereka masih dalam masa hukuman.

Tapi dua hari ini Eric memilih belajar sendiri di kamar. Ketika Wendy mengajaknya turun, Eric juga selalu menolak dengan alasan ngantuk.

Dan biasanya saat sore hari mereka bermain basket di halaman samping rumah, tapi dua hari ini ketika Mark mengajak Eric bermain, cowok itu juga menolak dengan alasan lelah.

Siapa yang tidak akan bertanya-tanya dengan perubahan Eric yang sangat jelas itu.

Sudah lama Wendy ingin bertanya, tapi dia tidak berani. Takut ucapannya akan menyinggung perasaan Eric. Namun ketika bertanya pada Jeno, anaknya itu sendiri juga tidak tau.

Diamnya Eric benar-benar membingungkan semua orang. Membuat suasana rumah jadi sepi tanpa ocehannya.

Suara getar ponsel yang ada dipangkuannya sukses membuyarkan lamunan Jeno yang sedang duduk di ayunan taman depan rumah. Cowok itu langsung memeriksa benda pipih berwarna silver tersebut.

Ternyata ada rentetan chat masuk di obrolan grup anak-anak keluarga cemara.

ROSOKAN(11)

Hyunjin:
Temuan kyu, bosen di rumah.
Kelamaan di rumah bisa keluar telur nih.

Shuhua:
Ayam dong, beb😒

Hyunjin:
Ngeri woi, jangan panggil beb.
Bisa dimutilasi renjun gue😥

Yeji:
Sosokan, najis!

Sunwoo:
Sok ganteng!

Ryujin:
EW😒

Inseparable[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang