Happy Reading♔^^
DUA. Sudah dua mata peajaran Eric tak memperhatikan. Cowok itu nampak tak fokus di kelas. Dia duduk tenang, namun pikirannya berada di tempat lain. Dalam setiap lima menit, cowok itu terus melirik kembarannya yang duduk tepat di sebelah bangkunya.
Dari kerutan-kerutan yang nampak di dahi Eric, cukup menjelaskan kalau cowok itu sedang berpikir, bingung dan menerka-nerka.
Ingatan Eric kembali pada saat bunda salah memberikan ponsel hari itu. Dimana yang dia dapat adalah ponsel milik Jeno. Hingga menuntun Eric untuk menggeledah ponsel Jeno karena penasaran akan sesuatu. Namun yang dia dapat malah hal lain. Dan hal tersebut semakin membuatnya penasaran.
Yujin.
Setiap kali melirik ke arah Jeno, setelah itu Eric slalu mengalihkan netranya ke arah Yujin yang duduk di samping depan meja mereka. Ada sesuatu yang Eric yakini. Kalau Jeno dan Yujin menyembunyikan sesuatu darinya.
Tapi apa?
Itu yang membuat pikiran Eric terus berputar hingga tak fokus dengan penjelasan guru di depan.
"Heh, Ric!"
Cowok berkulit putih bersih itu tersentak dari lamunan. Padangannya menatap Jeno yang menatapnya dengan kedua alis terangkat.
"Diem aja, lo nggak mau ke kantin?"
Eric melihat ke sekeliling yang ternyata kelas sudah sepi. Karena terlalu sibuk berpikir, dia jadi tidak sadar kalau jam pelajaran sudah habis.
Menghela napas panjang, Eric mengangguki ajakan Jeno. Lantas beranjak dari duduknya.
"Hah, matematika bikin tenaga gue habis," keluh Jeno seraya meregangkan otot-otot tubuhnya jetika mereka berjalan keluar kelas.
Eric yang mendengar itu mencibir,"kayak lo mikir aja!"
"Buset deh, nusuk banget!" balas Jeno.
"Eh, Ric! Ntar pulang lo duluan aja ya," kata Jeno lagi.
Spontan Eric menoleh seraya mengerutkan dahi tanda bertanya. "Kenapa?"
"Gue ada urusan bentar."
"Gue ikut."
"Nggak usah. Lo bisa pulang duluan. Lagian lo bawa motor sendiri juga," sergah Jeno.
Eric tak menjawab. Cowok itu malah menatap wajah Jeno dengan tatapan yang sulit diartikan. Dia sedang menilik gurat wajah Jeno. Mungkin saja ada yang cowok itu sembunyikan darinya.
"Lo... nggak lagi senbunyiin sesuatu dari gue 'kan?" tandas Eric.
Sontak Jeno menggeleng cepat. "Ya kagak lah! Kita kan kembar. Mana bisa gue sembunyiin sesuatu dari lo," cetusnya.
"Bagus kalo lo masih inget," sahut Eric. Lantas kembali menatap ke depan dan menggumam. "Awas kalo sampai gue tau sendiri lo sembunyiin apa dari gue."
Jeno yang mendengar samar-samar gumaman Eric langsung menoleh.
"Hah? Lo ngomong apa?"
"Nggak pa-pa."
♔♔
"...lo ngapain sore-sore gini ke rumah gue? Masih pake seragam lagi?! Kabur dari rumah lo?!"
Bukannya menjawab, Eric malah menerobos masuk ke dalam rumah Sunwoo begitu saja. Bahkan dia menghiraukan pertanyaan cowok itu.
Eric berjalan masuk ke dalam rumah dan menghempaskan dirinya di sofa ruang tengah. Adegan itu membuat Sunwoo melongo kaget.
"Heh, jadi tamu nggak sopan banget!" cerca Sunwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Inseparable[✔️]
Fiksi PenggemarCerita si kembar yang sifatnya bertolak belakang. Jeno yang sedikit tenang dan Eric yang punya banyak tingkah. (Completed) [Series siblings] from The Family Copyright ©2020 i n d a s h a a