(13) Not End (End)

1K 148 7
                                    

Gue berdiri di depan pintu rumah dengan tangan yang siap memasangkan kunci ke pintu itu. namun gue terperanjat kaget saat pintu itu terbuka lebar, menampakkan Doyoung yang tengah menatap gue tajam

"Jadi gue nungguin Lo dan nyariin Lo sampe jam segini cuman buat liat Lo mesra mesraan sama Jisung?"

"Ga gitu" ucap gue pelan saat Doyoung yang tengah berdiri tegap di depan gue itu melayangkan pertanyaan yang membuat gue jadi merasa bersalah

"Ga gitu? Terus kenapa Lo peluk pelukan gitu? Mana pake pegang pipi lagi" ucap Doyoung, gue menatap cowok itu heran. Memangnya enggak keliatan ya kalau gue sehabis nangis?

"Biasanya kan gue sama dia emang gi~"

"Udah sering? Jadi mau lo gimana sih? Mau sama gue atau sama dia? Pilih yang bener" gue menghela nafas panjang saat mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut doyoung. Gue lagi cape

"By, jangan childish"

"Jawab gue dulu baru ngatain gue. gue liat lo ke gue sama ke Jisung juga beda tipis, jadi apa salahnya kalo gue nanya begitu karna bingung?" Lagi lagi ucapan Doyoung membuat gue menghela nafas lalu menatap cowok itu dengan sorot lelah gue

"Cape" ucap gue lalu hendak berjalan menerobos cowok itu namun kedua lengan gue langsung di tahan oleh Doyoung yang tengah menatap gue dengan sorot tajamnya

"Lo kira gue juga enggak cape?" Gue mendongak, menatap Doyoung dengan sorot lelah gue

" Gue enggak pernah minta buat di khawatirin gue enggak pernah minta buat di cariin, gue juga enggak pernah minta buat di tungguin" ucap gue dengan nada yang menegas, Doyoung terdiam namun tangannya perlahan melepaskan lengan gue, membuat gue sadar kalau gue udah salah ngomong tadi

"Oke" cuman satu kata tapi bisa bikin jantung gue rasanya berhenti berdetak. Sorot kecewanya yang bikin gue tau kalau dia tersinggung sama ucapan gue sebelumya

"By" seru gue pelan dengan tangan gue yang meraih pergelangan tangannya, seolah mengatakan kalau gue enggak sengaja berucap begitu tadi

"Iya, Lo bener. Lo enggak pernah minta itu semua dari gue. Maaf kalo Lo enggak suka" seketika rasa cape gue hilang gitu aja saat kalimat itu terucap dari mulut doyoung. Astaga Song Jihye, mulut Lo kok enggak bisa di jaga

"Gak gitu, by"

"So?"

"Maaf" gumam gue dengan nada bergetar sambil menunduk dalam. Karna ekspresi datarnya, gue jadi pengin nangis lagi

"Gue enggak maksud gitu, jangan marah"

Bisa gue dengar helaan nafas dari mulut doyoung. Cowok itu tetap diam di tempat sambil menatap gue datar

"Masuk dulu gih" titahnya. Gue mendongak menatap Doyoung dengan mata gue yang sudah berkaca kaca. Ini tuh cuman masalah sepele dan dia semarah ini?

"Masuk"

"By, Lo kenapa sih gini doang marah!? Gue cape tau gak!!"

"Apa!" Gue terkesiap saat ucapan dengan nada nyaring gue di balas bentakan oleh Doyoung

"Apa lagi song jihye? Apa hah!?" Cowok itu mendekat mencengkeram kedua lengan gue dengan matanya menyorot gue tajam

"Gue udah berusaha sabar ya buat enggak ngebentak lo!" Gue ikut menatap cowok itu tajam saat kalimat itu Doyoung ucapkan

"LO KIRA GUE JUGA ENGGAK BERUSAHA SABAR APA DARI TADI!?" Teriak gue cukup nyaring. Beruntung karena rumah gue ini ada di bagian pojok komplek yang cuman punya satu tetangga dan rumah yang ada di depan lagi kosong

[4] Bfriend || Kim Doyoung ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang