Tertarik

311 20 2
                                    

Di dalam Mobil

Suara hening mendominasi isi mobil langsung terpecahkan saat Shanum berbicara

"Shil,pagi tadi kamu betulan udah minum obat yang dibawa Mira?"

"Obatnya tablet,aku gak bisa minum obat tablet kak"

Terdengar kekehan dari kursi kemudi "Heleh sok banget sih kamu tuh,bikin repot,ini aja nyusahin aku "sindirnya

Rania melipat kedua tangannya diatas dada"Ishh..jadi gak ikhlas nih nolong aku"

"Ikhlas kok"jawab Zidan dengan tertawa kecil . "tapi kamu harus bilang nama cewe yang pake jilbab warna pink tadi," lanjutnya kemudian.

"Oh, yang pake jilbab Dusty Pink itu sahabat aku," jelasnya. "kenapa?Mas suka?" lanjut Rania dengan penuh selidik.

"Yaiyalah suka,cantik gitu" jawab Zidan dengan candaan.

Terdengar suara Shanum ikut berbincang juga "Bisa tuh Shil,di comblangin sama Abang kamu.Abi minta mantu secepatnya dari Zidan."

"Betulan kak?"Rania langsung terlihat segar seketika."Tenang,Bisa di atur.Tapi ada syaratnya"

"Oke,insya Allah aku sanggupi persyaratanmu shil."jawab Zaidan.

Mobil berjalan dengan laju menuju Rumah Sakit untuk memeriksa keadaan Rania.

Sesampainya di rumah sakit,Shanum pamit pulang karena ada urusan di pondok dengan dijemput oleh Abinya yaitu Abuya Mansyur

Akhirnya tertinggal Zaidan dan Rania di dalam ruang rawat inap itu,Sejak Rania masuk ke ruangan Laki-laki itu terlihat sibuk mencari tau tentang gadis berjilbab warna Dusty Link yang membuat hatinya bergetar,dirinya melakukan segala cara agar mendapatkan informasi yang memuaskan dari adik sepupunya itu sekaligus saudara sepersusuannya.

Meskipun sedang sakit,Rania yang notabenya jahil sekaligus bar-bar tidak ada feminimnya itu tak tinggal diam mode jahilnya langsung on segera saja mengerjai Mas kesayangannya itu untuk menggorek apakah Zaidan suka juga atau tidak kepada sahabatnya Mira,entah kenapa Zaidan sangat penasaran dengan sosok gadis berjilbab warna Dusty Pink yang sempat bertukar pandang dengannya.

"Mas,beliin gado-gado jangan lupa extra cabe ."

"Ogah,dah capek aku disuruh kamu kesana kemari nda jelas apa maunya"

"Kalo mas beliin aku langsung kasih tau semua tentang Mira deh mas betulan kali ini gak boong."

"Oh,jadi Mira nama yang cantik seperti orang nya,"ucap Zidan sambil tersenyum

"eh,gak ada gado-gado pake extra cabe lagi mau nambahin penyakit aja gawe kamu bisanya"

"Yaelah Bang,ini permintaan aku yang terakhir,betulan deh aku gak boong"

"Nda, nda mau aku beliin..kalo masih ngerengek aku bilangin abi buat Faldi di mutasi ngajar ke pondok di Luar Kalimantan,mau kamu?"

"Ah,mas gak asyik ih main ancam-ancam.Masalah Bang Faldi lagi ancemannya,pujaan hati Shila,duuhhh Aku kangen deh jadinya,meskipun bertepuk sebelah tangan"

Setelah itu Zidan mendengarkan cerita Rania tentang gadis berjilbab warna Dusty Pink tadi yaitu Mira,Senyumnya mengembang setelah mengetahui hal-hal tentang pujaan hatinya itu.

Ditempat lain.

Mira membolak-balikkan buku tulisnya dengan lesu karena mood-nya masih rusak. Kejadian beberapa hari yg lalu terus memenuhi pikirannya. Entah apa hubungan Rania dan Zaidan,Mira belum mengerti. Rasanya ada yang sakit di dada sebelah kirinya melihat Rania digendong dengan begitu mesra oleh pujaan hatinya.

Ingin marah,tapi dirinya belum mendengar penjelasan dari Sahabatnya itu.

Terdengar teriakan Hanin gadis itu sama bar-barnya dengan Rania "Woy,yuk siap-siap ke musholla bentar lagi adzan Magrib."

Mira menolehkan lehernya menuju jam yang tergantung diatas pintu asrama.Dengan lesu dia pun pergi mengambil air wudhu.

****
Sekitar 1 bulan setelah kejadian Rania di gendong oleh laki-laki yang batu saja berdomilisi di hati Mira itu,Dirinya sudah mulai melupakan lelaki itu.Juga dikarenakan sedang sibuk-sibuknya ulangan kenaikan kelas yang membuatnya kelimpungan dengan seluruh hafalan tiap mapel.

"Alhamdulillah,udah selesai juga perjuangan kita ya guys"ucap Rania kepada Mira,Hanin dan juga tidak ketinggalan Lulu.

Mereka bertiga pun menganggukan kepala menyetujui ucapan Rania.Terdengar dari TOA yang dipasang diseluruh area pondok nama Mira dipanggil ke rumah pengasuh pondoknya.
"Panggilan kepada santriwati yang bernama Samira Dhiyaulhaq agar bisa datang ke rumah Mudir sekarang juga".

Teman-teman Mira pun kebingungan karena tidak biasanya ada santriwati yang langsung bertemu dengan pengasuh pondok pesantren mereka itu
"Lho,ada apa ya koq kamu tumben-tumbenan dipanggil kerumah mudir!?."

"Iya,biasakannya kan orang-orang yang bermasalah aja yang langsung berhadapan dengan mudir."timpal Lulu.

"Iya mana lagi musim ulangan gini lagi biasanya pasti berkaitan dengan ulangan."jawab Hanin.

Sedangkan yang sedang dibicarakan sedang berpikir keras apa dia melakukan kesalahan hingga harus berhadapan dengan pengasuh pondoknya itu,menyotek tidak mengerpe tidak,apalagi bertanya kepada teman,dirinya tidak berani.

"Yaudah,aku langsung kesana aja ya..takut beliau lama nunggu aku kan jadi nda enak."

"Oke,semoga kabar baik yang kamu terima"Ucap temannya bertiga secara serempak.

Akhirnya dirinya pun melangkahkan kakinya ke area depan pondok dimana terletak rumah mudir.Di ketuknya pintu tiga kali sambil mengucapkan

"Assalamualaikum"

Terlihat wanita paruh baya menghampirinya dari dalam rumah sambil tersenyum dan bertanya

"Samira ya nak?"
ucap Wanita itu,dirinya tidak mengenal wanita itu karena memang tidak pernah melihat beliau tetapi dia merasa wanita didepannya ini mirip dengan Ummi Zahra,istri Abi Aliff selaku mudir pondok pesantren diman dirinya sedang menuntut ilmu.

"Ngihh umi,Nama saya Samira"

"Yuk masuk,udah ditunggu yang lain."dengan masih tersenyum dan menggambil tangan kirinya untuk digandeng.Dirinya dibawa ke sebuah ruang tamu yang sudah beberapa kali dia masuki untuk dibersihkan apabila dirinya kena jadwal piket.

Di ruang tamu tersebut sudah ada Abi Aliff dan juga tidak ketinggalan Ummi Zahra serta orang tuanya Ayah dan Ibu yang membuat dirinya heran apa yang sedang terjadi,ada juga seorang lelaki yang lebih berumur dari pada Abi Aliff dirinya agak heran karena beliau terlihat mirip dengan Gus Zaidan.Ah,hal itu membuat dirinya  teringat kembali kepada lelaki yang sempat memporak porandakan hatinya.

Dirinya pun dipersilahkan duduk dikdekat Ayah dan Ibunya."ada apa ya bu?"tanyanya terheran-heran kepada ibunya yang sedari tadi tidak menurunkan senyumnya.

"Nda papa,dengerin Ayah kamu bicara ya."
Jawab ibu.

"Nah karena Anak saya udah disini saya mau minta izin dengan kepada mudir untuk membawa anak saya pulang karena insya Allah ingin....

Bersambung

Alhamdulillah....Assalamualaikum teman-teman 😊😊...Ini cerita pertamaku colab sama temenku..jadi mohon bimbingannya dan apabila ada typo atau kejanggalan agar diberitahu 😊😊 terimakasih sudah mau meluangkan waktu singgah ke lapak kami ...

Jangan lupa vote dan komen ya biar kami semangat menulis

Wassalam

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sabda Cinta SamiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang