"Eommoniem, maaf, aku tidak pernah kemari karena aku masih merasa tidak pantas." Shinyeong berlutut lalu membungkuk di depan mertuanya. "Aeboji, maaf aku sudah menyakiti putra yang anda banggakan."
Kedua orang tua Kyuhyun saling melempar tatapan sejenak. Lalu mengalihkan tatapan ke arah Kyuhyun yang hanya diam tidak melakukan apapun. Ibu Kyuhyun mendekati Shinyeong dan menariknya untuk berdiri.
"Kau tidak pernah membuat kesalahan. Semua itu bukan salahmu, nak."
"Tapi, aku melarikan diri dan bersembunyi. Aku menyakiti Kyuhyun, aku menyakiti kalian. Mianhae," ujar Shinyeong parau.
"Berhentilah menyalahkan dirimu sendiri, nak. Kami tahu kau melalukan itu karena ketakutanmu. Kami terlalu memaksamu untuk menerima Kyuhyun."
Shinyeong langsung menggeleng. "Anni. Aku tidak merasa begitu."
"Kami tau penyebab kenapa kau melarikan diri."
"Mian. Aku memang kekanakan."
"Kau bisa membaginya dengan kami jika memang yang kau hadapi sangat berat. Kau juga anak kami, Yeongie."
Shinyeong terisak membuat Hana langsung memeluknya erat. Kyuhyun yang melihatnya tersenyum lega, dia berdiri dan ikut memeluk ibu serta istrinya bersamaan.
💍💍💍
Setelah semua kisah pilu dan segala kesalahpahaman diceritakan kembali, termasuk kematian Jeongyeon hingga membuat Shinyeong kembali merasakan penyesalan. Namun, karena perlakuan kedua orang tua Kyuhyun benar-benar mampu membuatnya melupakan penyesalan dan kembali merasa nyaman. Membuat suasana kembali ceria dan hangat dengan cepat.
Selesai makan siang, setelah berbincang sebentar dengan ibu Kyuhyun. Shinyeong berjalan di belakang Kyuhyun saat suaminya mengajak dirinya untuk ke lantai dua.
"Kau siap? Kita akan bertemu Hyemi. Anak kita." Kyuhyun berhenti di depan sebuah pintu.
"Dia masih bayi kan?" tanya Shinyeong.
Kyuhyun tersenyum kecil. "Tentu saja. Dia baru genap empat bulan sekarang." dia meraih tangan istrinya yang gemetar, "Jangan takut. Aku bersamamu."
Shinyeong menarik nafas dalam dan menghembuskannya. "Oke, aku siap."
Kyuhyun mendorong gagang pintu ke bawah dan membuka daun pintu dengan perlahan. Shinyeong melangkah pelan masuk ke dalam ruangan. Aroma khas bayi memenuhi setiap sudut ruang, memberikan kesan hangat dan menenangkan.
"Dia di situ," tunjuk Kyuhyun pada box bayi yang berada di sebrang ruangan.
Shinyeong berjalan mendekati box bayi dan melihat seorang bayi yang sedang menggigit mainannya dengan ceria. Mata bulat bayi itu lalu beradu dengan pupil mata Shinyeong. Membuat wanita itu terkejut dan mundur satu langkah.
"Halo, Sayang. Papa pulang!" Kyuhyun mengelus rambut Hyemi membuat bayi itu menjerit riang. "Lihat, Papa kemari dengan Mama." pupil mata Hyemi membali mengarah pada Shinyeong. Kedua tangan mungilnya menjulur meminta untuk diraih.
"Dia ingin kau menggendongnya." bisik Kyuhyun.
"Ne? Aku? T-tapi... baiklah."
Dengan hati-hati Shinyeong mengangkat tubuh Hyemi dan menggendongnya dengan lembut. Saat bobot tubuh Hyemi menempel padanya, Shinyeong tertegun. Kehangatan yang keluar dari tubuh Hyemi membuatnya nyaman dan rasanya ingin menangis.
"Sayang?"
"Ra-rasanya hangat sekali." Shinyeong mengeratkan pelukannya sedikit. Sesekali dia mencium sisi kepala bayi itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lonely ✔️
FanfictionAku tidak pernah sengaja menginginkanmu, meski bersamamu adalah cara melengkapiku - Shinyeong © Ryn | September 2019