13

34 7 9
                                    

Keadaan menjadi kacau, Sarah yang mendengar putranya di bawa polisi terus berteriak histeris.

"Kamu tenang dulu Sarah,"ujar Nando menenangkan sang istri.

"Hiks... Rey gak boleh pergi,"ujar Sarah memeluk Rey dengan kuat.

"Iya, makannya kamu tenang,"kata Nando mengelus kepala istrinya. "sebenarnya ada apa? Kenapa putra saya harus di tangkap?"tanya Nando beruntun.

"Kami dapat laporan dari Nyonya Alana Break Fernando dalam kasus pelecehan yang di lakukan Saudara Reynand Alvero Dirgantara dan teman-temannya kepada Saudari Onesia Erika Ryn."jelas Polisi tersebut dengan tegas.

Nando yang mendengar hal tersebut menatap nyalang Rey yang mematung di tempat.

Muka cowok itu berubah pias seakan tidak di aliri oleh darah lagi.

"Tidak! Tidak mungkin putra saya melakukan hal itu!" sanggah Sarah cepat. "benarkan Rey, bilang sama mereka semua ini tidak benar."lirih Sarah menangkup wajah putranya.

Sedangkan Rey hanya diam mematung ia terlalu syok dengan apa yang terjadi saat ini pada dirinya.

"Maaf tapi Anda bisa jelaskan nanti di kantor polisi,"kata polisi tersebut menarik Rey agar masuk ke dalam mobil polisi.

"TIDAK!  ANAK SAYA TIDAK MELAKUKAN ITU."teriak Sarah histeris ingin menggapai Rey. "LEPAS!  KALIAN TIDAK BISA MENANGKAP PUTRA SAYA! NANDO! CEGAH MEREKA! MEREKA MEMBAWA PUTRA KITA! putra ku."tubuh Sarah luruh saat mobil polisi meninggalkan kediaman Dirgantara.

Dinda yang melihat itu hanya bisa menangis sesegukan, ia tidak tau apa yang terjadi pelecehan? Adiknya melakukan hal sebejad itu? Tidak!  Itu tidak mungkin.

"Sebaiknya kita kekantor polisi sekarang,"ujar Nando lembut kepada istri dan anaknya.

....

"GAK! GUA GAK NGELAKUIN HAL ITU."sanggah Fian.

"Saya tanya kembali, apa benar saudara merupakan salah satu yang telah melakukan pelecehat terhadap saudari Onesia Erika Ryn?"tanya polisi itu untuk ke sekian kalinya.

Gananta Denalfian Maharaja, cowok itu sekarang berada di kantor polisi seorang diri, bisa di katakan dia orang pertama yang polisi tangkap dari ketiga sahabatnya.

"Sudah gua bilang dari tadi kalau gua gak ikutan dalam hal tersebut!"tekan Fian.

"BOHONG!"Anna, gadis itu berteriak kencang saat mendengar sanggahan Fian.

Anna menghampiri tempat Fian bersama Alana Mama tiri Ryn yang sedang menangis.

Semalam Alana menghampiri Anna untuk mendengar secara rinci kejadian yang menimpa putrinya.

Anna dengan senang hati menceritakannya pada Alana, setelah mendengarkan semuanya dati Anna malam itu juga Alana menugaskan seorang detektif handal untuk mencari bukti apa yang di katakan oleh Anna.

Dan terbukti tidak sampai 24 jam Alana dapat memegang semua bukti yang bisa membuat para biadab itu di penjara.

"Oh jadi lo dalangnya!"desis Fian.

"Dalang?"

"Ya lo dalang yang ngelaporin gua yang gak-gak kan!"teriak Fian.

"Yang gak-gak! Lo bilang yang nggak-nggak ha!"geram Anna.

Alana hanya bisa menangis, entah apa dosa putrinya hingga di perlakukan buruk seperti ini dengan orang-orang seperti mereka.

"Sebaiknya kalian tenang! Jangan buat keributan di sini, "tengah polisi yang membuat Anna diam dan duduk di kursi yang sudah di siapkan.

"TIDAK! LEPAS! KALIAN TIDAK BERHAK MENANGKAP PUTRA SAYA!"teriakan itu membuat Alana dan orang-orang yang ada melihat kerah pintu masuk.

Di sana terlihat Sarah terus memukul polisi dan berteriak agar Rey di bebaskan.

"Maaf buk, sebaiknya ibu tidak membuat kekacawan di sini."jelas salah satu Polisi.

"KEKACAWAN! KALIAN YANG MEMBUAT KEKACAWAN! ANAK SAYA TIDAK MELAKUKAN HAL ITU!" kekeh Sarah menatap sengit para Polisi.

Nando memegang tangan Sarah dan membiarkan polisi tersebut membawa Rey ketempat Fian dan selang beberapa menit kedua sahabatnyapun Azka dan Anta juga sudah duduk di sana.

"Dia,"tunjuk Anna ke arah Rey.

Alana hanya mengangguk, Rey akhirnya ia bisa bertemu dengan cowok yang selalu putrinya ceritakan itu.

Cowok yang selalu Ryn puja dengan senang hati, cowok yang selalu membuat senyuman di wajah cantik putrinya.

Alana tidak menyangka cowok yang selalu Ryn anggap sebagai malaikat pelindungnya ternyata tidak lain hanya seorang bajingan.

"Sebelumnya saya ingin bertanya, apa kalian mengenal saudari Onesia Erika Ryn?"tanya polisi tersebut yang di balas anggukan dari keempatnya. "dan apa benar kalian telah melakukan tindakan pelecehan terhadap saudari Onesia Erika Ryn?"tanya polisi itu lagi.

"Tidak!"jawab Rey tegas.

Hingga sang polisi mengeluarkan sebuah bukti rekaman di mana di sana terdapa Rey yang sedang menjemput Ryn dan beberapa video lagi yang mengarahkan bahwa mereka bersalah.

"KAMI TIDAK PERNAH MELAKUKANNYA! EMANG DASARNYA WANITA ITU JALANG!"teriak Anta.

"Mungkin saja itu editan kan kita tidak tau."sanggah Azka.

Alana yang akan bersuara harus menggurungkan niatnya karena seseorang yang tiba-tiba datang.

"Mereka memang bersalah,"ujar seseorang itu sambil melangkah masuk di tengah-tengah mereka.

Azki Yoga Alfian, cowok itu datang dengan tatapan datar ia bahkan tidak memperdulikan keluarganya yang berada di sana, ia memberikan sebuah rekaman yang berisi pembicaraan beberapa waktu lalu saat di kediaman Alfian.

Dimana rekaman itu membongkar semua kebusukan dari keempat remaja itu.

Dengan semua bukti itu mereka berempat tidak bisa mengelak lagi dari semuanya.

Dan dua hari kemudian mereka berempat resmi ditetapkan tersangka dan di masukan kedalam penjara selama 5 tahun atau denda 1 milliar.

Maaf Ceritanya semakin ngaur aja ya  😭😭😭
Gak tau kenapa lagi gak mood aja bikin cerita hari ini maaf ya🙏🙏

StrunggleDie {Revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang