#17#|pergi

119 7 0
                                    

#AUTHOR POV#

"eomma?
Jisung merenggek renggek ketika melihat kedua orangtuanya sibuk dengan pekerjaan nya masing masing.
" ada apa sayang?
"Ichung mau main sama jichu"
Sang ayah berjongkok lalu menatap gelang yang telah ditempahnya beberapa bulan yang lalu, gemas emas putih dengan ukiran nama dari batu saphire biru untuk jisung dengan nama jisoo.
"Pakai ya?
" ya"
"Ini supaya nanti jika jisung terpisah dengan jisoo, jisung tidak akan lupa padanya"
Jisung yang tidak mengerti maksud jaehyun hanya menatapnya datar,merelahkan tangan putihnya di lilit benda mahal itu.

"Ayo appa antar sekolah"
Jisung merajuk tiba tiba.
"Kenapa sayang?
" selesai sekolah,ichung mau main sama jichu "
"Iya nanti appa antar kesana"
Jisung tersenyum riang,setelah memasukan bekal makananya di tas bergambar beruang itu thasya memeluk tubuh jisung.
"Jangan nakal sama teman temanya ya sayang?
" iya eomma ichung janji"
Jisung mengecup dahi thasya lalu berlari ke arah jihoon yang masih bermain dengan mainanya di atas karpet.
"Ihoon hyung sekolah dulu ya?
" iya"
Jihoon tersenyum lalu melambaikan tanganya,jaehyun dengan sigap membuka kan pintu untuk jisung.
"Aku pergi dulu ya...."

'Chup~~~~

Jaehyun menyempatkan untuk mengecup dahi thasya.
Lalu tersenyum penuh arti,membuat thasya yang malu pun menunduk dengan pipi yang merona.
"Hati hati sayang"
Thasya mendonggak menatap telak dimata hitam jaehyun.
"Aku mencintaimu"

Jaehyun melambaikan tanganya dan mendengar protessan imut dari jisung.
"Appa lama sekali...."
"Hahaha...imutnya putra appa"
Jaehyun mencubit gemas kedua pipi jisung yang makin mengerucutkan bibirnya.
"Sudah,ayo sekolah!
" ayo!
Begitulah keseharian dari jisung,sekolah di taman kanak kanak hingga siang hari.
Membuat waktunya semakin tidak ada untuk bermain dengan gadis yang menunggunya datang.

"Ichung kenapa ndak main lagi?
Tanyanya sendiri menatap langit dengan sendu, lucas mengecup dahi jisoo.
" nanti pangeran mu akan datang"
"Papa tahu dali mana?
" tadi paman jaehyun telphon papa"
Jisoo tersenyum manis lalu memeluk erat tubuh ayahnya.
"Papa pergi kerja dulu ya...."
"Sampai nanti!
Jungwoo yang sibuk memakaikan baju renjun pun ikut melambaikan tanganya,bersama Jisoo dan sooya yang baru bangun tidur dengan rambut sebahunya yang berantakan.

Jungwoo membuka tas nya,teringat sesuatu yang harus di lakukan.
Dua gelang emas putih dengan batu saphire merah dan kuning.
Dengan nama jeno dan jisung.

" ini gelang apa?
Sooya menatap sang ibu melilitkan gelang itu pada pergelangan tanganya,masih kebesaran dan jungwoo mengecilkanya hingga benar benar pas di tangan kedua putrinya.

"Ini supaya nanti kalau kalian sudah besar tidak lupa satu sama lain.."
Jisoo dan sooya hanya mengangguk tanpa mengerti apapun maksudnya itu.
Renjun yang berumur 2 tahunan hanya menatapnya binggung lalu diam.
"Mama kenapa eno ndak main sama cooya lagi?
" nanti mama telphon jeno ya?
"Benal ya ma?
" iya sayang,ayo sekarang belajar beres kamar kalian masing masing"

Jungwoo mengiring kedua anak kembarnya memasuki kamar mereka, dengan dua ranjang munggil berwarnah pink dan ungu yang cerah.
Jungwoo menatap kalender di dinding kamar kedua putri kembarnya,Hanya tinggal 7 bulan lagi mereka akan menetap di korea.
Sebenarnya jungwoo belum bisa berpisah dengan teman dan sahabat baik suaminya.

___________💘💘💘____________

Jeno menatapi jalanan di sebelahnya,wajah blasteran itu tampak murung sedari jhonny membawanya ke kantor jaehyun, tidak ada jisung disana jhonny lupa jika anak atasanya itu mulai masuk tk hari ini.

"Jeno?
" ya?
"Kau kenapa sayang?
" iam fine dad"
Jeno tersenyum riang ketika tahu mobil daddy-nya berbelok arah ke rumah pujaan hatinya.
"Daddy know what are you wanna son?
" thank u daddy"
"Yourwelcome dear"
Jeno dengan cepat membuka pintu mobil ayahnya dengan cepat lalu berlari mengetuk pintu kaca rumah paman lucasnya.
Jungwoo tersenyum.
"Masuklah sooya ada di taman bersama jisoo"

Jung Jaehyun (THE BOSS) CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang