#18#|Waktu

78 6 0
                                    

#AUTHOR POV#

Jeno dan jisung kembali bermain berdua bersama di halaman depan rumah jhonny,mereka merawat pohon sakura milik masing masing.
"I will waiting till u back to me princess"
Jeno menyirami pohon sakura yang ditanamnya dengan penuh cinta.

Berbeda dengan jisung pemuda cilik itu menatap ukiran namanya disana lalu tersenyum mengukur tinggi pohon itu lebih tinggi satu meter darinya.
Mungkin juga nanti akan lebih tinggi lagi.
Jeno menepuk pundak jisung.
"Ayo main games lagi"
"Ayo!
Keduanya berlari masuk kedalam,bermain games seperti biasanya tidak seperti ketika beberapa hari bermain tanpa kedua gadis itu.
Jisung dan jeno menjadi sahabat baik seperti ayah mereka.

"Jeno? Aku lapar"
Jisung meletakan phonsel berlogo apel nya di meja kamar jeno,pemuda berusia 12 tahun itu beranjak dari duduknya membuka kulkas di kamarnya,tidak ada bahan makanan satupun.
Ia meringgis.
"Hehe,mommy ku belum pulang belanja"
"Kajja kita beli makanan di luar saja"
Jisung menarik lengan jeno yang lebih mudah 4 bulan darinya.kedua remaja tampan yang menjadi idola anak anak sebaya mereka itupun masuk ke dalam minimarket yang tidak jauh dari rumah jeno.
Membeli makanan ringan dan soda.

"Kajja kita pulang!
Jeno merangkul bahu bidang jisung yang lebih besar darinya.
Mata kelam jisung menatap gelang yang bahkan tidak dilepasnya itu,nama seseorang yang selalu diingatnya,gadis yang belum juga menepati janjinya untuk bermain bersama denganya.

"Apa dia akan kembali pada kita seperti janjinya?
Jisung menatap jeno,remja berhidung mancung seperti daddy nya hanya menghela nafasnya, menatap gelang yang juga terpasang apik di tangan putihnya.
" entahlah, tapi daddy bilang tunggu hingga waktu yang menjawab nya"
Jisung tersenyum kecut jawaban dari appa jhonny tidak jauh berbeda dengan jawaban dari appanya sendiri.
Mereka sama sama tidak dapat memberi kepastian yang jelas.

"Kau tahu aku sangat merindukan jisoo...."
Jisung memejamkan matanya,menikmati angin sore yang berhembus menerpah wajah tampanya.
Jeno menatap kosong jalanan konpleks menuju rumah besarnya.
"Kau tidak membawa jihoon?
" jihoon bilang dia sedang fokus belajar untuk ujian semester"
Jeno mengangguk,mereka kembali ke rumah.

Tennie,si ibu cantik itu meletakan barang belanjaanya yang tidak bisa dibilang sedikit,menatanya ke kulkas bersama dengan jenie adik perempuanya jeno.
"Yak...oppa kenapa aku tidak dibelikam snack juga?
Jenie menghadang langkah kaki jeno.
" jenie tidak bilang "
"Is....kan jenie mau oppa...."
Renggeknya,jeno memutar matanya malas,dengan kesal bercampur gemas jeno memberikan satu bungkus snack nya pada jenie.
"Makasih oppa jeno"

Jenie berjinjit lalu mengecup pipi jeno,seperti biasa jeno hanya tersenyum dan balas mengecup pipi mulus jenie.
"Oppa jangan lupa,hari ini jenie ulang tahun"
"Ya oppa ingat"
"Hadiah nya nanti malam jenie tunggu!
" ya dasar bawel!
Jisung terkekeh lalu masuk ke dalam kamar jeno mereka kembali bermain games sedangkan kedua ibu mereka sibuk membuat kue ulang tahun dan masakan yang lain.

"Kira kira hadiah apa yang cocok untuk jenie ya?
Jeno mengunyah cemilanya,masih bermain games bersama dengan jisung yang kini tampak berpikir.
" sepatu?
"Aku sudah memberinya sebelumnya"
"Dress?
" itu juga sudah"
"Hmm apa ya? Boneka?
" itu juga sudah"
"Kodok!
Jisung yang kesal kehabisan ide pun mengeluarkan ide gilanya,jeno tertawa lalu melempari jisung dengan bantal bantal di kamarnya.
" hahaha nanti jika kau ulang tahun aku akan memberimu hadiah buaya!
"Haha lakukan saja"
Jisung berkejar kejaran dengan jeno tidak tahu tempat,thasya dan ten hanya mengelengkan kepalanya.

"Aww...mom ist hurt"

"Akh...yak eomma sakit...."

Kedua remaja tampan itu berhenti ketika telingganya di tarik oleh ibu mereka.
"Sekarang bantu eomma"
Thasya menarik lengan putra sulungnya ke rak piring,jisung masih meleletkan lidahnya pada jeno yang kini dipaksa meniup balon dan dipasangkan ke dinding di ruang tamu mereka.

Jung Jaehyun (THE BOSS) CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang