5 tahun yang lalu....
Gadis itu lari tergesa - gesa kearah kelasnya. Bel sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu. Lee Jia, dia memasuki kelasnya dan ternyata sudah ada seonsaengnim yang mengajar. Dia hanya bisa menundukkan kepalanya, terdengar bisikan - bisikan tak suka kepada jia yang dilontarkan oleh para siswa.
"maaf saya terlambat"-Jia
"kenapa kau terlambat, Lee Jia?"-tanya seonsaengnim (guru)
"maaf, saya tadi ketinggalan bus"-alibi Jia
"cih dasar gadis miskin, sekarang kau duduklah dibangkumu"-seonsaengnim
Jia berjalan kearah tempat duduknya di pojok belakang. Jia bersekolah di salah satu sekolah terkenal, termahal, dan terbaik di seoul, ya Hanlim Multi Arts High School. Di korea harta, tahta, dan kekuasaan adalah penentu sikap orang terhadap dirimu. Lee Jia dia hanyalah seorang gadis yatim piatu yang miskin, ia bisa masuk ke sekolah itu berkat beasiswa yang ia terima. Jadi tak heran, hampir seisi sekolah mengenal jia dengan julukan 'gadis miskin', 'gadis bantuan sosial', 'batu yang tersesat di hamparan berlian', dll.
Tapi tidak berlaku untuk 2 orang, ya 2 orang lelaki yang tidak memandang harta, tahta, dan kekuasaan untuk berteman. Dia adalah Lee Dong Hyuck dan Lee Min Hyung, atau akrab disapa Haechan dan Mark. Mereka berdua mau berteman dan melindungi Jia dari awal Masuk ke sekolah ini. Bagi Jia mereka bukanlah teman baginya, tetapi ia sudah mengganggap mereka berdua seperti keluarga.
Pelajaran pun dilanjutkan, seonsaengnim sedang menjelaskan Materi Sastra, mata pelajaran yang sangat membosankan bagi para siswa. tidak untuk Jia, dia sangat menggemari pelajaran Sastra.
"baiklah sekarang saya yang bertanya"-ucap seonsaengnim
Kelas mendadak hening, mereka sama - sama berdoa agar nama mereka tidak terpanggil oleh seonsaengnim
"kenapa pelajaran sastra itu sangat dibutuhkan oleh lingkungan kehidupan kita?"-tanya sang seonsaengnim
Seorang siswa laki - laki mengangkatkan tangannya. Siswa laki - laki itu, dia mempunyai wajah yang sempurna. Ketua kelas dari kelas ini, mempunyai darah kebangsaan tiongkok ber-name tag Huang Renjun.
"saya akan menjawab"-ucap Renjun lalu berdiri.
"baiklah silahkan menjawab pertanyaan dari saya"-ucap seonsaengnim mempersilahkan Renjun untuk menjawab pertanyaannya.
"sastra sangat penting dalam kehidupan manusia, apalagi era modern sekarang. Mungkin orang - orang sebagian besar tidak mengetahui betapa pentingnya sastra. Tanpa sastra kita tidak bisa bersekolah, tak bisa membaca, dan tak bisa menulis. Entahlah jika di dunia ini tak ada sastra akan sesuram apa kehidupan manusia sekarang"-ucap Renjun lalu kembali duduk di bangkunya
"baiklah terimakasih renjun atas jawabannya, namun saya rasa jawaban dari Renjun kurang tepat. Ada yang bisa melengkapi jawabannya Renjun?"-tanya seonsaengnim lalu menatap satu persatu siswanya tersebut
Hening tak ada yang berani menjawab
"jika tidak ada yang menjawab, akan saya tunjuk siswa secara acak"-tegas seonsaengnim
Lee Jia, gadis itu mengangkat tangannya lalu berdiri. Seisi kelas menatapnya begitu juga dengan seonsaengnim.
"baiklah gadis miskin, silahkan"-ucap seonsaengnim.
"sastra dapat digunakan untuk mengembangkan wawasan berpikir bangsa. Karya sastra mampu membukakan mata pembaca untuk mengetahui realitas social, politik, dan budaya. Pendidikan sastra tentu akan memegang peranan penting dalam mengolah pola pikir masyarakat. Sastra mempu membukakan mata pembaca mengenai realita social, politik, dan budaya yang ada di masyarakat. Dan sastra tidak pernah pudar apalagi mati. Sebab, sastra mampu mengajak masyarakat untuk berpikir kritis dan peka dengan lingkungan sekitar"-ucap Jia panjang lebar lalu duduk kembali di bangkunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Light || NCT Dream
Romance"aku bodoh, bisa-bisanya aku menyakiti cahaya penerangku. dan sekarang dia menghilang untuk selamanya..." menceritakan kisah pilu dari seorang gadis bernama Lee Jia. ia kehilangan semangatnya, ia kehilangan arah, ia tak tahu harus apa dunia begitu k...