3. Penasaran

52 18 16
                                    

Sinar matahari pagi masuk ke sebuah kamar seorang namja melalui ventilasi.

Beberapa detik berikutnya, ia terbangun lalu mengusap wajahnya.

"Ah aku hampir terlambat"-ia melirik ke arah jam yang menunjukkan pukul 06.40 KST.

Ia langsung bangun dari tempat tidurnya lalu berteriak

"Ahjumma, seragam Renjun dimana??"-teriaknya

Seorang wanita paruh baya masuk tergopoh-gopoh ke kamar namja yang bernama Renjun tersebut.

"Ini seragamnya sudah siap"-ucap ahjumma yang tak lain adalah asisten rumah tangga.

"Yasudah gantung di dalam lemari saja, siapkan aku sarapan"-ucapnya lalu beranjak mengambil handuk lalu masuk ke kamar mandi

Ahjumma hanya menurut lalu bergegas kedapur membuatkan sarapan.

Sementara disisi lain...

Seorang gadis mungil sedang menyisir rambutnya di depan cermin meja riasnya.

"Ah sudah rapi"-ucapnya lalu menaruh sisirnya di atas meja rias.

Ia mengambil bedak lalu mempoleskan sedikit di wajahnya. Tak lupa ia poleskan lipbalm di bibirnya agar tidak tampak pucat.

Hari ini ia sengaja membiarkan rambutnya tergerai begitu saja.

"Saatnya berangkat"-ucapnya lalu tersenyum ke arah cermin.

Ia beranjak mengambil tasnya, lalu keluar dari apartemennya. Dia pun berangkat ke sekolah menggunakan sepedanya seperti biasa.

ooOOooOOoo

"Jia-yaa!"-panggil seorang namja

Langkah gadis itu terhenti, ia membalikkan tubuhnya dan melihat siapa orang yang memanggilnya tadi

"Haechan-ah!"-ucapnya sambil melambaikan tangan

Namja yang bernama Haechan itu mempercepat larinya di koridor.

Ia pun sudah sampai didepan Jia dengan nafas yang terengah-engah

"Kau kenapa?"-tanya Jia

"Ayo ke kelas bareng"-ucapnya lalu menampilkan sederet gigi putihnya

"Kajja!"-ucap Jia lalu jalan bersama Haechan disampingnya.

Hening. Tak ada yang berbicara. Hanya ada suara riuh para siswa di koridor

"Jia-ya"-panggil Haechan, jujur Haechan tak suka jika dia berada didalam situasi yang hening seperti ini.

"Nee? Ada apa?"-tanya Jia lalu menatap Haechan. Manik mata Jia menangkap jelas Manik mata Haechan

"Kau tumben sekali rambutmu digerai? Biasanya rambutmu kau kuncir"-ucapnya lalu memperhatikan wajah Jia

"Ah tak apa Haechan-ah, aku hanya sedang malas saja"-ucap Jia

"Tapi jujur kau terlihat lebih cantik pagi ini"-ucap Haechan tiba-tiba

Deg deg

Langkah Jia terhenti, detak jantungnya berdetak dua kali lipat. Ia pun berbalik badan lalu menatap Haechan

"Bilang apa kau tadi?"-ucap Jia santai berusaha tidak menunjukkan kalau dirinya sedang salah tingkah.

"Aku bilang kau terlihat lebih cantik pagi ini"-Haechan mengulang perkataannya tadi lalu tersenyum

The Lost Light || NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang