Jia melangkah memasuki kelasnya pagi ini, Jam masih menunjukkan pukul 06.30 pagi. Padahal bel berbunyi pukul 08.00 pagi. Udah kebayang kan kelas pagi ini seperti apa? yap sepi, hanya Jia seorang diri.
Jia menghela nafasnya kasar, ia menarik kursi yang ia duduki lalu mendudukinya. Ia lebih memilih tiduran saja diatas meja, dengan tasnya ia jadikan bantal.
Semalam Jia tak bisa tidur, ia mulai tertidur pukul 2 pagi lalu terbangun lagi pukul 5 pagi.
Tidur, hanya itu yang ia pikirkan sekarang. Hampir saja Jia terlelap, tiba-tiba ada yang menggebrak mejanya.
"Aigo kamchagiya!"-kagetnya, Saat di melihat sang pelaku ternyata Haechan rupanya..
Jia langsung melempar tasnya kearah Haechan, siapa yang tak kesal coba disaat kamu udah hampir terlelap lalu dikagetkan seseorang?.
"Tidak kenaaa wlee~"-ucap Haechan lalu menjulurkan lidahnya mengejek Jia.
Haechan dengan cepat mengambil tas Jia yang tergeletak dilantai lalu membawanya kabur.
"Yak Haechan!! kembalikan tas ku sekarang"-ucap Jia lalu bangkit dari duduknya lalu mengejar Haechan.
Mereka berdua kejar-kejar didalam kelas, Jia mulai kelelahan mengejar Haechan. Bahkan ia tak ingat sudah berapa kali ia berlari mengililingi kelas, hanya untuk mengambil tasnya dari tangan Lee Haechan.
"aku lelah"-pasrah Jia lalu ia terduduk sambil menunduk, menyandarkan tubuhnya di loker kelas.
"J-jia?"-panggil Haechan.
Alih-alih menjawab, Jia justru memejamkan matanya. Sungguh ia tak kuat menahan rasa kantuk.
"Ya Jia! kau tak mendengarkan ku?"-panggil Haechan lagi, tapi masih tak direspon.
Bagaimana mau merespon? Bahkan sang empu yang namanya dipanggil sudah tertidur lelap.
Karena khawatir, Haechan langsung saja menghampiri Jia. Ia duduk berjongkok dihadapan Jia lalu menangkup wajah Jia.
"Rupanya tertidur ya, dasar kukira kau kenapa"-Kekeh Haechan lalu tersenyum tipis, Pandangannya tak lepas menatap wajah Jia.
Karena tak tega membangunkan Jia, Haechan langsung memapah Jia untuk kembali duduk di bangkunya. Haechan menarik kursi miliknya agar lebih dekat dengan kursi Jia, lalu ia menaruh kepala Jia dipundaknya. Perasaan Haechan? jangan ditanya, Jantungnya tiba-tiba saja bisa berpindah ke lambung.
Orang pertama yang datang ke kelas, melihat Haechan dan Jia adalah Na Jaemin.
"Yang sedang dimabuk asmara mah beda, tapi sayang cewenya gapeka."-cibir Jaemin
"Sedia kaca sebelum berkata"-ucap Haechan menirukan kata-kata dari Huang Renjun.
"kau memakai kata-kataku tanpa izin, pelanggaran hak cipta. Cepat bayar denda 500.000₩!"-ucap Renjun yang tiba-tiba datang.
Haechan membulatkan matanya, Bisa-bisanya Renjun menyebutkan nominal uang yang sangat tidak bersahabat dengan dompetnya Haechan. Bahkan Haechan tak yakin jika sekarang ia mempunyai uang yang setara dengan nominal tersebut.
"Itu mah kecil, bahkan mau berapa won ku akan ku bayar"-Timpal Chenle, entah sejak kapan ia sudah duduk manis di bangkunya.
"Total seluruh kekayaanmu?"-tanya Renjun.
"Gausah ditanya, mau sampai sapi mengeong terus kucing bertanduk gaakan kelar ngitungin harta Chenle."-kekeh Jaemin.
"sialan ampe kiamat ga bakal selesai"-ucap Renjun lalu mendengus kesal, sementara Chenle tertawa penuh kemenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Light || NCT Dream
Romance"aku bodoh, bisa-bisanya aku menyakiti cahaya penerangku. dan sekarang dia menghilang untuk selamanya..." menceritakan kisah pilu dari seorang gadis bernama Lee Jia. ia kehilangan semangatnya, ia kehilangan arah, ia tak tahu harus apa dunia begitu k...