8. Ikatan Bisnis

30 8 73
                                    

Namja mungil itu melangkahkan kakinya memasuki mansion mewah, belasan pelayan menyambut kedatangan namja itu.

"tuan muda, tuan Huang sudah menunggu di ruang kerjanya"-ucap salah satu para maid.

Namja itu langsung menuju ke ruang kerja appanya tanpa sepatah katapun.

Ia menarik knop pintu, lalu terlihat lah Laki-laki yang berusia 40 tahun lebih itu tengah sibuk berkutat dengan layar monitornya.

ceklek

"eh kau sudah disini rupanya"-ucap Huang Renjoon yang tersadar akan kehadiran putranya itu.

Namja itu langsung duduk di sofa yang ada diruangan itu disusul oleh sang appa.

"to the point, aku sibuk"-ucap Renjun dingin.

Renjoon hanya bisa tersenyum lalu mengusap rambut anaknya.

"Bagaimana hubunganmu dengan Ning-Ning?"-tanyanya.

'sudah ku duga, dasar keparat.'-batin renjun

"nee, baik"-jawabnya singkat.

"ingat kau harus mempertahankan hubunganmu ini, sampai appa bisa menguasai sahamnya Ning-Ning"-ucap Renjoon.

Renjun menatap lelaki yang ada dihadapannya itu dengan tatapan yang tajam.

"kau adalah appa yang terkejam didunia. mengorbankan perasaan anaknya hanya untuk harta, ingat jika aku sampai mati rasa dengan para yeoja ku pastikan Keluarga Huang tidak punya keturunan."-ucap Renjun menegaskan.

"wah ternyata Putraku ini berani hah mengancamku? kau pikir aku takut?"-ucap Renjoon lalu mendecih.

"dengar, kau itu adalah anak yang tidak tau diuntung. ingat 17 tahun kau hidup kau pikir siapa hah yang membiayaimu? kau pikir siapa ha yang memberimu seluruh falisitas mewah? dasar cih."-ucap Renjoon

Renjun jengah menghadapi Appanya yang gila harta, ia pun berdiri lalu beranjak meninggalkan ruangan ini.

Tapi perkataan Appanya memberhentikan langkahnya.

"kalau kau tidak mau menikah dengan Ning-Ning, kupastikan kau tak akan menjadi pelukis sesuai keinginanmu."ucap Renjoon menegaskan.

Renjun terdiam sesaat, lalu ia mengabaikan ucapan appanya dan berlalu meninggalkan ruang kerja appanya.

Saat dirinya keluar ia dikagetkan oleh wanita paruh baya.

"aigoo eomma kau menganggetkanku"-ucap Renjun lalu tersenyum manis.

Huang So Young yang tak lain adalah eommanya Renjun hanya terkekeh melihat ekspresi putra sematawayangnya itu.

"ada yang mau eomma bicarakan"-ucap So Young lalu mengusap surai poni putranya itu

Renjun hanya mengangguk, lalu mengikuti langkah eommanya menuju taman belakang.

.

"Mwo? eomma ingin membicarakan apa denganku?"-tanya Renjun lalu duduk di sofa yang empuk.

So Young hanya tersenyum tipis, pandangannya kosong menatap kolam halaman belakang.

"Maafkan appamu sayang"-ucap So Young.

Renjun lalu tersenyum hangat, lalu memeluk eommanya itu.

"tak apa eomma, Injun baik-baik aja kok"-ucap Renjun.

Tangan So Young bergerak mengusap rambut Renjun.

"Cepatlah besar anakku Injun, aku tak tega melihat appamu mengatur perasaanmu.."-ucap So Young.

The Lost Light || NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang