14. "Aku mencintaimu, Jia Lee"

23 4 71
                                    

Renjun dan Jia sedang berjalan santai di sekitaran taman, Korea sedang memasuki musim dingin. Suhu bisa turun drastis sampai dengan 0℃.

Jia mengeratkan mantelnya dan terus menggosok kedua tangannya yang terbalut sarung tangan.

"R-renjun ah kita mau kemana?" tanya Jia. Mereka sedari tadi hanya memutari taman.

"Molla, aku hanya ingin mengelilingi taman" ucap Renjun enteng.

"Tapi Renjun ah, aku kedinginan.."- ucap Jia dengan suara pelan.

Renjun menghela nafasnya kasar, lalu ia berbalik menghadap Jia. Ia melangkahkan kakinya mendekati Jia lalu menatapnya lekat.

Bibir Jia yang pucat, matanya yang sayu, hidung yang kemerahan. Jelas sekali terlihat Jia sudah sangat kedinginan.

Renjun meraih tangan Jia, lalu menariknya. Dingin, itu yang Renjun rasakan saat mengenggam tangan Jia.

Renjun memasuki sebuah Cafe.

"kita berdiam diri disini dulu, hangatkan lah tubuhmu" ucap Renjun.

Jia hanya mengangguk lalu mengarahkan tangannya ke arah penghangat ruangan. tubuhnya menghangat.

"Sebentar akan ku pesankan sesuatu, Coffe Latte?" tanya Renjun.

Jia hanya mengangguk tanda setuju.

Renjun beranjak ke arah kasir untuk memesan, sementara Jia lanjut menghangatkan tubuhnya.

"permisi bisa saya pesan Coffe Latte panasnya 2?" tanya Renjun

"baiklah silahkan ditunggu"

.

Renjun kembali dengan nampan yang berisi 2 cangkir Coffe Latte yang masih panas.

Jia meraih cangkir coffenya lalu menyuruputnya pelan.

"hati-hati, masih panas" ucap Renjun

hening, tak ada percakapan.

Renjun menikmati seduhan Coffenya, sementara Jia masih kedinginan.

Renjun meletakkan kembali cangkirnya, ia meraih tangan Jia. Renjun menggenggam tangan Jia lalu meniupnya.

Jia terlonjak kaget atas perlakuan Renjun

"kamu masih kedinginan?" tanya Renjun

"iya.." ucap Jia pelan.

Renjun meraih handphone nya lalu menelpon seseorang.

"Jaemin ah jemput kami di Cafe Ilhyo" ucap Renjun di telfon.

.

Sekarang mereka sedang berada di dalam mobil, Jia tertidur di pundak Renjun. Jaemin yang sedang menyetir hanya melirik dari kaca spion.

"Pabbo Renjun ah, kau hampir membuatnya membeku" ucap Jaemin kesal.

"Mian" gumam Renjun.

Renjun menatap wajah Jia, tangan Jia ia raih lalu digenggam. Renjun menggosok kedua tangan Jia, bermaksud memberi kehangatan.

Sementara Jaemin melihat Renjun mengenggam tangan Jia. sekelebat bayangan terlintas dikepalanya. seperti klise film, ia melihat semuanya dgn jelas.

"dasar tidak tau diri !" ucap Haechan lalu menghajar Renjun sampai jatuh ke lantai rumah sakit

"bajingan kau ! aku tak akan pernah memaafkanmu ! kembalikan Jia - ku sialan" ucap Haechan dgn emosi yang meluap.

Keadaan Renjun dgn pakaian rumah sakit yang berantakan, sudut bibir berdarah, muka lebam dan beberapa luka disekitar keningnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Lost Light || NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang