🍂"Leave to return"🌻

1.9K 142 101
                                    

Anyeong chinguuuu...👋
I'm comeback again..😊

Semoga pada nunggu ya..

Oh ia berhubung cerita ini udah jauhh aku pengen banget banyak yang komen, kritik juga boleh biar aku tahu kualitas ini cerita ngebosenin atau ngga wkwk

Jangan lupa untuk vote 🌟 ya setelah baca wkwk, dan comment juga ya chinguu ..

Terimakasih masih setia di lapak ngga jelas ini 🙈

votemment nya chinguu sebagai penyemangat akuu 💖

jangan lupa siapkan kopi ☕ dan snack 🍫 karena part ini terpanjannnngggggg dari semua part awokawokawok


"Glory Glow"

Main cast	: Oh Sehun (EXO), Kim Jisoo (Blackpink) Bae Joo Hyun (Red Velvet) Byun Baekhyun (EXO), Kang Seulgi (Red Velvet), Kim Se Jeong (Gugudan), Kim Jong In (EXO) Genre		: Romance, Marriage Life, Friendship Length		: Chapter Rating		: 13 +

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Main cast : Oh Sehun (EXO), Kim Jisoo (Blackpink) Bae Joo Hyun (Red Velvet)
Byun Baekhyun (EXO), Kang Seulgi (Red Velvet), Kim Se Jeong (Gugudan), Kim Jong In (EXO)
Genre : Romance, Marriage Life, Friendship
Length : Chapter
Rating : 13 +

Part 24 : " Leave to return"

@ A week later

Waktu berlalu begitu cepat sama cepatnya dengan angin yang berhembus hingga menusuk tulang. Kecepatan waktu sepertinya bukan membawa kebahagiaan melainkan sebuah rasa sakit yang kian menjadi dan membekas.

Seminggu seakan menjadi sebuah senjata yang membunuh hati setiap orang yang haus akan kerinduan. Waktu itu cukup untuk membuat seseorang saling menjauh dan tak saling mengenal. Keperihan, rasa sakit, ego hingga kerinduan menyeruak dalam jiwa yang tak mampu diungkapkan hingga membuatnya menjadi sebuah pisau yang membunuh dari dalam. Rasanya sakit didalam tubuh lebih pedih dari fakta yang dilihat.

Sakit itu kian membekas, kala mulut tak mampu untuk mengungkapkan. Sakit itu semakin besar kala ego masih mengurung kejujuran. Dia hidup, tapi hatinya mati seminggu yang lalu. Waktu terus terlewati tapi hidupnya seolah mundur tanpa kenangan berarti.

Berhari-hari ia menjadi pecundang, yang diam dengan wajah menyedihkan. Dia tidak bisa berbuat banyak selain mengurung diri didalam bilik berlapis dinding soft biru itu. Dia tidak bisa menangis, hatinya terlalu keras untuk mengeluarkan cairan yang mungkin mampu membuat hati dinginnya menghangat. Dia hanya bisa terdiam bak seorang mayat tanpa mau mendengarkan dan mementingkan siapa pun.

Dia membuat hidupnya sunyi tanpa canda tawa dan warna dari cinta. Cih cinta, apa itu?
Mendengar kata itu saja, dia ragu akan makna sesungguhnya. Mana cinta yang katanya membuat kebahagiaan? Yang katanya mampu membuat harimu cerah berwarna?

Tidak, semua itu bohong. Buktinya semakin ia ingin mengakui hal itu, hatinya semakin sakit. Semakin ia ingin merasakan cinta itu untuk orang lain, hatinya menjadi sangat perih. Bukankah dia sudah merasakan cinta dari seorang gadis yang menyukainya? Tidak..

Glory GlowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang