Part 4

30 6 0
                                    

19.45

"Mah pah,Aisyah minta restunya ya.Besok Aisyah mau ikut seleksi lomba nyanyi antar sekolah" ucap Aisyah berada diruang makan

"Udahlah syah,gak usah neko neko.Mending kamu itu belajar matematika biar pinter.Nyanyi nggak bikin kamu ointer syah,yang ada kamu tambah bodoh.Malu maluin keluarga! Dan juga,kamu ngapain pakai hijab hijab segala.Mamah udah pernah bilang pindah agama,islam itu ribet! Apa apa dikit zina! Itu zina.Mamah nggak mau tau! Kamu harus belajar agama cristen" setelah itu,maya meninggalkan Aisyah dan Wijaya.

"Pah.."

"Bener apa kata mamah kamu,tapi saran papah.Mending kamu masuk agama yang papah anut,Hindu" wijaya pun sama,setelah itu ia meninggalkan Aisyah sendirian di ruang makan.

Saat Maya dan Wijaya tengah berjalan menuju ruang kerja mereka,Aisyah bangkit dan berdiri.

"Mah! Pah! Aisyah tetep ikut ajaran Islam,Aisyah ingin mendalaminya.Aisyah ingin kalian menghargai agama Aisyah,tak pantas jika Aisyah pindah agama dengan membawa nama Aisyah yang tak lain adalah nama istri rasulullah" teriaknya yang membuat kedua orang tuanya berhenti dan berbalik menghadapnya.

"Cuman namakan? Gampang,nanti mamah bakaln urusin buat ganti nama kamu.Udah siap?"

"Mah!! Aisyah tetap dengan Agama Allah,Islam.Istighfar mah!! Mamah itu dulu bunda Aisyah mah"

"Halah! Anak kecil tau apa kamu.Kalau kamu masih tidak mau pindah seagama sama mamah! Jangan harap mamah mau biayain sekolah dan hidup kamu,seperti furqon dan Akbar!!"

"Papah harap kamu segera bisa memutuskan.Agama papah atau agama mamah.Papah sungguh iba melihatmu nak,pindahlah agama salah satu dari kami.Agar kamu bisa sekolah seperti anak anak lain"

"Aisyah tetap dengan agama islam.Aisyah akan usaha sendiri gimana caranya aisyah tetap bisa sekolah pah!"

Seetelah itu Aisyah lari menuju kamarnya,ia ingin hidup normal seperti teman temannya.

Jika kalian tau,ia tak pernah mendapatkan uang sepeserpun dari kedua orang tuanya.Hanya karna perdebatan agama mana yang lebih baik.Semua Agama itu baik,tergantung pribadi masing masing yang melaksanakan.

Ia sungguh bersyukur dikaruniai Allah kecerdasan dan ketrampilan,dari Madrasah sampai SMA ia selalu mendapagkan bea siswa full.Untuk uang saku,ia memanfaatkan karya tulis dan suaranya.

Kadang ia menulis puisi untuk orang orang yang membutuhkan karyanya,namun untuk penghasilan ia lebih banyak mendapatkan dari menyanyi.ia sering mengisi musik cafe diwaktu sore dan fullday ketika week end.

Tak hanya Aisyah.Furqon dan Akbar juga sama.Mereka teguh pendirian diAgama Allah SWT,mereka juga tak mendapatkan uang sepeserpun.Mereka sekolah juga full bea siswa dan untuk uang saku mereka juga kerja sendiri.

....

"Udahlah mba,kalo mba Aisyah mah lomba nggak usah minta ridho mereka.Rasa rasanya percuma,bukannya kita tambah semangat tapi tambah down" furqon

"Kan,yang namanya ridho orang tua manjur pukon" Aisyah

"Manjur si manjur,mba juga tau keadaannya kaya gimana kan? Nggak usah nangis ah! Nggak malu nangis didepan bocil? Hem?" Furqon

"Sudah sudah.Ayo ke kamar Aisyah,kakak sama furqon bakal bantuin kamu.Kalo kamu nangis terus,mending nggak usah ikut"

"Haish! Kalian ya,yaudah.Tapi pesen makanan dulu ya,kalian juga belum makan kan? Dibawah juga nggak ada makanan tersisa" Aisyah

"Kalo urusan makanan,pukon yang atur"

Lalu mereka menuju kamar Aisyah dan menyiapkan alat musik apa saja yang dibutuhkan Aisyah besok.

"Mba Aisyah Kak Akbar!! pesen apa nih?" Furqon.

"Bakso lava deh,enak kayanya malem malem makan pedes" Aisyah

"Enggak" ucap Furqon dan Akbar serempak

"Dih!! Tadi nawarin kok malah enggak"

"Ya allah dek,besok kamu lomba.Masa iya nanti pas nyanyi kamu kebelet?"

"Iyaya,bakso biasa aja deh.Eh bakso aci juga"

"Widih enak tuh kayanya" balas furqon

"Jangan makan yang begituan mulu,makan yang karbohidrat.Biar bisa mengganjal lapar furqon,Aisyah"

"Nasgor gimana? Enak deh kayanya.Sama bakso aci"

"Itu nggak papa,yang penting makan yang karbohidrat dulu baru makan yang kaya gitu"

"Oke! Nasgor 3,Boci 3. Tinggal nunggu" ucap furqon

"Dek,kamu mau nyanyi lagu apa besok?" Tanya Akbar sembari mengambil gitar Aisyah.

"Aisyah masih bingung kak,bagus yang mellow atau yang gimana?" Tanya Aisyah

"Makanan datang" teriak furqon yang dihadiahi pelototan dari kedua kakaknya.

"Hehe maaf kak,mba.Nih pesenannya,oh iya tadi mamah sempet nanya ke aku" ucaonya sekali lagi sembari menyiapkan makanan.

"Mamah tanya apa?" Aisyah,sedangkan Akbar hanya dia dan menyimak.

"Mamah nanya "dapet uang dari mana? Mamah nggak pernah kasih kalian uang" abis itu mamah pergi sama temen temennya" ucap furqon.

"Hemmm,mamah kayanya bakalan ada acara hari hari orang kristen deh kak" tutur Aisyah dengan netra menerawang plafon.

"Huftt,iya.Besok hari natal,jadi nggak heran kalo mamah malem ini pergi sama temennya buat party dikantor" sahut Akbar.

"Nih! Daripada kalian melow gini.Mending isi perut biar kenyang.Biar hati seneng nggak melow dan nangis mulu" ucap Furqon

"Lu nyindir emba cil?" Aisyah.

"Hehe,kan fakta mba"

"Ye!! Lu ya tong,skuy lah happy dinner my akhi.hihihi" Aisyah.

Mereka pun makan dikamar Aisyah dengan khidmat.Namun,Akbar berhenti makan lantaran hpnya bergetar.Dilihatnya,ada panggioan masuk daris seseorang.

"Wa'alaikumsalam"

"...."

"Oalah,ada apa nih? kok tumben nanyain dia?"

"....."

Aisyah dan furqon pun mendekatin Akbar,supaya mereka mendengar siapa orang dibalik suara hp itu.Namun,Akbar mengusirnya dan membuat Furqon juga Aisyah cemberut.

"Widih,bau baunya ada yang lagi fall in love.hahaha.Siap siap,besokkan? Iya iya.Wa'alaikumsalam"

"Siapa kak?" Tanya Aisyah

"Manusia" jawab Akbar

"Kita kepo setengah mati loh ini" lanjut furqon

"Udah,ayo makan"

"Lah?! Kita mah udah yakan mba?" Ucap Furqon

"Yoks,cil ayo ikut mba milih lagu"


Maaf typo banyak😂

ZonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang