Hari Ini

75 23 3
                                    

HALO LAGI..
SEMOGA KALIAN YANG MEMBACA DALAM KEADAAN SEHAT YA..
.
.
.
AND
.
.

행복한 독서
SELAMAT MEMBACA
.
.
.

Hari yang paling aku tunggu tunggu dimana aku bisa bertemu dan kenalan dengan teman teman baru. Jin oppa mengantarku ke sekolah dihari pertama, awalnya aku ingin pergi sendiri tapi karena tidak tau tempatnya jadi diantar untuk hari ini saja.

Karena kejadian tadi malam aku jadi berpikir tentang tanggung jawab dan tidak mau merepotkan yang lain lagi. Aku ingin menjadi wanita dewasa yang dibilang tae oppa.. Aku pasti bisa.

Aku keluar dari mobil dan segera melangkahkan kakiku untuk masuk sekolah, tapi jin oppa langsung menghentikan ku

"naya!" panggilnya

"nae oppa?"
Dia memberiku sebuah benda kotak yang katanya bisa untuk memanggil siapa pun.

"ini ponsel, gunakan jika kau merindukan oppa kau bisa menggunakannya. Tekan nomor 1 untuk menghubungi oppa, nomor 2 jimin oppa dan nomor 3 tae oppa." ucapnya panjang lebar
"Naya paham?" imbuhnya

"eng.. 1,2,3." jawabku.

Kemudian pandanganku teralihkan pada anak anak yang sudah mulai masuk.

"oppa naya masuk dulu ya.. Annyeong!!" kataku sambil berlari.

Aku sekolah di salah satu sekolah dasar yang tidak terlalu jauh dari rumah kami, ya aku masih sekolah dasar tingkat pertama karena disitulan yang seharusnya. Aku baru bisa sedikit menulis hangul dan membaca, itu karena dulu sebelum masuk sekolah eomma mengajarkannya padaku.

Aku senang bisa berkenalan dengan teman baru, tapi tak sedikit juga yang mengejek ku, kalian pasti tau aku paling besar dan paling tua disitu tapi tidak dengan jiwaku. Tapi masa bodo aku ingin belajar dan menjadi wanita dewasa.

"eonni, kenapa eonni bisa ada disini, apa kau tidak naik kelas?" tanya gadis perempuan

"ah, Tidak aku belum sekolah ini pertama kalinya, aku pernah tidur panjang saat aku kecil dan setelah bangun aku sudah sebesar ini." kataku

"wahh, benarkah? bukankah itu seperti cerita dongeng..?" sangat antusias

"eng.. Bisa dibilang begitu." jawabku sambil tersenyum

"apa eonni mau menjadi temanku? annyeong namaku haera, kim haera." ajaknya untuk berkenalan.

"annyeong, aku choi naya." sahut ku. Akhirnya kami berteman.

Sedari tadi kami selalu bersama dan aku bercerita banyak tetnang tidur panjangku dan bagaimana aku bisa tinggal diistana mewah. Begitu pula dirinya menceritakan hidupnya.

Saat pulang, semua murid dijemput oleh eomma appa, aku jadi ingin.. Sebenarnya aku tak lupa kalau ingin pulang pakai ponsel untuk menghubungi tapi aku tidak melakukan itu, karena ku rasa rumah dekat dengan sekolah aku memilih pulang sendiri berjalan kaki.

Dalam perjalanan pulang aku melihat ada seorang anak laki laki yang memainkan game yang harus menggunakan koin untuk memainkannya. Awalnya aku hanya ingin melihat saat anak itu memainkannya

"ya..tembak itu kau harus tekan itu, kalahkan itu atau kau yang akan mati.. Yak apa kau tidak bisa bermain dengan benar." ocehku saat anak itu memainkan game nya.

"haiss.. Nuna! Tidak bisakah kau diam, aku jadi tidak fokus." ucapnya.. Tapi aku menghiraukanmya..

"cih." kataku melihatnya malas. Tapi aku masih fokus melihat yang dimainkan

"yak tekan yang itu, itu itu tembakkan.." ucapku

Anak kecil itu langsung meletakkan tanggannya keras pada papan tombol game, dan kemudian berdiri. Mungkin dia kesal karena ocehanku. Sampai aku yang menggantikan posisinya duduk di depan alat game, namun game itu tidak mau bekerja karena harus memasukkan koin terlebih dahulu.

No Brother?✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang