Masa lalu

81 23 4
                                    

.
.
.
행복한 독서
SELAMAT MEMBACA
.
.
.
.

Saat aku meringkuk menutup mata, aku melihat mobil mobil berserakan di jalan dan ada pula yang terbakar hangus, aku juga melihat seorang anak laki laki yang berlumuran darah dan dia menangis sejadi jadinya.

Sepertinya anak itu memanggil namaku..

"Naya.. Nay.. Naya.. " awalnya suara itu tak terdengar kemudian samar samar dan akhirnya terdengar jelas..

Namun yang kulihat saat ini adalah jungkook yang merangkul ku dari melakang dan memangil namaku

"Nay.. Naya, kau tidak papa? Nay..?"

Aku membalik tubuhku dan memeluk jungkook.

"aku takut.." lirihku diiringi air mataku yang jatuh kembali.

Jungkook membawaku kembali ketepi jalan dan berusaha menenagkanku..

"Kau mau ku antar pulang?" tanyanya

"Mianhe.. " ucapku lirih

"Kau tidak perlu minta maaf, seharusnya malah aku, maaf yang tidak bisa memahami kondisimu."

Aku tak menjawab pertanyaan jungkook karena aku sedang bergulat dengan pikiranku sendiri.
Aku masih bingung dan tak tau harus apa? Mana yang benar? Oppa atau jungkook?

***

"Gumawo.. " kataku datar pada jungkook yang mengantarkanku pulang. Jungkook diam menatapku berjalan menuju rumah. Kurasa dia merasa bersalah tentang apa yang baru saja terjadi.

Saat aku hendak membuka pintu, jimin oppa membukanya dahulu dari dalam dan langsung memelukku, seakan dia tau aku baru saja pulang.

"Kau dari mana saja? Kenapa pulang terlambat? Kenapa kau tidak menghubungi oppa? Bukankan jin oppa sudah memberimu posnsel?" ocehnya. Aku tau dia khawatir tapi saat ini aku tidak ingin banyak bicara.

"Naya lelah oppa, naya mau istirahat dulu." ucapku datar tanpa membalas pelukan jimin oppa, kemudian dia melepaskannya.

"Naya kenapa? Terjadi sesuatu? Ceritakan pada oppa.." pintanya, namun aku hanya mengeleng dan
Tampa basa basi lagi aku langsung menuju kamarku, berdiam diri disana masih berpikir yang sama, sampai makan malam tiba.

Aku turun untuk makan malam, semua oppa ku ada disana. Aku duduk ditempat biasa tae oppa ada didepanku dan jimin oppa ada di sampingku. Aku tak menyentuh sama sekali makananku sampai jimin oppa bertanya

"Naya kenapa tidak dimakan? Apa tidak enak? Oppa pesankan makanan ya? Naya mau makan apa?" begitu banyak yang ditanyakan.

"oppa? Naya mau tanya.. Oppa jangan marah ya.." awal yang bagus untuk bertanya baik baik

"naya mau tanya apa? Kenapa oppa harus marah?" sahut jin oppa

"oppa.. Sebenarnya eomma appa sekarang ada dimana? Apa benar mereka sedang bekerja diluar negeri? Atau mungkin..(menarik nafasku) mungkin sebenarnya eomma appa sudah bahagia di surga?"

Pertanyaan ku membuat semua oppa ku menghentikan aktivitas makannya.

"naya bilang apa sih? Eomma apa sedang bekerja sayang. Oppa kan sudah pernah bilangkan kalau eomma appa ada diluar negeri sekarang." jawab jin oppa seakan meyakinkanku.

"iya nay, nanti kapan-kapan, kita jalan-jalan keluar negeri deh, mau kan ketemu eomma appa." sahut jimin sambil tersenyum

"oppa.. " ucapku lirih. Benarkah apa yang mereka katakan? Sampai tae oppa mulai ikut andil

No Brother?✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang