Jika disetiap dongeng yang ku baca tokoh utama pasti akan berakhir bahagia, apakah aku akan sepertinya, atau bahkan sebaliknya. Dunia nyata ternyata sangat berbeda.
.
.
.
.
.
.
.
행복한 독서
SELAMAT MEMBACA
.
.
.
.
.
.Suasana yang begitu tegang saat masih sarapan, ya begitulah keadaanya. Kami memilih makan ditempat makanan cepat saji yang dekat dengan halte bus yang ingin jungkook tumpangi. Semua hening, sampai aku memulai percakapan
"kook? Apa kau tidak apa apa kemarin malam? Aku bahkan tidak pamit pulang.."
"gwencana.."
"apa ini masih sakit?" tanyaku sambil memegang pipi jungkook
"heg.. (menatapku) gwencana, itu hanya pukulan kecil tidak akan membuatku mati." katanya sambil tertawa.
"aigooo.." mendorong pipi jungkook yang tadi aku pegang
"aww, tamparan kali ini sangat sakit.." godanya, dan kami pun tertawa. Tae oppa hanya memutar matanya malas. Sampai makanan yang kami pesan datang.Kami makan dengan keadaan hening, tak lama aku merasakan perutku yang keram dan sangat sakit. 'apa aku ingin buang air besar?' tapi rasanya berbeda.
"op... Ah (aku ragu mengatakan oppa) , aku mau ke toilet."
"cepatlah."
Aku lagsung buru buru pergi meninggalkan tas dan ponselku dimeja.#Tae prov
Aish keadaan macam apa ini? Kenapa sanggat canggung dengan pria ini.
"apa lo suka?" tanya gw dulu
"eng, nae gamsahamnida."
"aish bukan makanan..(memberi isarat ke toilet dengan menolehkan wajah)."
"nae? Oh, jesunghamnida.. Anda memang tampan tapi saya masih normal."
"mow? Ya! Lo pikir gw gak normal? Maksud gw itu dia..Naya!"
"ah..jesunghamnida..(sambil menggaruk kepala yang tidak gatal) genyang.."
"gak usah dijawab gw tau jawaban lo."
"nae? Apa terlalu jelas?" senyum malu
"ya.. Percuma lo baper karena dia cuma anggep lo temen." senyum kecut
"hemm, begitukah? Kalau begitu akan kubuat naya tak hanya menganggapku sebagai teman." tantangnya.
'boleh juga'
"benarkah? Akan gw lihat sejauh mana lo mampu." kami saling menatap.Sudah lebih dari 20 menit kenapa dia gk keluar keluar?..
"kenapa naya lama banget? Apa perlu ku cek ke toilet?" ucap jungkook.
"biar gw aja." kata gw langsung beediri dan menuju toilet.Sebelum gw masuk toilet cewek, gw tengok kanan kiri, semoga gak ada yang lihat. Tapi kemudian seorang cewek keluar, membuat gw sontak kaget.
"ah jesunghamnida,, gw kira toilet cowok." gumam gw sambil mengaruk kepala yang tidak gatal.
Setelah cewek itu jauh gw langsung masuk.
"woy! Dimana lo!"
"op..pa? Hiks.. T..ae oppa?" katanya terdengar seperti sambil menangis
"ya! Ngapain lo didalem, buruan keluar!"
"op..pa.. Na..Naya berdarah..hiks." ucapnya masih terisak
"berdarah? Kenapa lo? Apanya yang berdarah?"
"tem..tempat naya buang air kecil berdarah dan tidak mau berhenti..hiks..hiks."
"what the f**k, tetap disitu tunggu gw."gw langsung keluar dan mencari toko serba ada dan membelikannya pembalut. Sangat merepotkan!
Saat gw kembali, gw lihat jungkook di depan toilet cewek
"lo tunggu disini jangan sampai ada yang masuk."
"nae?"
Tanpa basa basi lagi gw langsung masuk toilet."woi..?"
"oppa?!"
"aish, pakai ini." menyodorkan pembalut dari bawah pintu.
"igemoya?"
"itu gunakan dicelana dalam lo!"
"apa ini plaster? Bagaimana menggunakannya?"
"lo baca dibungkusnya!"
"..eng.., igemoya?.."
'astaga gw lupa kalau dia gk bisa baca'
"aish.. Tunggu bentar!"
Gw keluar toilet dan melihat staf cewek restoran kemudian minta tolong."emm.. Jogiyo, apa bisa saya minta tolong?" kata gw sopan
"ah nae, ada yang bisa saya bantu?"
"begini, didalam toilet wanita ada adik saya tapi dia sedikit tidak waras, dia sering lupa apa yang dilakukannya, sekarang dia menstruasi dan lupa cara menggunakan....ya itu... Apa anda bisa membantu. Saya tidak bisa kan masuk ke toilet wanita.. Hehe."
"baiklah.."
"ahh terimakasih banyak."
KAMU SEDANG MEMBACA
No Brother?✔️
Fanfikce[SELESAI] cerita ini hanya fiksi belaka jika ada nama dan latar brlakang yang sama maka maafkan saja. dan juga typo bertebaran dimana-mana Yang naya pikir akan bahagia selamanya.namun hanya sementara. Jika kota berubah menjadi indah kenapa taehyung...