Judulnya mungkin "akhirnya" tapi ini bukan akhir, bahkan ini adalah awal dari semuanya..
.
.
.
.
행복한 독서
SELAMAT MEMBACA
.
.
.
.
Kali ini mataku sedikit berat untuk terbuka, aku tau ini akan terjadi karena semalam aku terlalu banyak menangis. Saat ku ingat lagi kejadian itu membuatku tak ingin bertemu jin oppa karena terlalu takut untuk melihat matanya.Aku mencoba bangun dan duduk di tepi kasurku, aku melihat kedua lututku yang luka dan itu karena kemarin. Aku memandang lurus cermin rias yang ada dikamarku, terlihat sesosok wanita yang saat ini benar benar berantakan.
Aku mulai berjalan menuju kamar mandi kemudian duduk dibawah shower yang sudah menyala. Aku bergulat dengan pikiranku sendiri saat ini, kenapa jin oppa begitu marah padaku? Kenapa aku tidak boleh berteman dengan jungkook? Kenapa dia harus berbohong? Apa mereka hanya menganggapku hanya anak kecil? Apa aku harus menjadi dewasa dulu untuk tau semuanya? Apa yang kulakukan kenapa semuanya serba salah?...
Entah kenapa dalam pikiranku sekarang terlintas ucapa taehyung oppa yang ingin membantuku menjadi dewasa, aku teringat saat dia mencium bibirku sampai aku susah untuk bernafas. Apa aku harus menerima tawaran tae oppa agar aku bisa segara dewasa? Agar mereka tidak terus membohongi ku? Ahhh itu membuatku frustasi.
Selesai aku mandi, aku membuka lemari bajuku dimana hanya banyak gaun disana dulu mungkin aku suka namun mengapa kali ini terasa berbeda. Aku menggambil salah satu gaun pendek disana.
Setelah ku kenakan gaun itu aku melihat ke cermin, apa aku yakin akan menggunakan ini? Karena semuanya hampir sama seperti itu. Dengan wajahku yang masih datar aku memutuskan keluar kamar meski nantinya akan bertemu jin oppa.
Baru saja melangkah keluar aku melihat pintu kamar tae oppa sedikit terbuka, terlintas dipikiranku tentang apa yang aku pikirkan dikamar mandi tadi.
Aku mencoba memikirkannya lagi dan akan kucoba dengan bantuan taehyung oppa.Aku pun mencoba berani mengetuk dan mengintip namun ku rasa tidak ada orang disana kemudian aku pun masuk kamarnya, saat ku berada didalam memang tidak ada orang..
"oppa..? Taehyung oppa..?" kataku pelan, namun tidak ada yang menjawab. Aku tak berani melangkah lebih jauh hanya berada didekat pintu.Tak selang beberapa lama aku melihat tae oppa yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan hanya handunk yang menutupi kemaluannya. Mata kami saling bertemu dan membulat, aku yang terkejut berjalan mundur dan menabrak pintu sampai pintu itu tertutup rapi dan aku bersandar disana, aku memegang gagang pintu dan ingin membukanya namun nihil, mataku yang tadi menatap tae oppa kini beralih kegagang pintu itu dan mencoba membukanya.
"yaak! Apa yang lo lakuin?!!" Bentaknya, membuatku menjadi takut.
"ah mian..mian..mian.." ucapku lirih sambil masih mencoba membuka pintu. Sampai aku mendengar langkah kaki mendekat.Kali ini aku merasa tae oppa benar benar dekat, tangan kirinya yang berada didaun pintu dan tangan kanannya menyingkirkan tanganku dari gagang pintu, sampai aku menoleh dan melihat wajah tae oppa sangat dekat, dan dia masih basah, wangi tubuhnya yang sangat segar serta badannya yang kekar, aku yakin wanita manapun yang mendapatkannya pasti akan sangat bahagia memilikinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Brother?✔️
Fanfiction[SELESAI] cerita ini hanya fiksi belaka jika ada nama dan latar brlakang yang sama maka maafkan saja. dan juga typo bertebaran dimana-mana Yang naya pikir akan bahagia selamanya.namun hanya sementara. Jika kota berubah menjadi indah kenapa taehyung...