행복한 독서
SELAMAT MEMBACA
.
.
.
.
.
.
.
.
.Pagi yang harusnya ceria ku lewatkan entah bagaimana. Sedari pagi aku baru pulang saat hari sudah malam nan dingin, aku yakin pasti Jimin oppa sudah khawatir dan mengoceh padaku nanti.
Baru saja aku membuka pintu tepat ada jimin oppa didepan ku.
"Dari mana saja kalian?" TanyanyaTanpa menjawab Taehyung langsung pergi ke atas melewati jimin begitu saja.
"Nay?" Tanyanya dengan tatapan mengintimidasi.
"A... jalan-jalan, ya kita jalan-jalan dan Taehyung oppa membawaku ketempat yang aku tidak pernah kunjungi..ya seperti itu."
"Aku tau kau berbohong, katakan dengan jujur."
"Aku tidak berbohong oppa.. sekarang aku sangat lelah ingin istirahat dulu." Kataku meninggalkan jimin oppa.
"Huufftt.. semoga jimin oppa percaya."kataku lirih.
Baru aku setengah jalan namun Taehyung sudah Ingin pergi lagi,
"Mau kemana?" Tanyaku tanpa jawaban."Taehyung a!" Panggil jimin namun tetap tidak di jawab dan keluar rumah begitu saja.
Sampainya dikamar aku duduk di kasur ku, kemudian berdiri dan berjalan mondar-mandir mencoba mengingat
"Sebenarnya apa yang terjadi setelah aku minum air itu..? Astaga ayo lah bagaimana aku bisa lupa, aku kan masih muda.. ayo ingat." Kataku sendiri sambil membentur-benturkan kepalaku sendiri di tembok samping pintu.
Sampai ada sebuah tanggan yang memegang keningku
"Oppa? Wae?""Aku tidak tau siapa yang sudah mengajarimu berbohong, tapi aku tidak suka dengan orang yang berbohong, katakan jujur atau kau dapat hukumannya." Katanya serius. Aku baru kali ini melihat ekspresi jimin oppa begitu, sangat menyeramkan.
"A..aku, lupa." Kataku kemudian menundukkan kepala. Saat ku lirik, ku lihat jimin oppa memutar bola matanya dan menatapku kembali.
"Apa ini!!" Menarik kerah bajuku kesamping sehingga terlihat leher dan pundakku.
"Oppa, waeire?!" Seruku saat jimin oppa menarik kerah bajuku, dan tanganku memegang tangannya.
"Kau dapat darimana bekas merah ini!!" Bentak jimin
"Oppa.." mataku sedikit berkaca-kaca mendengar bentakan jimin.
"Jawab!!"
"aku tidak tahu! aku lupa!"
"Kau sekarang sudah berani bembentak oppa?!" Kali ini tetap dengan posisi tangan jimin di kerah bajuku dia menyeretku menuju kamar mandi dan mendorong ku kebawah shower.
Kulihat jimin oppa mengambil shower dan menjalakan airnya diarahkan padaku.
"Oppa.. dingin! Ku mohon berhenti..oppaa..! Gemanhe jebal." Kataku sambil memohon dan menangis.
"Ini hukumannya jika kau berani berbohong!!"
"Oppaa... Gemanhe jebal.. naega mianhe.. jinca mianhe oppa.."
Namun jimin oppa masih terus menyiramkan air dingin padaku.Sudah cukup lama dan aku benar-benar basah, kali ini dia menghentikan shower nya dan meninggalkan ku keluar menutup pintu lebih tepatnya mengunci pintu kamar mandi dan membiarkanku didalam kedinginan.
"OPPA..! MAAFKAN AKU TOLONG BUKA PINTUNYA, AKU JANJI TIDAK AKAN BERBOHONG LAGI.. KU MOHON BUKA PINTUNYA OPPA..JEBALL..Hiks hiks..! Teriakku sambil mengedor pintu namun tidak ada jawaban.
***
#Author provTaehyung yang keluar rumah sebenarnya sebenarnya telah mendapat telepon sehingga dia harus pergi ke perusahaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Brother?✔️
Fanfiction[SELESAI] cerita ini hanya fiksi belaka jika ada nama dan latar brlakang yang sama maka maafkan saja. dan juga typo bertebaran dimana-mana Yang naya pikir akan bahagia selamanya.namun hanya sementara. Jika kota berubah menjadi indah kenapa taehyung...