Annyeong chingu, gimana nih cerita minggu lalu?
Maaf banget karena telat dan update seminggu sekali, bukan karena apa apa tapi memang akhir akhir ini sedang jelek moodnya mian >.<
Senoga kalian masih stay untuk nungguin update ya..
.
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan komentar dan votenya ya..
.
.
.
행복한 독서
SELAMAT MEMBACA
.
.
.
.
.
.
.'dia ingin membuhku?'
Kemudian tangannya yang berada dipundakku kini berada dipinggangku, dia meruba posisiku tubuhku namun tetap melumat bibirku, kemudian membawaku berjalan menuju kamarnya.Kali ini kami barada diatas ranjang, dengan posisi tubuhku berada dibawanya. Tangannya yang berada dipinggangku kini naik merambat ke atas dan keduanya menyentuh leherku.
Kini aku merasakan tekanan yang diberikan, tae oppa mencekikku. Aku butuh nafas, aku tidak ingin mati, aku mencoba memukulnya sekuat yang aku bisa agar bisa lepas darinya.
Namun kini aku benar benar sesak tidak bisa bernafas, sampai akhirnya aku terbangun dan membuka mata lebar dengan nafas berat. Aku melihat sekeliling ternyata ini kamarku sendiri, aku merasakan selimut yang entah sejak kapan melilit leherku.
"aish.. Sejak kapan kau ada disini." bicaraku sendiri pada selimut dan menyingkirkannya.
"aku cuma mimpi? Tapi kenapa itu terasa sangat nyata? Sangat menakutkan." gumamkuAku melihat jam dinding yang sekarang menunjukkan pukul 06:52.
"astaga! Bukankah hari ini sekolah."
Aku langsung bangkit dan berganti pakaian, setelah itu turun dan sarapan. Dalam perjalanan menuruni tangga aku berlari."hey hati hati jangan lari." suara jin oppa
"selamat pagi sayang." sahut jimin
"oppa aku sudah terlambat."
Aku menuju meja makan terlihat tae oppa sedang makan disana tapi aku mencoba mengacuhkan pura pura saja tidak tau dan langsung mengambi sehelai roti dan meminum habis susu kemudian pergi."aku berangkat dulu.. " ucapku lari sambil meninggalkan rumah.
"huhhh selamat.." petikku yang telah sampai di luar rumah.***
Hari ini aku merasa hari berbutar begitu cepat, semua teman temanku sudah pulang namun aku masih disini diruang kelasku, rasanya tidak ingin pulang untuk sementara.
"Naya belum pulang?" tanya seorang guru yang masih muda dan cantik.
"ah saem, aku mau belajar lebih lama biar cepat pintar." bohongku.
Saem itu hanya tersenyum mendengar ucapanku, dan perlahan menghampiriku. Aku reflek menutupi kertasku yang kosong."apa yang sedang Naya tulis?"
"surat."
"untuk siapa?"
'aishh kenapa saem banyak tanya.'
"emmm, oppa."
"apa yang ingin Naya tulis, biar saem bantu."
"aniya saem.. Gwencana." kataku sambil pura pura tersenyum manis padanya."kenapa Naya tidak mau pulang?"
"hemm?" tanyaku agak terkejut.
'apa saem bisa membaca pikiranku?'
"saem tidak bisa membaca pikiran naya." katanya sambil sedikit tertawa dan aku masih diam.
'lalu bagaimana bisa tau?'
"saem bisa tau, karena biasanya naya yang pulang paling cepat. Tapi kenapa sekarang malah terlambat."
"gwencana saem, aku benar benar ingin menulis surat, jika aku menulisnya dirumah pasti ketahuhan oppa." alasanku.
"gaere, saem tunggu diruangan ya. Jika ada apa apa bisa tanya saem."
"ok!" setujuku, dan saem pergi meninggalkanku sendiri diruang kelas.(Fyi : Sebagai siswa SD sampai SMP korea belajar biasanya dimulai dari jam 7 sampai 4 Sore, bahkan SMA dari jam 8 pagi hingga 10 malam!)
Saat ku lihat sudah pukul 19:21 akhirnya aku meninggalkan sekolah, namun masih tidak ingin pulang. Akhirnya aku mengambil ponselku dan menekan nomor 4, aku yakin aku pernah minta nomor telepon jungkook dan dia menyuruhku menekan nomor 4 agar lebih mudah menghubunginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Brother?✔️
Fanfiction[SELESAI] cerita ini hanya fiksi belaka jika ada nama dan latar brlakang yang sama maka maafkan saja. dan juga typo bertebaran dimana-mana Yang naya pikir akan bahagia selamanya.namun hanya sementara. Jika kota berubah menjadi indah kenapa taehyung...