Annyeong~ Happy New Year...
.
.
.
.
.
.
.
행복한 독서
SELAMAT MEMBACA
.
.
.
.
.
.
"apa kau pernah bermimpi melakukannya denganku.. Selamat, kali ini akan ku wujudkan mimpimu.."
Nada suara yang belum pernah aku dengar, seperti nafsu disetiap kalimatnya."ahhhh, tae..hyung~ssi..itu geli.."
"ya, mendesahlah dan sebut namaku.."
"aahhhhh, ja...kam..man.. Akhhh.."Tangannya berhasil membuat geli saat meraba bagian perutku, dan bibirnya tidak berhenti bergerak dileher ku.
"Kenapa kau diam, bukankah aku menyuruhmu menyebut nama ku.."
Aku hanya diam dan menggelengkan kepala.
"Ini peraturan, kau ingin menjadi wanita dewasa kan.. lakukan saja apa yang aku katakan." Setelah mengatakan itu tangannya yang berada di perutku merambat keatas dan itu berhasil membuatku bersuara.
"Ahhhhaa.."
Kini bibirnya menyentuh kembali dengan bibirku, dan disana lidahnya bermain dengan lidahku.
Cukup lama kami bermain dan itu membuat hatiku berdebar sepertinya aku menyukainya."Sayangnya junior ku tidak bisa ikut bermain hari ini.."
"Ha?"
"Kita bermain lagi lain waktu.." katanya lalu menghentikan aktivitas dan berbaring disampingku.
Tanpa ku sadari ponselku berbunyi terdapat panggilan masuk. Dan aku melihat ada 12 panggilan tidak terjawab, dan kali ini aku mengangkatnya dengna duduk di tepi ranjangku yang masih ada Taehyung disana.
"yeoboseyo.. "
"Eng, kau belum tidur, apa aku tidak apa-apa? apa terjadi sesuatu?"
"Ah, jungkook a.. ani, mianhe"
"Kenapa kau minta maaf?"
"Kau meneleponku 12 kali dan aku tidak mengangkatnya maaf..."
"Ahh.. seharusnya aku yang minta maaf, mungkin aku menganggu mu, tapi aku sudah janji kan tadi."
"Ah, benar aku hanya lupa meninggalkan ponselku dan menonton bersama oppa dibawah." Maaf telah membohongi mu jungkook a... Mian
"Oh, aku khawatir kau dimarahi karena pulang larut. Ternyata tidak, apa kau ke sekolah besok?"
"Eng, tentu saja. Jungkook a.. aku sudah sangat mengantuk karena filmnya membosankan.. heheheh." Tawaku yang sebenarnya tidak lucu sama sekali.
"Kalau begitu tidurlah besok pagi aku akan menjemputmu, kita berangkat bersama ok?."
"Eng, baiklah."
Masih tetap dalam panggilan dengan jungkook, kali ini taehyung merangkulku dari belakang dengan kepala yang ditenggelamkan dipunggungku.
"Nugu ya? Berani-beraninya menganggu santapan ku." Dengan suara beratnya
"Nay.. kau masih disana? suara siapa itu?"
"Ah, Jungkook mianhe, sepertinya oppaku terbangun..nanti aku telepon lagi ya..annyeong" kataku langsung menutup panggilan dari jungkook.
"Oppa..aniya, Taehyung ssi.. bisa kah kau lepaskan aku. Ini tidak nyaman."
"Aniya, aku nyaman dengan ini."
Namun kali ini aku memaksa melepaskannya dan bangun dari dudukku hingga berdiri dan membalikkan badan menatapnya yang sedang duduk menatapku."Wae?" Tanyanya.
Kenapa kali ini pikiran dan hatiku sepertinya berbeda, aku ingin dia pergi namun ingin juga agar dia tetap disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Brother?✔️
Fanfiction[SELESAI] cerita ini hanya fiksi belaka jika ada nama dan latar brlakang yang sama maka maafkan saja. dan juga typo bertebaran dimana-mana Yang naya pikir akan bahagia selamanya.namun hanya sementara. Jika kota berubah menjadi indah kenapa taehyung...