Rasa ingin tahu adalah sifat dimana seseorang penasaran akan apa yang ada dipikirannya dan seseorang akan melakukan apapun sampai bisa mengetahuinya.
.
.
.
.
행복한 독서
SELAMAT MEMBACA
.
.
.
Seperti yang ku rencanakan hari ini aku tak ingin pergi ke sekolah, aku akan bertemu jungkook. Aku tidak tau dimana jungkook tinggal aku bahkan tidak tau nomor mana yang harus ditekan agar langsung terhubung ke jungkook. Oleh karena itu aku menunggu jungkook ditempat aku pertama bertemu dengannya. Ya di tempat bermain game koin.Sejak pagi aku menungu, berharap bertemu segera dengannya, namum belum juga terlihat batang hidungnya. Aku menghabiskan waktu menungguku dengan membeli beberapa koin dan bermain disana. Sampai hari ini hampir berakhir, aku tetap menunggu.
Kali ini aku menunggu jungkook di bangku tepi jalan waktu itu, aku memutup mataku seraya berharap ingatan itu kembali muncul.
Tak selang lama ada yang menepuk punak kananku dan aku sontak membuka mata dan menoleh. Jari telunjuk panjang itu mengenai pipiku, sampai membuat ekspresi ku menjadi lucu katanya.
"hahaha.. Kau lucu sekali.." tawanya yang begitu keras.
"yak, kau ini datang datang membuatku terkejut malah tertawa." ucapku sedikit mengomel
"mian, mian.. Sejak kapan kau disini." tanyanya
"tadi pagi." jawabku
"tadi pagi?! Apa yang kau lakukan dari tadi pagi sampai larut begini? Kau tidak pulang? Bagaimana jika orang rumah khawatir?"
"aku dari tadi menunggu mu! Dan sekarang kau menyuruh ku pulang."
"apa? Kau menunggu ku? Kenapa?"
"ya karena aku tidak tau tempat tinggalmu, bahkan nomor telepon mu. Jadi ku putuskan untuk menunggu." aku memajukan bibirku
"astaga, jika aku tau dari awal pasti tak akan ku biarkan putri cantik ini menunggu ku.." godanya sambil mengacak rambutku.
"aish, kau membuatnya berantakan.." kataku sambil menempis tangan jungkook dari atas kepalaku, dan aku merapikan rambutku. Aku mendengar tawa jungkook saat itu, sangat jelas.
"kenapa kau ingin bertemu denganku?" tanyanya serius
"Aku hanya ingin tau, seberapa banyak kau tau tentang kecelakaan orang tuaku?"
Jungkook terlihat bingung dan menelan ludah kasar."katakan saja, aku tidak papa. Aku hanya ingin tau semuanya.." kataku meyakinkan jungkook agar mengatakannya.
"Kau yakin?" tanya jungkook.
"eng.. Apapun itu aku akan mencoba ngingatnya."
"baiklah.. Tapi sebelum itu, kau harus traktir aku makan. Aku sangat lapar.. "pintanya.
"apa? Kau meminta anak sekolah dasar mentraktirmu?"
"siapa yang akan tau kalau kau anak sekolah dasar. Ayo ku tunjukkan tempat makan yang sangat enak."
Jungkook menarik tanganku dan mengandeng tanganku sampai tempat tujuan.
"okeh kita sudah sampai.."
"disini? Supermarket? Ini kan bukan tempat makan? Aku saja tau." kataku sedikit meremehkan.
"aigo.. Kau tidak tau? Duduk disini, dan tunggu sebentar."
Aku pun menuruti katanya. Tidak sampai 5 menit jungkook kembali dengan membawa dua cup ramyon ditangan kiri, dua minuman soda ditangan kanan dan sumpit yang berada di mulutnya. Aku pun mengambil salah satu ramyon dari tangannya, dan dia meletakkan semua dimeja dan duduk berhadapn denganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Brother?✔️
Fanfiction[SELESAI] cerita ini hanya fiksi belaka jika ada nama dan latar brlakang yang sama maka maafkan saja. dan juga typo bertebaran dimana-mana Yang naya pikir akan bahagia selamanya.namun hanya sementara. Jika kota berubah menjadi indah kenapa taehyung...