4. My Girlfriend

1.1K 115 24
                                    

"Memakai syal di musim panas? Fashion yang unik," kata Seokjin sambil tersenyum miring. Wajah Jisoo semerah kepiting rebus. Rasanya ingin sekali mencengkram bibir tebal Seokjin yang tersenyum tidak sopan. Yang benar saja, pria itu lupa apa yang diperbuat padanya. Kalau bukan karena Seokjin yang mabuk dan menggigit lehernya, Jisoo tidak akan memakai syal bodoh ini. 

"Hyung, please....," suara lain memohon sambil mengkode Seokjin untuk tetap diam karena dari pagi mood Jisoo memang buruk. Mereka sedang berada di kantin fakultas, menikmati makan siang di sela-sela jam kuliah.

Bertemu dengan Seokjin di hari senin sama sekali tidak diharapkan Jisoo. Apalagi setelah kejadian semalam, muka memerah antara marah, kesal, tapi juga malu. Masih terbayang mata Seokjin menggelap mencium rakus bibirnya. Bekas cupangan di lehernya tidak cuma satu. Matanya terus melotot kesal pada Seokjin sedangkan pria itu dengan entengnya menikmati makan siang. Bibir tebal bergerak seirama dengan kunyahan mulut. Oh, why he is so cute.... Muka Jisoo semakin merah.

"Aku ada kelas, harus pergi dulu," ucap Taehyung yang ternyata sudah menyelesaikan makan siang. Tidak ada niat meninggalkan Jisoo dan Seokjin untuk makan berdua, tapi Taehyung memang baru ingat bahwa ada kelas tambahan yang berbeda dengan Jisoo siang ini. Lagipula Seokjin juga tidak mengatakan apa-apa dulu, tahu-tahu sudah menanti di kantin fakultas untuk makan bersama.

Sepeninggal Taehyung, Jisoo dan Seokjin masih terdiam. Tapi Jisoo tidak lagi menatap Seokjin dengan amarah. Fokusnya kembali ke makanan. Apakah sebaiknya mengatakan pada Seokjin tentang apa yang terjadi semalam atau tidak, batinnya berdebat. Tapi memang sebaiknya Seokjin tahu.

"Oppa, kau tidak ingat apapun tentang semalam?" tanya Jisoo penuh selidik. Seokjin terdiam sejenak dari kegiatan mengunyah. Alisnya berkerut sambil memandangi leher Jisoo yang tertutup syal. Seingatnya semalam dia pergi bersama senior-senior jurusan dan beberapa dosen, termasuk Lee Sooyoung. Mereka minum dan Seokjin mabuk di antar Sooyoung pulang. Lalu....

"Damn it," umpat Seokjin lirih. Baru saja otaknya memutar memori.

"Sudah ingat?"

Seokjin memegangi kepalanya, kesal pada diri sendiri. Kalau saja semalam tidak ikut acara minum-minum dengan dosen Lee, pasti dirinya tidak akan melakukan hal yang diluar nalar. Seokjin memang memiliki kebiasaan skinship dan aegyo jika sedang mabuk. Tapi itu hanya untuk orang-orang yang menurutnya dekat, seperti Taehyung atau ibunya. Masih untung dirinya tidak melakukan itu pada dosen Lee yang sangat ingin dihindari. Tapi kenapa harus pada Jisoo juga.

"Hm... Aku minta maaf. Semalam aku tidak sadar."

"Tentu saja, tidak mungkin dalam keadaan sadar. Karena kau, aku harus memakai syal ini. Dasar...."

Telinga Seokjin merah. Matanya masih memandangi leher Jisoo dan ingatannya kembali ke peristiwa semalam. Seokjin bisa membayangkan wajahnya yang pasti sangat memalukan ketika mencium Jisoo semalam. Apalagi saat dengan tidak sopan memberikan cupang setengah gigitan pada leher jenjang Jisoo. Rasa malunya bertambah mengingat baru saja dia mengejek Jisoo karena mengenakan syal di musim panas. Seokjin merasa bersalah.

"Aku... Minta maaf, Jisoo-ya."

Jisoo menghentikan kegiatan makannya, menatap Seokjin yang telinganya merah. Pasti pria ini sedang berjuang menahan malu. Batin Jisoo menertawakan.

"Ada syaratnya."

"Ha?"

"Oppa, sebaiknya jelaskan pada dosen Lee kalau kita tidak ada hubungan apapun. Dia selalu saja menyuruhku presentasi dan mempersulitku."

Seokjin berpikir sejenak.

"Tidak bisa."

Jisoo menukikkan alis tanda kesal. 

That JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang