🐰16🐰

6.1K 340 1
                                    

🍩Happy Reading🍩



Hoekk hoekk

Saga terbangun dengan suara orang yang muntah, saga langsung berlari ke kamar mandi, disana Safira yang memuntahkan isi perutnya, saga membantu memijat leher Safira.

"Udah enaka yang ?" Tanya pada Safira

"Lumayan mas" saga menggendong Safira ke ranjang

"Aku ke bawah dulu buatin teh supaya ga mual ya"

Saga membuatkan teh hangat untuk Safira, setelah itu saga naik lagi kekamar nya.

"Nih tehnya minum dulu yang" ujar saga membantu Safira bangun.

"Makasih mas"

"Kita ke dokter yah"

"Ga mau mas"

"Ga pokonya harus priksa kamu udah janji kemarin" Safira hanya mengangguk tak Ingin membantah.

🐣🐣

Sekarang di rumah saga sudah ada Sisil yang saga perintahkan untuk menjaga chio, karna saga dan Safira akan ke rumah sakit.

"Jangan nakal ya chio di rumah, harus nurut sama onti Sisil, bunda kerumah sakit dulu ya" ucap Safira

"Iya bunda jangan lama-lama ya"

"Iya sayang, sini cium dulu" Safira menciumi pipi kanan dan kiri chio

"Sil Abang titip chio ya, chio jangan nakal oke ayah sama bunda ke rumah sakit dulu ya"

"Iya ayah dada ayah bunda"

Saga menjalankan mobilnya menuju rumah sakit yang lumayan dekat dengan rumah sakit, sekitar 20 menit saga dan Safira sampai di rumah sakit.

Saga langsung menuju ruangan, karna saga sudah mendaftar sebelum ia dan Safira kesini.

"Selamat siang, mari duduk Bu pak" ujar dokternya.

"Siang dong"

"Ada keluhan apa nih ?" Tanya sang dokter

"Ini dok dari kemarin pusing terus mual-mual tapi yang keluar cuma lendir gitu doang dok kenapa ya ?"

"Mari Bu ikut saya berbaring ya Bu"

Safira berbaring di brangkar, dokter memeriksa Safira dengan teliti "maaf Bu seperti nya ibu harus priksa ke dokter kandungan" membuat saga dan Safira bingung

"Loh ko ke dokter kandungan dokter" ucap saga.

"Iya pak buk perkiraan saya istri bapa sedang mengandung, bapa dan ibu bisa memastikannya ke dokter kandungan biar jelas" ucap dokter

"Gitu ya dok" ucap Safira masih bingung

"Nanti ibu priksa ke dokter Mei saja dia dokter kandungan teman saya juga dia yang akan menjelaskan semuanya ya Bu mari saya antar ke ruangannya" ucap dokter mengantarkan saga dan Safira.

"Mari pak Bu masuk, saya ga bisa nganter sampai dalam, Karana masih ada pasien" ucap dokter

"Iya dok makasih ya" ucap saga dan Safira

"Selamat siang dok"

"Siang pak bu, Bu Safira yah"

"Iya dok saya safira, saya masih bingung dok kata dokter yang tadi saya harus priksa kesini"

"Saya Mei, iya Bu biar ga bingung mari kita usg memastikan kalo ada apa tidak janinnya"

Safira berbaring di brangkar, dokter itu mengoleskan jel pada perut Safira

"Ini pak bu yang berbentuk seperti kacang ini janinnya, selamat ibu sedang mengandung" ujar dokter Mei.

"Jadi istri saya hamil dok ?" Tanya saga tak percaya

"Iya pak kandungan ibu Safira baru memasuki Minggu ke dua, ibu Safira harus hati-hati karena umur segitu masih rentan keguguran Bu"

"Iya dok, janin saya sehat kan dok ?"

"Sejauh ini baik Bu janin nya sehat, nanti saya kasih vitamin dan obat pereda mual ya Bu"

"Iya dokter makasih kalo gitu kita permisi dok"

Saga sangat senang menerima bahwa Safira sedang mengandung anak keduanya "akhirnya aku mau punya anak lagi sayang pasti chio seneng mau punya adik" ucap saga sambil mengelus perut rata Safira

"Iya mas aku ga nyangka, bisa secepat ini"

"Kan aku tokcer sayang" yang langsung dapat cubitan dari Safira

"Awstt sakit sayang"

"Lagian ngomong nya ga difilter kamu mas"

"Ya emang fakta yang, kita langsung pulang?" Ucap saga

"Aku mau beli rujak ya mas di jalan"

"Siap sayang, dedeknya mau rujak ya"

Saga mencari tukang rujak diarah pulang Karan Safira yang ingin rujak "tuh tukang rujak nya mas"

Saga menepikan mobilnya di pinggir jalan "kamu tunggu disini ya aku yang beli" saga membeli dua porsi rujak untuk sang istri.

"Nih udah kan ?" Tanya saga

"Iya ayo kita pulang"


beby boy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang