15

33K 2.1K 299
                                        

Haechan menyiapkan sarapan pagi ini, mata haecan sangat bengkak hidung haechan sangat merah, karena menangis sepanjang hari. jaehyun masi tertidur di sofa, jaehyun tak  tidur di kamar bersamanya. haechan pun beranjak membangunkan jaehyun.

"Hyung bangun ini sudah pagi aku sudah menyiapkan sarapan" haechan menepuk pipi jaehyun pelan sang empunya pun mengerang membuka mata nya secara perlahan haechan memajukan wajah nya berniat mencium jaehyun tapii jaehyun memalingkan wajah nya lalu bangkit menghindari haechan dan memasuki kamar mandi.

Selama sarapan berlangsung tak ada pembicaraan apapun dari mereka berdua hening hanya terdengar dentingan suara sendok dan piring yang silih beradu.

Kejadian tersebut berlanjut selama seminggu berturut turut jaehyun mendiamkan nya, mengangap haechan seolah olah tak ada di sekitar nya hingga akhir nya haechan tak kuat lalu mempacking baju mina dan dirinya kedalam koper.

"Hyung sepertinya aku setuju dengan pemikiran mu mana surat cerai yg harus aku tanda tangani?" Ujar haechan menghampiri jaehyun yg sedang menonton tv berusaha memberikan senyum manisnya kepada jaehyun.

Jaehyun berdiri mengambil sesuatu di dalam laci lalu meletakan selembar kertas di atas meja.

Haechan menandatangani surat cerai tersebut mata nya mengeluarkan air mata haechan menahan isakan nya sungguh ini sangat menyakitkan! Haechan sudah mencintai jaehyun dia sudah bisa melupakan mark berkat jaehyun.

"hyung maaf jika selama ini aku merepotkan mu" ucap haechan berdiri dari duduk nya lalu menyeret koper keluar dari rumah tersebut.

Jaehyun menangis ketika melihat tubuh mungil haechan keluar dari rumah nya hati nya sangat hancur benar benar hancur!

***

Malam ini haechan memantapkan hati nya dia berencana untuk pindah agar bisa merawat dan membesarkan mina dengan baik tidak dengan lingkungan ini.

Haechan bercerita kepada renjun dan jeno tentang rencana nya tentu saja keluarga haechan tau tentang rencana ini, haechan tak akan memberi tahu siapapun lagi selain keluarga nya renjun dan juga jeno.

"Haechan jika kamu sudah memilik tempat  tinggal tolong beri aku alamat nya, aku akan sangat merindukan mina" jeno menatap haechan dengan tatapan memelas nya

Haechan menggeleng "aku tidak mau ada siapapun yg tahu aku dan mina berada dimana, kamu bisa menelpon bahkan vc bersama mina jeno"

"Ahh itu beda rasanya"

"Biarkan haechan dan mina hidup tenang jeno! Dia sudah cukup menderita, janji ya haecan tiap hari lakukan panggilan vc aku pasti akan merindukan mu" renjun memeluk haechan dia menangis tak bisa menyembunyikan rasa sedih nya.

"Aku akan pulang sesekali untuk menengoki kalian" ucap haechan mengelus pungung renjun, menenangkan sahabatnya itu.

"Janji ya!"

Haechan mengangguk mantap melihat sahabat nya sungguh renjun sahabat terbaik nya!

Jeno tersenyum hangat melihat interaksi kedua sahabat tersebut.

***

Pagi ini haechan di antar oleh kedua org tua nya di terminal bus haechan berpamitan kepada ayah dan ibu nya tak ada org lain lagi yg mengatar haechan dan mina.

"Jangan sakit nanti gk ada yg rawat kamu sama mina" ucap ibu haechan mengecup kening haechan dengan lembut.

"Ibu juga harus sehat terus nanti haechan bakal pulang buat nengokin kalian" ucap haechan menatap ibu dan ayah nya bergantian.

Ibu dan ayah nya mengangguk lalu haechan mulai melangkah kan kaki menjauh dari kedua orang tuanya  dengan mina yg setia berjalan di samping nya.

"Ibu ayah haechan pergi dulu ya!"

Selir 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang